- Home
- Sehat
Apakah Matcha Aman Dikonsumsi Setiap Hari?
Lebih dari warna dan tampilan yang eye catchy, matcha menjanjikan manfaat kesehatan luar biasa, mulai dari meningkatkan fokus hingga memperkuat sistem imun.

SOEAT - Di tengah dunia yang bergerak cepat dan penuh distraksi, banyak orang mencari pelarian dalam hal-hal kecil yang memberi rasa tenang. Salah satunya: secangkir matcha.
Bubuk teh hijau asal Jepang ini bukan hanya memikat karena warna hijaunya yang memesona atau karena tampilannya yang estetik di media sosial. Lebih dari itu, matcha menjanjikan manfaat kesehatan yang luar biasa, mulai dari meningkatkan fokus hingga memperkuat sistem imun.
Tak heran jika banyak orang mulai menjadikannya bagian dari rutinitas harian, bahkan menggantikan kopi pagi. Tapi seperti halnya semua yang tampak sempurna, muncul pertanyaan penting: apakah matcha benar-benar aman dikonsumsi setiap hari?
Atau, justru ada sisi lain yang perlu kita waspadai? Mari kita telusuri jawabannya, seteguk demi seteguk.
Apa Itu Matcha dan Mengapa Ia Begitu Istimewa?
Matcha berasal dari daun teh tencha yang ditanam di bawah naungan selama 3–4 minggu sebelum dipanen. Proses ini meningkatkan kadar klorofil dan L-theanine, menghasilkan warna hijau cerah dan rasa umami yang khas.
Setelah dipanen, daun dikukus, dikeringkan, lalu digiling perlahan menggunakan batu granit hingga menjadi bubuk halus. Berbeda dari teh biasa yang hanya diseduh dan daunnya dibuang, matcha dikonsumsi utuh.
Artinya, seluruh kandungan nutrisi dalam daun teh —termasuk antioksidan, serat, dan kafein, ikut masuk ke dalam tubuh. Inilah yang membuat matcha jauh lebih padat gizi dibandingkan teh hijau biasa.
Apakah Aman Dikonsumsi Setiap Hari?
Jawabannya: ya, dalam jumlah yang wajar dan sesuai kebutuhan tubuh. Menurut artikel yang dilansir Kompas, mengonsumsi satu cangkir matcha per hari dapat memberikan manfaat positif bagi energi dan kesehatan secara keseluruhan.
Kandungan flavonoid dan L-theanine dalam matcha terbukti meningkatkan gelombang alfa di otak. Ini berkaitan dengan relaksasi, fokus, dan peningkatan suasana hati.
Namun, penting untuk diingat bahwa matcha juga mengandung kafein dalam jumlah yang tidak sedikit. Satu porsi (sekitar 2 gram bubuk) mengandung sekitar 70 mg kafein —dua kali lipat dari teh hijau biasa.
Maka, meskipun sehat, konsumsi harian matcha tetap perlu disesuaikan dengan toleransi tubuh terhadap kafein.
Risiko Jika Dikonsumsi Berlebihan
Seperti halnya kopi, konsumsi matcha yang berlebihan bisa menimbulkan efek samping, terutama bagi kita yang sensitif terhadap kafein. Beberapa risiko yang mungkin muncul antara lain sakit kepala dan gelisah, gangguan tidur atau insomnia, jantung berdebar, gangguan pencernaan, serta iritabilitas atau perubahan suasana hati.
Berdasarkan sejumlah literasi, didapati bahwa batas aman konsumsi matcha adalah sekitar 2–4 gram per hari, atau setara dengan 1–2 cangkir. Bagi sebagian orang, terutama yang sensitif terhadap kafein, bahkan satu cangkir pun sudah cukup untuk mendapatkan manfaatnya.
Manfaat Konsumsi Harian (Dalam Takaran Tepat)
Jika dikonsumsi secara bijak, matcha bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang menyenangkan. Beberapa manfaat yang bisa dirasakan yakni meningkatkan fokus dan konsentrasi berkat kombinasi kafein dan L-theanine yang menciptakan efek “calm alertness”, serta menurunkan risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung, karena kandungan antioksidan EGCG yang tinggi.
Konsumsi matcha juga mendukung metabolisme dan pembakaran lemak, menjadikannya pilihan populer dalam program penurunan berat badan. Juga, menstabilkan suasana hati dan mengurangi stres, berkat efek relaksasi dari L-theanine yang meningkatkan kadar serotonin dan dopamin.
Tips Aman Menjadikan Matcha Bagian dari Rutinitas Harian
Agar kita bisa menikmati matcha setiap hari tanpa khawatir, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
Gunakan takaran yang tepat: 1–2 gram bubuk matcha per sajian.
Perhatikan waktu konsumsi. Hindari minum matcha menjelang tidur agar tidak mengganggu kualitas istirahat.
Dengarkan tubuh sendiri. Jika merasa gelisah, sulit tidur, atau jantung berdebar, kurangi takaran atau frekuensi konsumsi.
Konsultasikan dengan dokter, terutama jika sedang dalam kondisi hamil, menyusui, atau memiliki kondisi medis tertentu.***