- Home
- Kulineran
Romantis atau Rame-Rame? Ini 7 Cafe Live Music Bandung untuk Semua Mood Malam
Butuh tempat nongkrong estetik dengan musik live? Dari rooftop sampai galeri akustik Sunda, ini 7 tempat viral dan cocok untuk semua suasana malam di Bandung.

SOEAT - Bandung tak pernah kehabisan tempat untuk menikmati musik dan makan malam dalam suasana tak biasa. Dari rooftop dengan pemandangan city lights, kolam kaki di tengah live acoustic, hingga jazz performance di antara rak buku, kota ini menawarkan pengalaman kuliner yang lebih dari sekadar makanan.
Berikut tujuh spot live music paling ikonik yang wajib masuk daftar hangout berikutnya.
Rooftop Coffee & Eatery: Simfoni Cahaya Kota dan Musik Hidup
Lokasi: Jl. Raya Ujung Berung No.19 & BTM Lantai 4
Sebagai salah satu ikon rooftop cafe Bandung, Rooftop Coffee & Eatery menyuguhkan live music di ketinggian dengan latar kerlap-kerlip city lights yang terbentang luas. Panggung terbuka, angin malam, dan crowd yang antusias menciptakan suasana mirip konser mini di atas kota.
Genre musiknya bervariasi—dari pop, indie, hingga rock—dengan line-up musisi lokal dan nasional seperti Geisha hingga Fabio Asher.
Live music: Setiap hari pukul 19.00–23.00, weekend hingga 01.00
Menu andalan: Triple Mango (Rp 45.000), Rooftop Cheesecake (Rp 35.000), Ayam Cabe Ijo (Rp 55.000)
Kapasitas: 150–200 orang, reservasi sangat disarankan untuk akhir pekan.
One Eighty Coffee & Music: Rendam Kaki sambil Dengar Musik
Lokasi: Jl. Ganeca No.3, Coblong
One Eighty menghadirkan sensasi unik: merendam kaki di kolam dangkal sambil menikmati live acoustic performance. Area kolam berada tepat di depan panggung, membuat pengalaman mendengarkan musik terasa lebih sensorial dan santai.
Mayoritas pengunjungnya adalah mahasiswa dan pasangan muda yang mencari suasana hangat dan intimate.
Jadwal musik: Acoustic set setiap Senin, Rabu, Jumat hingga Minggu pukul 19.00–22.00
Menu andalan: Pizza Margherita (Rp 65.000), Chicken Katsu (Rp 58.000), Specialty Coffee (Rp 25.000–35.000)
Kapasitas: 80–100 orang, tempat duduk di foot pool terbatas dan cepat penuh.
The Stone Cafe: Musik Romantis di Gazebo Lembah Dago
Lokasi: Jl. Rancakendal Luhur No.5, Dago
Berlokasi di atas lembah Dago, The Stone Cafe dikenal sebagai tempat makan paling romantis dengan panggung musik yang dibangun di gazebo kayu tradisional. Penerangan lampu-lampu kecil menciptakan nuansa fairy-tale, terutama saat malam turun.
Suasana sejuk, desain kayu alami, dan lantunan lagu akustik menciptakan pengalaman yang lembut dan tenang.
Live music: Setiap malam pukul 19.30–22.30, fokus pada acoustic dan jazz
Menu unggulan: Stone Fried Rice (Rp 42.000), Grilled Salmon (Rp 85.000)
Kapasitas: 60–80 orang, reservasi diperlukan untuk gazebo terbaik.
Bober Cafe: 24 Jam Musik, 24 Jam Nongkrong
Lokasi: Jl. R.E Martadinata No.123, Cihapit
Untuk kamu yang tak kenal waktu, Bober Cafe jadi satu-satunya cafe live music di Bandung yang buka dan bermain musik 24 jam penuh. Rotasi musisi, lampu panggung yang terus berganti, dan crowd yang dinamis membuat suasana selalu hidup.
Musiknya beragam—dari pop, rock, hingga akustik, menyesuaikan waktu dan energi pengunjung.
Peak time: 22.00–02.00 dengan atmosfer paling ramai
Menu rekomendasi: Nasi Goreng Bober (Rp 45.000), Roti Bakar Cokelat Keju (Rp 20.000), Pizza (Rp 55.000–75.000)
Kapasitas: 120–150 orang, tanpa reservasi karena layout fleksibel.
Congo Gallery & Cafe: Sentuhan Budaya dalam Alunan Akustik
Lokasi: Jl. Rancakendal Luhur No.8, Dago
Congo Cafe memadukan galeri seni dan musik akustik Sunda dalam satu ruang yang artistik. Panggung kecil di dalam galeri menyatu dengan dinding lukisan dan kerajinan tangan, menciptakan nuansa budaya yang dalam.
Di luar, teras dengan pemandangan kota Bandung jadi tempat ideal untuk menikmati senja sambil mendengarkan musik tradisional.
Live music: Sabtu & Minggu pukul 16.00–18.00, fokus pada folk dan akustik Sunda
Menu khas: Sunda fusion (Rp 30.000–65.000), coffee blend lokal (Rp 18.000–28.000)
Kapasitas: 50–70 orang, spot sunset terrace cepat penuh saat akhir pekan.
Dari puncak rooftop hingga keheningan jazz di antara buku, Bandung menyuguhkan spektrum tempat nongkrong yang memadukan musik dan visual secara harmonis. Baik untuk melepas penat, mencari inspirasi, atau menghabiskan malam romantis, tujuh tempat ini membuktikan bahwa di kota kembang, setiap nada punya tempat dan panggungnya sendiri.***