Roti Tanpa Pengawet dan Suasana Kolonial: Roti Es Krim & Bokkepoot Legendaris di Sumber Hidangan

SOEAT - Bandung, kota berhawa sejuk di dataran tinggi Priangan, tak pernah gagal meninggalkan kesan. Dijuluki “Paris van Java” sejak era kolonial, kota ini memikat lewat perpaduan lanskap pegunungan yang asri, warisan arsitektur Eropa, dan tentu saja—kulinernya yang tak tertandingi. Dari masa ke masa, Bandung telah berevolusi menjadi kota kreatif, tapi tetap menjaga identitas budaya dan sejarahnya yang kuat.

Salah satu cara terbaik untuk mengenal Bandung lebih dalam adalah lewat makanannya. Kuliner Bandung bukan sekadar enak, tapi juga kaya cerita. Sepanjang Jalan Braga, salah satu kawasan ikonik kota ini, kamu akan menemukan jejak-jejak peninggalan kolonial yang masih hidup—bukan hanya dalam bentuk bangunan, tapi juga lewat cita rasa yang diwariskan lintas generasi. Salah satunya adalah Sumber Hidangan, toko roti klasik yang tak hanya menjual roti, tapi juga menawarkan pengalaman menembus lorong waktu.

Menjelajah Rasa Tempo Dulu di Sumber Hidangan

Didirikan pada tahun 1929, Sumber Hidangan dulunya bernama Het Snoephuis, yang berarti "Rumah Permen" dalam bahasa Belanda. Lokasinya berada di tengah deretan bangunan tua Jalan Braga, membuatnya seolah tersembunyi dari keramaian modernitas. Toko ini tidak pernah memasang papan nama besar, tapi justru itulah pesonanya—seolah berkata, “Kalau kamu tahu, kamu tahu.”

Begitu melangkah masuk, suasananya langsung membawa kita ke masa lalu. Lantai tegel tua, perabot kayu klasik, dan etalase kaca besar masih dipertahankan sejak zaman dulu. Tak sedikit pengunjung yang bilang, duduk di sini serasa sedang ngopi bareng kakek-nenek di rumah zaman Belanda.

Yang menarik, interior toko tetap dipertahankan dalam bentuk aslinya. Ini menjawab pertanyaan banyak pengunjung: Apakah suasana tempo dulu masih terasa di Sumber Hidangan? Jawabannya: sangat terasa—dan itulah yang justru membuat toko ini jadi buruan wisatawan yang mencari pengalaman otentik di Bandung.

Roti Klasik Tanpa Bahan Pengawet, Rasa yang Konsisten

Apa saja produk andalan di Sumber Hidangan? Banyak! Tapi beberapa yang paling diburu adalah:

• Roti robek: roti jumbo yang empuk, cocok untuk dinikmati bersama keluarga.

• Bokkepoot: kue kering klasik berlapis cokelat dengan tekstur renyah.

• Kue sus dan mocca kacang: manis, legit, dan dibuat dengan resep yang sudah dipakai sejak puluhan tahun lalu.

• Roti es krim: satu porsi nostalgia yang menyatukan roti dan es krim homemade dalam satu gigitan.

Semua roti dan kue dibuat tanpa bahan pengawet, dan menggunakan teknik pengolahan tradisional. Tak heran, Sumber Hidangan punya pelanggan loyal lintas generasi, dari mereka yang mengenang masa kecil di era '70-an, sampai anak muda yang ingin tahu seperti apa rasa roti zaman dulu.

Jam Buka & Lokasi: Tersembunyi tapi Mudah Ditemukan

Banyak yang bertanya, di mana lokasi Sumber Hidangan dan kapan jam bukanya? Toko ini berada di Jalan Braga No. 20–22, tepat di tengah kawasan wisata heritage kota Bandung. Meski tidak ada papan nama mencolok, toko ini mudah ditemukan karena selalu ramai pengunjung—terutama di akhir pekan.

Sumber Hidangan buka Senin hingga Sabtu, mulai pukul 09.00 hingga 15.30 WIB. Datang pagi hari adalah waktu terbaik, karena beberapa roti favorit seperti bokkepoot dan mocca kacang sering cepat habis.

Kenapa Sumber Hidangan Masih Bertahan?

Di tengah tren kue artis dan bakery modern yang terus bermunculan, apa yang membuat Sumber Hidangan tetap relevan dan dicari hingga kini? Jawabannya ada pada kombinasi antara warisan rasa, komitmen pada tradisi, dan suasana yang tak bisa disalin oleh tempat lain.

Bagi warga Bandung maupun wisatawan, datang ke Sumber Hidangan bukan hanya soal membeli roti, tapi juga tentang mengalami Bandung yang asli. Ini bukan tempat yang mengejar tren, tapi tempat yang mempertahankan jati diri—dan justru karena itulah, ia dicintai.***