- Home
- Kulineran
5 Steik Terbaik dari Berbagai Negara dan Ciri Khasnya
Dari Kobe Beef yang mewah hingga Asado yang penuh tradisi, setiap steik menawarkan pengalaman gastronomi yang berbeda.

SOEAT - Steik adalah salah satu hidangan yang memiliki tempat istimewa dalam dunia kuliner. Dari restoran mewah hingga warung pinggir jalan, steik selalu menjadi pilihan bagi para pecinta daging yang menginginkan cita rasa autentik dan tekstur yang sempurna.
Akan tetapi, tidak semua steik diciptakan sama. Setiap negara memiliki teknik pemotongan, metode memasak, dan bumbu khas yang menjadikannya unik.
Di Jepang, steik dikenal karena marbling yang luar biasa dan kelembutan yang hampir meleleh di mulut. Sementara itu, Argentina menawarkan steik dengan cita rasa yang kaya berkat teknik pemanggangan khas mereka.
Amerika Serikat memiliki steik yang terkenal dengan ukuran besar dan metode dry-aging yang meningkatkan intensitas rasa. Brasil menghadirkan churrasco yang menggoda dengan aroma asap dan tekstur yang juicy, sedangkan Prancis menyajikan steik dengan teknik memasak yang elegan dan penuh presisi.
Berikut adalah lima steik terbaik dari berbagai negara yang paling dicari oleh para pecinta kuliner.
Kobe Beef (Jepang)
Kobe Beef adalah salah satu steik paling terkenal di dunia, berasal dari Prefektur Hyogo, Jepang. Daging ini memiliki marbling yang sangat tinggi, memberikan tekstur yang lembut dan rasa yang kaya.
Sapi Kobe diberi diet khusus dan dirawat dengan metode pemeliharaan yang ketat, menghasilkan daging dengan kualitas luar biasa. Steik Kobe biasanya disajikan dengan teknik teppanyaki atau dipanggang perlahan untuk mempertahankan kelembutannya.
Asado (Argentina)
Argentina dikenal sebagai salah satu negara dengan konsumsi daging sapi tertinggi di dunia, dan Asado adalah hidangan steik yang paling ikonik. Asado bukan hanya sekadar steik, tetapi juga bagian dari budaya Argentina.
Daging dipanggang perlahan di atas api terbuka atau arang, menghasilkan rasa yang kaya dan tekstur yang juicy. Potongan seperti Bife de Chorizo (sirloin) dan Ojo de Bife (ribeye) adalah favorit dalam tradisi Asado.
Ribeye Dry-Aged (Amerika Serikat)
Amerika Serikat terkenal dengan teknik dry-aging, yaitu proses pematangan daging dalam kondisi suhu dan kelembaban tertentu selama beberapa minggu hingga bulan. Ribeye dry-aged memiliki rasa yang lebih intens dan tekstur yang lebih lembut dibandingkan steik biasa.
Teknik ini meningkatkan konsentrasi rasa umami dan memberikan pengalaman makan yang lebih kompleks. Steik ini sering disajikan di restoran steakhouse ternama di New York dan Chicago.
Churrasco (Brasil)
Churrasco adalah metode memasak steik khas Brasil yang menggunakan teknik pemanggangan di atas api terbuka. Potongan daging seperti picanha (sirloin cap) adalah favorit dalam churrasco karena memiliki lapisan lemak yang memberikan rasa gurih dan tekstur yang juicy.
Daging biasanya dibumbui dengan garam kasar dan dipanggang perlahan hingga mencapai tingkat kematangan yang sempurna. Churrasco sering disajikan dalam gaya rodizio, di mana berbagai jenis daging dihidangkan secara berkelanjutan.
Chateaubriand (Prancis)
Prancis memiliki reputasi dalam seni memasak yang elegan, dan Chateaubriand adalah salah satu steik terbaik yang berasal dari negara ini. Potongan ini diambil dari bagian tengah tenderloin, menghasilkan daging yang sangat lembut dan kaya rasa. Chateaubriand biasanya dimasak dengan teknik sous vide atau dipanggang dengan mentega dan rempah-rempah untuk mempertahankan kelembutan dan kelezatannya. Hidangan ini sering disajikan dengan saus klasik seperti béarnaise atau demi-glace.***