1. Home
  2. Nusarasa

Jejak Sejarah Rendang: Dari Dapur Minang ke Meja Dunia

Temukan asal-usul rendang, teknik memasaknya, nilai filosofisnya, hingga bagaimana ia jadi makanan terenak versi CNN dan UNESCO

Siapa yang bisa menolak rendang? Hidangan khas Minangkabau ini bukan cuma menggoda dari aroma dan rasa, tapi juga menyimpan sejarah panjang, filosofi hidup, dan identitas budaya yang kaya. Tak heran kalau CNN pernah menobatkannya sebagai makanan terenak di dunia.

Tapi, tahukah kamu bahwa rendang adalah hasil dari teknik memasak berabad-abad yang penuh makna, bahkan terkait erat dengan tradisi merantau dan penyebaran Islam di Sumatera Barat?

Apa Itu Rendang?

Rendang berasal dari kata “marandang” yang artinya memasak santan hingga kering. Teknik ini membutuhkan waktu 3–7 jam dengan api kecil. Tujuannya? Makanan awet, tahan perjalanan jauh, dan penuh rasa. Di Minang, rendang lebih dari sekadar makanan—ia simbol penghormatan, budaya, bahkan identitas.

Filosofi dalam Setiap Suapan

Rendang punya empat bahan utama: daging, kelapa, cabai, dan rempah. Masing-masing mewakili nilai-nilai dalam masyarakat Minangkabau—daging sebagai pemimpin, kelapa sebagai kaum intelektual, cabai sebagai ulama, dan rempah sebagai masyarakat umum. Nggak heran kalau rendang selalu hadir di acara adat.

Jejak Sejarah Rendang

Rendang dipercaya muncul sejak abad ke-16, saat tradisi merantau menyebar ke berbagai wilayah, bahkan sampai ke Malaysia dan Singapura. Karena perjalanan lama dan minim tempat singgah, masyarakat Minang butuh makanan tahan lama. Rendang jadi solusi—dan sejak itu, terus menemani generasi perantau.

Versi lain menyebut rendang sudah dikenal di zaman Kerajaan Pagaruyung. Bahkan ada catatan sejarah lisan sejak abad ke-10. Dulu, daging kerbau digunakan karena dianggap lebih sakral. Proses memasak yang lama juga membuat tekstur kerbau jadi empuk.

Pengaruh Budaya Lain: India & Arab

Citarasa rendang ternyata juga dipengaruhi oleh pertemuan budaya, terutama dari India dan Arab. Dari pedagang Gujarat, datanglah rempah-rempah dan teknik memasak kari. Masyarakat Minang lantas mengolahnya menjadi gulai, lalu kalio, hingga menjadi rendang seperti yang kita kenal sekarang.

Jenis-Jenis Rendang: Bukan Cuma Satu!

  • Rendang Kering: Dimasak hingga bumbu kering dan hitam pekat. Umumnya disajikan dalam acara adat besar. Tahan hingga 4 minggu.

  • Rendang Basah (Kalio): Masih menyisakan kuah, lebih cepat dimasak, warnanya lebih terang. Umumnya untuk sajian sehari-hari.

Berdasarkan daerah, ada rendang darek (bumbu sederhana) dan rendang pasisia (lebih kompleks dan kaya rasa).

Rendang Mendunia

Tahun 2011, CNN menobatkan rendang sebagai makanan terenak di dunia. Versi UNESCO juga mengakui rendang sebagai warisan budaya. Meski sempat jadi perdebatan antara Indonesia dan Malaysia soal asal-usulnya, bukti sejarah menunjukkan bahwa akar rendang tumbuh di tanah Minangkabau.

Rendang bukan cuma makanan. Ia adalah narasi panjang tentang budaya, perantauan, nilai hidup, dan tentu saja, rasa yang melegenda.

Jadi, lain kali kamu menikmati sepiring rendang, ingatlah: kamu sedang mencicipi sejarah.