- Home
- Kulineran
5 Fakta Menarik Colenak: dari Tape Bakar Khas Sunda Hingga Manfaat Probiotiknya
Dari asal-usul namanya yang unik hingga manfaat kesehatannya, makanan ini memiliki daya tarik yang lebih dari sekadar rasa.

SOEAT - Bayangkan ini. Aroma tape singkong yang baru saja dibakar, berpadu dengan legitnya saus gula merah dan gurihnya kelapa parut. Sensasi manis, sedikit asam, dan tekstur lembut yang berpadu sempurna di lidah.
Ya, itulah colenak, jajanan khas Sunda yang tak hanya sekadar menjadi camilan biasa. Colenak juga menjadi bagian dari sejarah dan budaya kuliner Indonesia.
Colenak bukan hanya soal rasa, tetapi juga cerita. Dari asal-usul namanya yang unik hingga manfaat kesehatannya yang jarang diketahui, makanan ini menyimpan banyak fakta menarik yang patut diungkap.
Jika mengira colenak hanyalah tape bakar biasa, bersiaplah untuk terkejut! Berikut lima fakta menarik tentang colenak yang akan membuat kita semakin menghargai kelezatan dan keunikannya.
Nama "Colenak" Berasal dari Cara Makannya
Nama "Colenak" berasal dari singkatan "dicocol enak". Awalnya, tape singkong bakar ini disajikan dengan saus gula merah kental dan kelapa parut.
Saus itu membuat orang-orang menikmati makanan ini dengan cara mencocolkan tape ke dalam sausnya. Dari kebiasaan ini, lahirlah nama yang melekat hingga sekarang.
Diciptakan oleh Aki Murdi pada Tahun 1930
Colenak pertama kali diperkenalkan oleh Aki Murdi, seorang pedagang dari Bandung, pada tahun 1930. Sejak saat itu, jajanan ini menjadi populer dan terus bertahan sebagai salah satu kuliner khas Sunda yang legendaris.
Bahkan, Colenak pernah menjadi bagian dari hidangan dalam Konferensi Asia-Afrika tahun 1955, memperkenalkan kelezatannya kepada dunia.
Kaya akan Probiotik yang Baik untuk Pencernaan
Tape singkong yang menjadi bahan utama colenak adalah hasil fermentasi, yang membuatnya kaya akan probiotik alami. Probiotik ini membantu menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan bahkan dapat membantu metabolisme.
Jadi, menikmati colenak bukan hanya soal rasa. Melainkan juga tentang manfaat kesehatan!
Proses Pembuatannya Masih Tradisional
Meskipun zaman telah berubah, banyak penjual colenak masih mempertahankan cara pembuatan tradisionalnya. Tape singkong dibakar menggunakan arang atau kayu bakar, bukan kompor gas atau oven.
Teknik ini memberikan aroma khas yang sulit ditiru dengan metode modern. Hal ini juga sekaligus menjadikan colenak tetap autentik dan bercita rasa khas.
Varian Rasa yang Semakin Beragam
Dulu, colenak hanya disajikan dengan saus gula merah dan kelapa parut. Namun, seiring perkembangan zaman, muncul berbagai varian rasa seperti colenak durian, nangka, hingga pisang kepok.
Ada pula colenak susu keju, juga bumbu unti. Inovasi ini membuat jajanan tradisional ini tetap relevan dan menarik bagi generasi muda.***