1. Home
  2. Kulineran

Ini Alasan Matcha Populer di Dunia Kuliner dan Kesehatan

Matcha menggabungkan sejarah, kesehatan, rasa, dan estetika dalam satu sendok kecil bubuk hijau.

Matcha
Dessert Matcha. (Pixabay/coryr930)

SOEAT - Dari biara-biara Zen yang sunyi hingga kafe-kafe urban yang ramai, matcha telah menempuh perjalanan panjang. Dalam setiap tegukannya, tersimpan filosofi hidup yang mengajarkan kita untuk hadir sepenuhnya di momen kini.

Tak heran jika matcha kini menjadi primadona di dunia kuliner dan kesehatan. Tapi apa sebenarnya yang membuatnya begitu istimewa?

Akar Budaya yang Dalam: Dari Ritual ke Refleksi

Teh Jepang
Seni teh tradisional Jepang. (Pixabay/u_zaceuk53v0)

Matcha bukan sekadar teh hijau yang digiling. Ia adalah bagian dari tradisi spiritual Jepang yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Sejak diperkenalkan oleh biksu Zen Eisai pada abad ke-12, matcha menjadi pusat dari chanoyu —upacara minum teh yang menekankan empat prinsip utama yakni wa (harmoni), kei (rasa hormat), sei (kemurnian), dan jaku (ketenangan). Dalam ritual ini, menyeduh matcha bukan hanya soal teknik, tapi juga soal kehadiran.

Setiap gerakan, dari menyaring bubuk hingga mengaduknya dengan chasen, adalah bentuk meditasi aktif. Di sinilah matcha menjadi lebih dari sekadar minuman. Ia juga adalah jembatan antara tubuh, pikiran, dan alam.

Kandungan Nutrisi yang Luar Biasa: Superfood dalam Satu Sendok

Matcha
Bubuk matcha. (Pixabay/farmerdir)

Salah satu alasan utama matcha begitu digemari adalah karena kandungan nutrisinya yang tinggi. Berbeda dengan teh biasa yang hanya diseduh, matcha dikonsumsi utuh. Artinya, seluruh daun teh masuk ke dalam tubuh, membawa serta semua manfaatnya.

Beberapa kandungan penting dalam matcha antara lain EGCG (Epigallocatechin Gallate), antioksidan kuat yang membantu melawan radikal bebas, memperkuat sistem imun, dan mendukung kesehatan jantung.

Ada pula L-theanine, asam amino unik yang meningkatkan fokus dan memberikan efek relaksasi tanpa rasa kantuk, serta klorofil yang memberikan warna hijau cerah sekaligus membantu proses detoksifikasi alami tubuh.

Kafein alami dalam matcha juga memberikan energi stabil tanpa efek “crash” seperti kopi. Kombinasi ini menciptakan efek yang disebut “calm alertness”, atau tenang tapi fokus, formulasi yang sangat dibutuhkan di era multitasking seperti sekarang.

Rasa yang Kompleks dan Fleksibel: Umami dalam Ragam Sajian

Matcha memiliki profil rasa yang unik: pahit lembut, manis alami, dan umami yang mendalam. Rasa ini membuatnya sangat fleksibel untuk diolah dalam berbagai bentuk kuliner, baik manis maupun gurih.

Matcha
Dessert matcha. (Pixabay/onanacha)

Contoh penggunaannya seperti dalam minuman (matcha latte, cold brew matcha, matcha tonic), dessert (es krim matcha, tiramisu, dorayaki, chiffon cake), serta elemen savory seperti saus salad, pasta, bahkan sebagai bumbu marinasi ayam atau ikan.

Chef dan barista di seluruh dunia memanfaatkan karakteristik ini untuk menciptakan sajian yang tidak hanya lezat, tapi juga estetik dan bernilai gizi tinggi.

Daya Tarik Visual dan Dukungan Media Sosial

Tak bisa dimungkiri, warna hijau cerah matcha sangat fotogenik. Di era media sosial, visual adalah segalanya. Di sinilah matcha tampil sebagai bintang.

Proses penyajiannya yang artistik, dari mengayak bubuk hingga menghasilkan busa halus di permukaan latte, menjadi konten yang menarik di Instagram, TikTok, dan Pinterest.

Selain itu, banyak influencer, food blogger, dan brand besar seperti Starbucks yang turut mempopulerkan matcha melalui kampanye visual dan storytelling yang kuat. Matcha bukan hanya dikonsumsi, ia pun dirayakan.

Simbol Gaya Hidup Modern yang Sadar Kesehatan

Matcha kini menjadi bagian dari gaya hidup global yang mengedepankan mindfulness, keberlanjutan, dan nutrisi alami. Ia cocok dengan tren plant-based, clean eating, dan slow living yang semakin digemari generasi muda.

Lebih dari sekadar minuman, matcha menjadi simbol pilihan sadar. Memilih yang alami, menghargai proses, dan merayakan momen kecil dalam keseharian.***