1. Home
  2. Kulineran

Jenis-Jenis Pizza Populer di Dunia: dari Margherita hingga Deep Dish

Pizza membuktikan dirinya sebagai makanan yang lentur, adaptif, dan penuh cerita. Ia bisa menjadi simbol tradisi, ekspresi budaya, atau sekadar teman setia.

Pizza
Pizza vegan. (Pixabay/NickFlims)

SOEAT - Pizza bukan sekadar makanan bundar dengan topping keju dan saus tomat. Ia adalah rasa yang membawa kita menjelajahi budaya, sejarah, dan kreativitas kuliner dari berbagai penjuru dunia.

Dari gang sempit di Naples hingga jalanan sibuk di New York, dari oven batu di Roma hingga loyang besi di Detroit, pizza telah berevolusi menjadi simbol global yang tak lekang oleh waktu. Setiap jenis pizza punya cerita, karakter, dan keunikan tersendiri.

Mari kita menyusuri jenis-jenis pizza paling populer di dunia, dari yang klasik hingga yang penuh kejutan. Karena dalam dunia pizza, setiap gigitan adalah petualangan.

Pizza Margherita, Italia

Pizza
Ciri khas Italian pizza terletak pada perpaduan warna dari bahan tersebut yaitu merah, putih, dan hijau. Warna ini mewakili bendera Italia. (Pixabay/LisaPohl)

Diciptakan pada 1889 oleh Raffaele Esposito untuk menghormati Ratu Margherita dari Savoy, pizza ini menampilkan warna bendera Italia: merah (saus tomat), putih (mozzarella), dan hijau (daun basil).

Kesederhanaannya justru menjadi kekuatannya. Margherita adalah lambang keanggunan dalam kesederhanaan. Pizza ini membiarkan bahan-bahan berkualitas berbicara tanpa perlu banyak hiasan.

Pizza Neapolitan, Italia

Pizza
Neapolitan pizza. (Pixabay/Martin Quijandria)

Inilah leluhur dari semua pizza modern. Berasal dari Naples dan diakui sebagai warisan budaya UNESCO, pizza Neapolitan dibuat dengan adonan yang difermentasi lama, dipanggang cepat dalam oven kayu bersuhu tinggi, dan menggunakan bahan premium seperti tomat San Marzano dan mozzarella di bufala.

Teksturnya tipis di tengah, mengembang di pinggir, dan memiliki aroma smokey yang khas.

Pizza Quattro Formaggi, Italia

Pizza
Pizza quatro formagi dari Italia. (https://www.insidetherustickitchen.com)

Pizza ini menggunakan empat jenis keju dalam satu loyang. Biasanya ada keju mozzarella, gorgonzola, parmesan, dan fontina.

Pizza ini adalah simfoni rasa creamy, tajam, dan gurih yang memanjakan lidah. Cocok untuk pencinta keju sejati yang ingin merasakan kompleksitas rasa dalam satu gigitan.

New York Style Pizza, Amerika Serikat

Pizza
Pizza. (Pixabay/marker_photography)

Tipis, lebar, dan fleksibel, kemudian mudah dilipat saat dimakan sambil berjalan di trotoar Manhattan. Topping-nya sederhana: saus tomat dan mozzarella, tapi bisa dikustomisasi dengan pepperoni, jamur, atau daging asap.

Pizza ini lahir dari imigran Italia yang membawa resep mereka ke New York pada awal abad ke-20.

Chicago Deep Dish, Amerika Serikat

Pizza
Margherita pizza, dengan topping sederhana yang terbuat dari saus tomat homemade, keju mozzarella segar, daun basil, dan minyak zaitun extra virgin. (Pixabay/Katiklinski)

Tebal, padat, dan menyerupai pie. Diperkenalkan pada 1943 di Pizzeria Uno, pizza ini punya kerak tinggi yang diisi lapisan keju, daging, dan saus tomat.

Setiap potongnya seperti makan lasagna versi pizza. Cocok untuk kita yang ingin pizza sebagai makanan utama, bukan sekadar camilan.

Sicilian Pizza, Italia

Pizza
Pizza klasik yang dibakar di dalam tungku. (Pixabay/JillWellington)

Berbentuk persegi panjang dengan adonan tebal dan empuk. Topping-nya meliputi saus tomat, bawang, herbs, dan keju.

Pizza ini sering disajikan dalam potongan kotak dan populer di kalangan keluarga karena mudah dibagi dan mengenyangkan.

Greek Pizza, Yunani-Amerika

Pizza
Pizza yang sedang dipanggang di dalam oven. (Pixabay/px_steven_be)

Dikembangkan oleh imigran Yunani di Amerika. Crust-nya kenyal dan mengembang, dimasak dalam loyang bundar dengan minyak zaitun.

Saus tomatnya beraroma oregano, dan topping-nya sering menggunakan keju cheddar dan mozzarella. Teksturnya lebih lembut dan berminyak dibanding pizza Italia.

Hawaiian Pizza, Kanada

Pizza
Hawaiian pizza. (Pixabay/Heinanlan)

Meski namanya “Hawaiian”, pizza ini diciptakan di Kanada oleh Sam Panopoulos pada 1962. Kombinasi nanas dan ham menciptakan rasa manis-gurih yang kontroversial tapi tetap populer.

Ini adalah contoh bagaimana pizza bisa menjadi ruang eksperimen rasa yang tak terbatas.

Pissaladière, Prancis

Pizza
Pissaladiere pizza. (https://perfectlyprovence.co/)

Pizza ala Nice, Prancis Selatan. Menggunakan adonan roti biasa, topping-nya terdiri dari bawang karamel, ikan teri, dan zaitun.

Rasanya tajam dan khas, cocok untuk pencinta rasa mediterania yang berani. Pissaladière menunjukkan bahwa pizza tak selalu harus berbasis tomat dan keju.

California Style Pizza – Amerika Serikat

Pizza
Pizza vegan. (Pixabay/Larry_Humanborn)

Crust-nya sedang, topping-nya eksperimental. Mulai dari ayam, artichoke, hingga keju vegan.

Pizza ini mencerminkan gaya hidup sehat dan kreatif khas California. Dikenal karena keberaniannya dalam memadukan bahan-bahan non-tradisional.***