1. Home
  2. Kulineran

Kencur: Superfood Lokal yang Mulai Dilirik Dunia

Dari laboratorium riset di Eropa hingga rak-rak toko organik di California, kencur mulai disebut sebagai superfood baru dari Asia Tenggara.

Kencur
(Wikimedia Commons/Luc Viatour)

SOEAT - Bagi banyak orang Indonesia, kencur bukanlah hal baru. Ia hadir dalam jamu beras kencur yang diminum sejak kecil, dalam sambal yang menggigit, dan dalam cerita nenek tentang kesehatan alami.

Akan tetapi, siapa sangka, rimpang mungil berkulit cokelat ini kini mulai menarik perhatian dunia? Dari laboratorium riset di Eropa hingga rak-rak toko organik di California, kencur mulai disebut sebagai superfood baru dari Asia Tenggara.

Transformasi ini bukan sekadar tren, melainkan pengakuan atas kekayaan hayati Indonesia yang selama ini tersembunyi di balik tradisi. Kencur, yang dulu dianggap biasa, kini menjadi simbol kebangkitan pangan lokal yang berpotensi mendunia.

Mengenal Kencur Lebih Dekat

Kencur (Kaempferia galanga) adalah tanaman rimpang dari keluarga Zingiberaceae, satu rumpun dengan jahe dan lengkuas. Ia tumbuh subur di tanah tropis Indonesia, terutama di Jawa dan Bali.

Bentuknya kecil, kulitnya kasar, dan aromanya tajam. Namun di balik itu, kencur menyimpan senyawa bioaktif seperti ethyl cinnamate, kaempferol, dan flavonoid yang memiliki efek farmakologis luar biasa.

Dalam pengobatan tradisional, kencur digunakan untuk meredakan batuk, meningkatkan stamina, dan memperbaiki pencernaan. Tapi kini, para peneliti mulai mengungkap potensi kencur sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan bahkan adaptogen alami yang membantu tubuh beradaptasi terhadap stres fisik dan mental.

Perjalanan Kencur ke Panggung Global

Kencur
Kencur, atau Kaempferia galanga, sering dianggap sebagai superfood karena berbagai manfaat kesehatannya. (Wikimedia Commons/Nativeplants Garden)

Minat dunia terhadap kencur bukan terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang mendorongnya.

Pertama, adalah lonjakan tren wellness secara global. Gaya hidup sehat berbasis bahan alami mendorong pencarian superfood baru.

Kencur, dengan profil nutrisinya yang unik, menjadi kandidat menarik di tengah kejenuhan terhadap bahan impor seperti ginseng dan turmeric.

Studi dari Journal of Ethnopharmacology dan Asian Pacific Journal of Tropical Medicine menunjukkan bahwa ekstrak kencur memiliki efek antiinflamasi dan antibakteri yang signifikan. Kencur juga berpotensi sebagai neuroprotektor.

Lebih dalam daripada itu, kencur tidak hanya menjual khasiat, tetapi juga cerita. Ia membawa narasi tentang jamu, tentang ibu-ibu yang meracik ramuan di pagi hari, dan tentang warisan budaya yang kini dikemas ulang dalam bentuk modern.

Jurnal tahun 2023 berjudul "Chemical Composition of the Kaempferia galanga L. Essential Oil and its in Vitro and in Vivo Antioxidant Activities" (Wang et al.) yang meneliti komposisi minyak atsiri kencur, menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat baik secara in vitro maupun in vivo. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa kencur berpotensi sebagai bahan fungsional dalam pangan dan farmasi.

Dilansir dari Alodokter, Jurnal Toxicology Reports yang berjudul "Aromatic Ginger (Kaempferia galanga L.) Extracts with Ameliorative and Protective Potential as a Functional Food" pada 2019 (Srivastava et al.) juga meneliti efek perlindungan ekstrak kencur terhadap stres oksidatif. Hasil dari penelitian itu, kencur memiliki potensi sebagai makanan fungsional yang melampaui sekadar bumbu.

Kencur dalam Produk Gaya Hidup Modern

Transformasi kencur dari dapur tradisional ke industri modern terlihat dari beragam produk yang kini beredar. Misalnya, teh herbal kencur yang dikemas dalam kantong teh biodegradable, dipasarkan sebagai minuman detoks dan relaksasi.

Suplemen kencur juga beredar di pasaran, dalam bentuk kapsul atau bubuk. Suplemen ini digunakan sebagai booster imun dan anti-stres.

Kandungan antioksidan kencur juga dimanfaatkan dalam masker wajah, scrub, dan serum kulit. Di beberapa startup makanan sehat, kencur diinfuskan ke dalam kombucha dan cold-pressed juice sebagai bahan aktif.

Potensi Ekonomi dan Ekspor

Disebutkan Pangannews, superfood lokal seperti kencur memiliki peluang besar untuk diekspor, terutama dalam bentuk olahan bernilai tambah. Dengan sertifikasi organik dan branding yang mengangkat nilai budaya, kencur bisa bersaing di pasar global.

Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Jerman mulai membuka pintu untuk produk herbal dari Asia Tenggara, dan kencur berada di garis depan.***