- Home
- Kulineran
Ramen Jepang: Perbandingan Varian Shoyu, Miso, dan Tonkotsu
Setiap daerah di Jepang memiliki versi ramen-nya sendiri, dengan kuah yang mencerminkan karakter lokal.
-400.jpg)
SOEAT - Di Jepang, ramen bukan hanya makanan cepat saji. Ia adalah simbol kehangatan, kreativitas, dan dedikasi.
Setiap daerah memiliki versi ramen-nya sendiri, dengan kuah yang mencerminkan karakter lokal. Ada yang ringan dan bersih, ada yang pekat dan menggugah, ada pula yang kaya fermentasi dan aroma laut.
Dari Tokyo hingga Hokkaido, dari Fukuoka hingga Kyoto, ramen berkembang menjadi lebih dari sekadar hidangan. Ramen menjadi pengalaman rasa yang tak bisa diseragamkan.
Di Jepang yang kemudian merambah ke negara lain, ada banyak varian ramen yang dikenal. Setidaknya, ada tiga varian ramen paling populer yakni shoyu, miso, dan tonkotsu.
Ketiganya menawarkan spektrum rasa yang luas dan unik. Apa saja perbedaan mendasar dari ketiganya. Bagaimana dengan bahan dasar, teknik pembuatan, hingga karakteristik rasa yang membuat masing-masing varian punya penggemar setia.
Yuk, kita kita selami dunia ramen dan temukan mana yang paling cocok dengan lidah kita.
Shoyu Ramen
Varian ramen ini berasal dari Tokyo. Ciri khasnya yakni kuah bening kecokelatan berbasis kecap asin Jepang (shoyu). Rasanya gurih, ringan, sedikit manis, juga tajam.
Shoyu ramen adalah bentuk paling klasik dari ramen Jepang. Kuahnya biasanya dibuat dari kaldu ayam atau campuran ayam dan daging babi (di Indonesia dan negara muslim disubstitusi dengan daging ayam atau sapi), lalu diberi tambahan shoyu yang memberikan rasa asin-gurih yang khas.
Mi yang digunakan cenderung tipis dan keriting, cocok untuk menyerap kuah yang ringan namun berkarakter. Untuk varian ini, topping yang paling umum digunakan adalah irisan daging, ajitsuke tamago (telur rebus berbumbu), menma (rebung), dan nori. Shoyu ramen cocok bagi kita yang menyukai rasa seimbang dan tidak terlalu berat.
Miso Ramen
Berawal dari Hokkaido, ciri khas miso ramen adalah kuah kental karena berbasis pasta miso (fermentasi kedelai). Rasa umaminya kuat, gurih, dengan perpaduan sedikit manis dan asin.
Miso ramen lahir dari iklim dingin Hokkaido, sehingga kuahnya dibuat lebih kental dan mengenyangkan. Pasta miso yang digunakan bisa bervariasi, berwarna putih, merah, atau campuran keduanya.
Biasanya, miso ramen dicampur dengan kaldu ayam, babi, atau ikan. Mi yang digunakan lebih tebal dan kenyal, agar mampu menahan kuah yang pekat.
Topping khasnya yakni jagung manis, mentega, tauge, dan bawang putih goreng. Miso ramen cocok untuk pencinta rasa dalam dan tekstur creamy.
Tonkotsu Ramen
Ciri khas ramen ini adalah kuah putih susu dari rebusan tulang selama berjam-jam. Rasanya sangat gurih, creamy, dan berlemak.
Tonkotsu ramen adalah favorit banyak orang karena kuahnya yang super kaya. Tulang (resep Jepang autentik menggunakan daging babi) direbus selama 12 jam atau lebih hingga kolagen dan lemak larut, menciptakan kuah putih pekat yang hampir seperti sup krim.
Mi yang digunakan biasanya lurus dan tipis, agar tidak terlalu berat saat dipadukan dengan kuah. Adapun topping populer yang digunakan yakni chashu, jamur kikurage, bawang putih cincang, dan minyak bawang hitam (mayu).
Tonkotsu cocok bagi kita yang mencari rasa intens dan tekstur kuah yang memanjakan.***