- Home
- Kulineran
Cirawang Alias Aci Urat bawang, Ini Penjelasan Lengkapnya
Tidak hanya menawarkan cita rasa unik, cirawang juga memiliki tekstur dan sensasi makan yang berbeda dari bakso konvensional.

SOEAT - Popularitas "peracian duniawi" alias jajanan berbasis aci, memang tak ada habisnya. Setelah terbit tren seblak dan baso aci, kini hadir "demam" cirawang.
Cirawang alias Aci Urat Bawang, adalah panganan yang berasal dari Garut, Jawa Barat. Tak berhenti sampai di sana, cirawang semakin populer di berbagai daerah, terutama di kalangan pecinta bakso aci.
Tidak hanya menawarkan cita rasa unik, cirawang juga memiliki tekstur dan sensasi makan yang berbeda dari bakso konvensional. Kenyal, gurih, dan kaya rasa bawang serta kaldu tulang rawan.
Ya, cirawang merupakan perpaduan sempurna antara kelembutan aci dan kelezatan tulang urat. Bagi para pencinta kuliner yang selalu mencari sesuatu yang autentik dan menarik, cirawang bisa menjadi pilihan yang tepat.
Nah, sebenarnya, bagaimana asal mula cirawang, bahan, dan bagaimana keunikannya? Mari kita telusuri lebih dalam.
Asal-usul dan filosofi cirawang
Cirawang merupakan singkatan dari Baso Aci Tulang Rangu Bawang, yang menggambarkan komposisi utamanya. Hidangan ini berasal dari Garut -daerah yang memang dikenal dengan berbagai olahan berbasis aci.
Seiring berjalannya waktu, cirawang mengalami inovasi, termasuk dalam cara penyajiannya dan bahan tambahan yang digunakan. Filosofi cirawang terletak pada perpaduan bahan-bahan sederhana yang menghasilkan rasa yang begitu kaya.
Bahan dan tekstur yang unik
Komponen utama dari cirawang adalah tepung aci yang dicampur dengan rempah-rempah dan kaldu, memberikan tekstur kenyal khas. Yang membuat cirawang berbeda dari bakso aci biasa adalah adanya tulang rawan (urat) yang dicampurkan dalam adonan, menciptakan sensasi renyah saat digigit.
Selain itu, penggunaan bawang dalam jumlah yang melimpah. Ini menambah aroma sedap dan rasa gurih alami yang dimiliki cirawang.
Variasi dan cara penyajian
Saat ini, Cirawang hadir dalam berbagai varian, termasuk dengan tambahan isian seperti keju, pedas ekstra, atau kuah spesial dengan campuran susu dan kaldu sapi. Ada juga versi cirawang seperti yang dibuat Cirawang Mesra, yang menawarkan keseimbangan rasa manis, asin, asam, dan pedas dalam satu hidangan.
Dengan semakin meningkatnya tren makanan berbasis aci, cirawang memiliki potensi besar dalam dunia kuliner. Banyak pelaku usaha mulai menjadikan Cirawang sebagai menu andalan mereka, baik dalam bentuk hidangan rumahan maupun produk instan yang bisa disajikan dengan mudah.***