- Home
- Kulineran
Biaya Tinggi dan Tak Kenal Konsumen Jadi Masalah Bisnis Kuliner, Soeat Tawarkan Solusi
Di banyak restoran dan kafe, kenaikan harga bahan baku tanpa diimbangi efisiensi acap berujung pada kerugian. Soeat hadir menawarkan solusi berbasis teknologi.
-800.jpg)
SOEAT – Meski industri kuliner tumbuh pesat, para pengusahanya menghadapi dua tantangan klasik yang mengancam keberlangsungan bisnis mereka. Keduanya yaitu biaya operasional yang tinggi dan minimnya pengelolaan data konsumen.
Situasi ini jadi kian pelik di tengah persaingan yang ketat dan harga bahan baku yang terus melonak.
Biaya operasional mencakup banyak hal, seperti harga bahan baku yang seringkali tidak stabil hingga biaya tenaga kerja dan energi.
Laporan pada 2024 menunjukkan bahwa variabel biaya operasional bisa berpengaruh pada tingkat pengembalian aset (ROA) di subsektor kuliner. Hal ini mengindikasikan bahwa efisiensi biaya sangat krusial.
Dalam kasus nyata di banyak horeka (hotel, restoran, kafe), kenaikan harga bahan baku tanpa diimbangi efisiensi seringkali berujung pada pemotongan margin keuntungan. Bahkan, restoran bisa mengalami kerugian.
Manajemen dapur yang tidak efisien juga bisa berujung pada persoalan food waste yang serius. Selain pemborosan, ketidakseimbangan antara permintaan dan persediaan bahan baku acap berdampak pada lingkungan.
Tantangan kedua yaitu minimnya pengelolaan data konsumen. Hal ini membuat pengusaha kuliner kesulitan memahami pelanggan mereka. Data pembelian, selera, dan frekuensi kunjungan seringkali tercecer atau hanya dicatat manual. Akibatnya, strategi pemasaran tidak efektif dan program loyalitas sulit dikembangkan.
Misalnya, seorang pengusaha kedai kopi mungkin tahu bahwa pelanggan sering membeli produk tertentu, tetapi tidak tahu kapan waktu terbaik untuk menawarkan promo personal, karena data pembelian tidak terintegrasi secara cerdas. Padahal, pemanfaatan data pelanggan terbukti jadi strategi efektif untuk pemasaran.
Soeat, Solusi Digital Terintegrasi untuk Kuliner Berkelanjutan
Tantangan tersebut kini punya solusi terintegrasi melalui hadirnya Soeat, platform digital web-based yang dirancang khusus untuk ekosistem kuliner. Soeat mengatasi banyak masalah yang selama ini dihadapi pengusaha kuliner, termasuk biaya dan data melalui tiga pilar utamanya.
Data dan Insight untuk Pengambilan Keputusan. Soeat mengumpulkan dan menganalisis data operasional serta transaksi secara real-time. Dengan demikian, Soeat punya insight mendalam yang bisa dipakai untuk membuat keputusan yang lebih cerdas, mulai dari manajemen stok hingga penetapan harga.
Aktivitas & Media Kuliner. Soeat memperkuat hubungan antara horeka dengan pelanggan melalui fitur interaktif dan media kuliner. Hal ini bisa mendorong loyalitas dan transaksi berulang.
Teknologi sebagai Jembatan menuju Bisnis Berkelanjutan. Soeat memfasilitasi integrasi teknologi yang menciptakan ekosistem efisien, berkelanjutan, dan inklusif.
“Soeat membantu horeka melakukan penghematan dan efisiensi biaya operasional melalui integrasi teknologi, seperti manajemen inventarisasi otomatis dan sistem kasir digital. Lebih lanjut, Soeat mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan agar adaptif terhadap perkembangan teknologi dan mempererat hubungan restoran dengan konsumen melalui pengelolaan data secara cerdas,” ujar Risky Akbar, Kepala Pengembangan Produk Soeat.
“Soeat hadir sebagai solusi teknologi kuliner yang transformatif. Dengan menciptakan ekosistem yang efisien, berkelanjutan, dan inklusif, Soeat tidak hanya membantu restoran bertahan, tetapi juga berkembang pesat di tengah dinamika pasar kuliner Indonesia,” kata dia.
Dengan pendekatan berbasis data, sistem yang fleksibel, dan inovasi yang berpusat pada konsumen, Soeat menawarkan ekosistem digital yang memungkinkan horeka mengoptimalkan biaya operasional, memahami perilaku pelanggan secara mendalam, dan menciptakan pengalaman kuliner yang relevan dengan zaman.***