- Home
- Kulineran
Kerang dalam Kuliner Nusantara: dari Aceh hingga Papua
Di tangan masyarakat Nusantara, kerang berubah menjadi sajian yang tak hanya menggugah selera, tapi juga menyimpan filosofi dan identitas.

SOEAT - Sebagai negara kepulauan, sudah pasti Indonesia memiliki hasil hewan laut yang begitu besar. Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), perikanan tangkap laut di Indonesia mencapai 9,3 juta ton per tahun. Sementara itu, perikanan budidaya laut berpotensi hingga 56,8 juta ton per tahun.
Dari jumlah itu, Indonesia memiliki lebih dari 2.500 spesies ikan laut dan biota lainnya. Salah satunya yakni kerang, hidangan laut yang begitu lezat dan fleksibel.
Kerang, si moluska bercangkang, hidup di antara pasir dan batu karang, menyerap rasa laut yang asin dan segar. Di tangan masyarakat Nusantara, ia berubah menjadi sajian yang tak hanya menggugah selera, tapi juga menyimpan filosofi dan identitas. Dari Aceh yang berani dalam rempah, hingga Papua yang lembut dalam kuah kuning, kerang hadir dalam berbagai rupa dan rasa.
Aceh: Rempah yang Menyatu dengan Laut
Di pesisir timur Aceh, kerang sering dimasak dalam kuah pliek u. Ini merupakan bumbu fermentasi kelapa yang kaya rasa dan aroma.
Kuahnya mirip gulai, tapi lebih kompleks, dengan campuran daun-daunan lokal dan rempah yang tajam. Kerang di sini bukan sekadar pelengkap, tapi penyerap rasa yang sempurna.
Di warung-warung Mi Aceh, kerang juga hadir sebagai topping. Kehadirannya menyatu dengan kuah kari pedas yang membakar lidah dan menghangatkan jiwa.
Sumatera: Dari Pempek hingga Seruit
Di Palembang, kerang kadang masuk dalam adonan pempek adaan, memberi tekstur kenyal dan rasa gurih laut. Di Lampung, kerang dara direbus dan disajikan dengan sambal seruit.
Sambal seruit merupakan sambal yang terdiri dari campuran terasi, tempoyak, dan mangga muda. Rasanya asam, pedas, dan segar.
Di Bengkulu, sate kerang dijual di pinggir jalan, dibakar dengan kecap manis dan sambal kacang, menjadi camilan sore yang tak pernah gagal menggoda.
Jawa: Lorjuk, Petis, dan Lontong Balap
Di Madura dan pesisir Jawa Timur, kerang bambu atau lorjuk adalah primadona. Ia diolah menjadi petis, kaldu, atau campuran rengginang.
Di Surabaya, sate kerang menjadi pelengkap lontong balap, hidangan khas yang menyatukan tauge, lentho, dan sambal petis. Di Gresik, kerang simping bahkan dijadikan kerupuk, renyah dan gurih, menjadi oleh-oleh khas yang diburu wisatawan.
Bali dan Nusa Tenggara: Kerang dalam Upacara dan Tradisi
Di Bali, kerang kadang hadir dalam lawar laut. Ini merupakan campuran kelapa parut, rempah, dan seafood yang disajikan dalam upacara adat.
Di Lombok, kerang bambu dibakar dengan sambal tomat, sederhana tapi penuh rasa. Di NTT, kerang menjadi bagian dari se’i laut, daging asap yang disajikan dengan sambal lu’at, pedas dan aromatik.
Kalimantan dan Sulawesi: Sungai dan Rica-rica
Di Kalimantan Selatan, kerang sungai seperti kepah dan kijing dimasak dalam gulai santan atau kuah asam. Di Pontianak, kerang hijau ditumis dengan tauco dan cabai, menghasilkan rasa gurih dan sedikit fermentatif. Di Samarinda, sup seafood dengan kerang bulu menjadi sajian hangat di malam yang dingin.
Sementara itu di Makassar, kerang kadang masuk dalam coto atau sop konro, menyatu dengan kuah rempah yang pekat. Di Manado, kerang dimasak rica-rica yang pedas, merah, dan menggigit.
Di Gorontalo, binte biluhuta menyatukan jagung, kelapa, dan kerang dalam satu mangkuk segar. Di Mandar, bau peapi menghadirkan kuah kuning yang hangat, dengan kerang sebagai pelengkap rasa laut.
Maluku dan Papua: Papeda dan Kuah Kuning
Di Maluku, kerang disajikan bersama papeda dan ikan kuah pala. Di Papua, kerang menjadi pelengkap papeda dengan kuah kuning dari kunyit, bawang, dan cabai.
Rasanya ringan, segar, dan menyatu dengan tekstur kenyal papeda. Di pesisir Biak dan Fakfak, kerang juga diasap dan disajikan dengan sambal bakasang —fermentasi ikan yang tajam dan khas.
Kandungan Gizi Kerang
Dilansir dari Alodokter, apa pun jenisnya, kerang umumnya mengandung protein dalam jumlah yang tinggi. Selain itu, kerang mengandung karbohidrat, lemak, dan sejumlah mineral, seperti kalsium, fosfor, dan zat besi.
Kerang juga kaya akan omega-3, vitamin C, vitamin B12, vitamin B6, magnesium, zinc, dan selenium. Kerang termasuk salah satu makanan laut kaya nutrisi yang dapat memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, antara lain mencegah anemia, menurunkan berat badan, membentuk otot, menguatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit jantung, mencegah mata rabun, serta mencegah osteoporosis.
Kita bisa mengonsumsi kerang bersama makanan kaya vitamin D agar penyerapan kalsium lebih maksimal. Jadi, tulang akan lebih kuat dan terhindar dari risiko pengeroposan tulang (osteoporosis).***