1. Home
  2. Kulineran

5 Fakta Menarik Tentang Cilok yang Jarang Diketahui

D balik kesederhanaannya, cilok menyimpan sejumlah fakta menarik yang jarang diketahui.

Cilok.
Cilok. (Instagram @cilokdenokcldk)

SOEAT - Cilok yang merupakan camilan khas Jawa Barat, telah menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia. Sekarang, siapa yang tak mengenal cilok?

Cilok terbuat dari tepung kanji, sehingga menghasilkan tekstur kenyal dan rasa yang gurih. Tak hanya digemari oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh wisatawan dari berbagai daerah.

Namun, di balik kesederhanaannya, cilok menyimpan sejumlah fakta menarik yang jarang diketahui. Berikut adalah lima fakta unik tentang cilok yang akan membuat kita semakin menghargai camilan ini.

1. Nama "cilok" berasal dari cara makannya

Nama "cilok" merupakan singkatan dari "aci dicolok". Hal ini merujuk pada cara tradisional menyantap cilok menggunakan tusuk sate.

Aci, bahan utama cilok, adalah istilah Sunda untuk tepung kanji atau tapioka. Dengan bentuk bulat kecil yang mudah ditusuk, cilok menjadi camilan praktis yang cocok untuk dinikmati di mana saja.

Fakta ini menunjukkan bagaimana nama makanan sering kali mencerminkan budaya dan cara penyajiannya. Sungguh penuh dengan kearifan lokal, bukan?

2. Cilok memiliki kandungan nutrisi yang tak terduga

Meskipun terlihat sederhana, cilok ternyata memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat. Tepung tapioka yang menjadi bahan utama cilok kaya akan zat besi, kalsium, dan serat.

Kandungan serat ini dapat membantu melancarkan sistem pencernaan, sementara zat besi dan kalsium baik untuk kesehatan tulang. Namun, tentu saja, konsumsi cilok harus tetap dalam jumlah yang wajar agar manfaatnya optimal.

3. Inspirasi dari mochi Jepang

Kalau diperhatikan, cilok ternyata memiliki kemiripan dengan mochi -camilan khas Jepang. Keduanya sama-sama terbuat dari tepung yang menghasilkan tekstur kenyal.

Bedanya, mochi biasanya memiliki isian manis seperti kacang merah. Sementara, cilok lebih sering disajikan dengan saus kacang atau kuah pedas.

Fakta ini menunjukkan bagaimana makanan dari berbagai budaya dapat memiliki kesamaan yang menarik.

4. Variasi cilok di berbagai daerah

Cilok mungkin berasal dari Jawa Barat, tetapi kini telah menyebar ke berbagai daerah dengan variasi yang unik. Di Bandung, cilok sering disajikan dengan saus kacang yang kental.

Di Yogyakarta, ada Cilok Gajahan yang terkenal dengan sambalnya yang pedas dan segar. Bahkan, beberapa daerah menyajikan cilok dengan kuah kaldu atau bumbu rujak.

Variasi ini mencerminkan kreativitas masyarakat dalam mengadaptasi makanan sesuai selera lokal.

5. Cilok bukan sekadar camilan, tapi juga bisnis menguntungkan

Cilok telah menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi banyak orang. Dengan modal yang relatif kecil, penjual cilok dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan.

Beberapa penjual bahkan berhasil menciptakan merek cilok yang terkenal, seperti Cilok Gajahan di Yogyakarta yang mampu menjual hingga 30 kilogram cilok per hari.

Kesuksesan ini menunjukkan bagaimana makanan sederhana dapat menjadi sumber penghidupan yang luar biasa.***