1. Home
  2. Kulineran

5 Fakta Menarik tentang Sejarah Bakmi yang Jarang Diketahui

Tak hanya makanan yang mengenyangkan, bakmi juga adalah bagian dari sejarah panjang yang telah melintasi berbagai budaya dan zaman.

Mi.
Mi, salah satu hidangan yang punya banyak variasi dan modifikasi. (Pexels/Rajesh TP)

SOEAT - Tak hanya makanan yang mengenyangkan, bakmi juga adalah bagian dari sejarah panjang yang telah melintasi berbagai budaya dan zaman. Di balik kelezatannya, ada banyak fakta menarik tentang sejarah bakmi yang jarang diketahui.

Bagaimana makanan ini bisa menyebar ke berbagai belahan dunia? Apa filosofi di balik bentuk dan cara penyajiannya? Dan bagaimana bakmi akhirnya menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Indonesia?

Mari kita telusuri fakta menarik tentang sejarah bakmi yang mungkin luput dari perhatian kita.

Bakmi Berasal dari Tiongkok dan Sudah Ada Sejak Dinasti Han

Meskipun banyak yang mengira bahwa mi berasal dari Italia sebagai cikal bakal pasta, sejarah mencatat bahwa bakmi pertama kali muncul di Tiongkok pada masa Dinasti Han (206 SM – 220 M).

Pada saat itu, masyarakat Tiongkok mengonsumsi makanan berbasis gandum yang berbentuk lembaran atau lonjoran panjang. Bakmi awalnya disebut "Pia" atau dalam bahasa Mandarin disebut "Bing", yang berarti makanan berbasis tepung.

Seiring waktu, bentuknya berkembang menjadi mi panjang yang kita kenal sekarang.

Filosofi Panjang Umur di Balik Bakmi

Di beberapa budaya Asia Timur, bakmi memiliki makna filosofis yang mendalam. Mi yang panjang melambangkan kehidupan yang panjang dan keberuntungan.

Mi.
Mi homemade. (Pixabay/FK Jackson)

Oleh karena itu, dalam perayaan tertentu seperti Imlek, masyarakat Tiongkok memiliki tradisi menyantap bakmi tanpa memotongnya, sebagai simbol harapan untuk umur panjang dan kesejahteraan. Filosofi ini kemudian menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, yang mengadaptasi bakmi dalam berbagai bentuk dan rasa.

Bakmi Masuk ke Indonesia Melalui Imigran Tiongkok

Bakmi pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh imigran Tiongkok Hokkien dari Fujian. Mereka membawa bakmi sebagai makanan sehari-hari dan menyesuaikannya dengan bahan-bahan yang tersedia di Indonesia.

Awalnya, bakmi dibuat dari tepung gandum dan sering disajikan dengan daging babi panggang. Namun, seiring waktu, bakmi mengalami modifikasi sesuai dengan selera masyarakat Indonesia, seperti penggunaan ayam dan sapi sebagai alternatif daging dan tambahan kecap manis yang memberikan cita rasa khas.

Bakmi Pernah Populer di Eropa Berkat Kolonialisme

Meskipun bakmi berasal dari Tiongkok, makanan ini juga sempat populer di Belanda pada masa kolonial. Orang-orang Belanda mengenal bakmi melalui interaksi mereka dengan masyarakat Indonesia, yang telah mengadaptasi hidangan ini dengan bumbu lokal.

Mi.
Membuat mi. (Pexels/Katerina Holmes)

Akibatnya, bakmi bukanlah makanan yang asing bagi orang Belanda. Beberapa restoran di sana bahkan menyajikan hidangan berbasis bakmi dengan sentuhan khas Eropa.

Bakmi Memiliki Banyak Variasi di Indonesia

Seiring dengan penyebarannya di berbagai daerah, bakmi mengalami banyak modifikasi dan melahirkan berbagai variasi khas Indonesia. Beberapa jenis bakmi yang terkenal di Indonesia antara lain:

  • Bakmi Jawa: Dimodifikasi dengan bumbu khas Jawa dan sering dimasak menggunakan tungku arang.

  • Bakmi Medan: Memiliki tekstur kenyal dan sering disajikan dengan topping ayam atau babi panggang.

  • Bakmi Bangka: Menggunakan ikan sebagai bahan utama dalam kuahnya.

  • Bakmi Kocok Bandung: Disajikan dengan kikil dan kuah kaldu sapi yang gurih.***