- Home
- Nusarasa
Teh Tarik vs Thai Tea: Mana Minuman Manis Asia yang Paling Dicintai Orang Indonesia?
Mana yang lebih cocok untuk lidah Indonesia—Teh Tarik Malaysia yang hangat atau Thai Tea Thailand yang menyegarkan?

Di tengah gelombang minuman kekinian yang memenuhi lini waktu media sosial, dua nama tetap bertahan sebagai primadona: Teh Tarik dari Malaysia dan Thai Tea dari Thailand.
Keduanya bukan sekadar minuman manis, tetapi simbol dari warisan kuliner yang telah bertransformasi menjadi ikon gaya hidup urban.
Di Indonesia sendiri, keduanya kini bersaing ketat di hati pencinta teh susu, dari meja warung kopi hingga dalam genggaman gelas plastik bersegel di pusat perbelanjaan.
Sekilas, perbedaan mereka terlihat jelas dari warna: Teh Tarik tampil lembut dengan warna cokelat susu yang menenangkan, sementara Thai Tea mencolok dengan warna oranye terang yang kontras.
Tapi pengalaman sejati baru dimulai saat menyeruput. Di balik suhu, rasa, dan aroma, keduanya menyuguhkan cerita yang berbeda—tentang tradisi, teknik, hingga selera regional yang membentuk karakter rasa masing-masing
Pertarungan rasa ini bukan sekadar persoalan teh dan susu, tetapi soal pengalaman yang dibawa dalam setiap tegukan.
Teh Tarik: Harmoni Hangat dari Warung Mamak
Sentuhan Budaya dalam Tarikan Buih
Teh Tarik bukan hanya minuman, tetapi bentuk seni kuliner yang diturunkan dari generasi ke generasi di Malaysia.
Prosesnya yang khas—menuang teh dari satu wadah ke wadah lain dengan teknik “tarik”—melahirkan bukan hanya buih lembut di atasnya, tetapi juga interaksi sosial khas kedai kopi tradisional. Di Malaysia, minuman ini bukan hanya dikonsumsi, tapi juga dipertontonkan.
Di Indonesia, terutama di wilayah Aceh dan sebagian Sumatra, Teh Tarik juga telah menjadi bagian dari kebudayaan setempat. Aroma teh hitam yang pekat, dipadukan dengan manisnya susu kental manis dan susu evaporasi, menciptakan cita rasa otentik yang menghangatkan.
Biasanya disajikan panas, teh ini cocok menemani pagi mendung atau sore yang teduh—menawarkan kehangatan dalam tiap seruputan.
Thai Tea: Dingin, Manis, dan Penuh Aroma Rempah
Eksotisme Visual dan Rasa dalam Satu Gelas
Sementara Teh Tarik mengandalkan kehangatan dan tradisi, Thai Tea atau Cha Yen tampil dengan daya pikat yang berbeda. Warna oranyenya yang mencolok, aroma rempah yang kuat, dan suhu dingin dengan tumpukan es menjadikannya pilihan populer di hari panas atau saat ingin menyegarkan diri.
Diseduh dari teh hitam lokal Thailand, minuman ini biasanya dicampur dengan bunga lawang, kapulaga, dan terkadang rempah lain—memberi lapisan rasa yang kompleks dan unik.
Susu kental manis dan susu evaporasi kemudian menambahkan kelembutan dan keseimbangan rasa. Di banyak gerai minuman modern di Indonesia, Thai Tea kerap tampil dalam berbagai varian: dengan boba, krim keju, hingga topping khas Asia.
Visualnya yang menggoda dan rasanya yang kuat membuatnya mudah masuk ke tren minuman Instagrammable yang mendominasi platform digital.
Dua Budaya, Dua Suasana, Satu Selera
Kedua teh susu ini bukan hanya bersaing dalam rasa, tetapi juga dalam cerita yang mereka tawarkan. Teh Tarik, dengan buih halus dan aroma teh yang kuat, memberikan rasa nyaman dan nostalgia.
Ia adalah minuman yang mengajak duduk tenang, bercakap-cakap, dan menikmati waktu. Thai Tea, sebaliknya, menyuguhkan pengalaman visual dan rasa yang berani. Ia cocok untuk generasi muda yang mencari sesuatu yang mencolok, manis, dan menyegarkan.
Kedua minuman ini memiliki penggemarnya masing-masing di Indonesia. Teh Tarik lebih dekat dengan tradisi, cocok untuk mereka yang menyukai rasa klasik dan atmosfer kedai kopi lama.
Sementara Thai Tea adalah pilihan favorit anak muda urban yang aktif di media sosial dan terbuka pada eksplorasi rasa baru. Bagi para pelaku bisnis minuman, keduanya menjadi simbol bagaimana sebuah produk bisa tumbuh, bertransformasi, dan menyesuaikan diri dengan budaya lokal baru.
Merayakan Keberagaman Teh Susu di Indonesia
Dalam lanskap kuliner Indonesia yang semakin beragam dan terbuka, kehadiran Teh Tarik dan Thai Tea menjadi bukti bahwa budaya lintas negara bisa berasimilasi dan menciptakan tren baru. Minuman teh susu ini tidak hanya menjual rasa, tapi juga gaya, narasi, dan visual yang mendukung popularitasnya di era digital.
Bagi penikmat teh, tak perlu memilih salah satu untuk setia. Keduanya menawarkan pengalaman berbeda yang saling melengkapi. Di tengah keramaian kota, segelas Thai Tea bisa menjadi teman yang menyegarkan, sementara di sore hari yang teduh, Teh Tarik bisa menjadi pelukan hangat dalam bentuk minuman.***