1. Home
  2. Kulineran

Bacailte Bandung, Bawa Umbi-umbian Naik Kelas

Ini contoh sempurna bagaimana comfort food bisa naik kelas lewat kreativitas dan keberanian menggabungkan budaya.

Ubi
Baked Hui, ketika ubi "naik kelas" disajikan di dalam saus creamy. (Soeat/Nday)

SOEAT - Siapa bilang ubi hanya cocok direbus atau digoreng? Kini, umbi-umbian dengan kulit kasar dan bentuknya yang sederhana, kerap pula kita temui dalam transformasinya yang lebih modern, sekaligus estetik secara visual dan rasa.

Dalam helaran Keuken SundayFunday yang berlangsung di POSCO Kantor Pos Besar, Jl. Asia Afrika, Kota Bandung, 2-3 Agustus 2025, hidangan yang dibawa Bacailte -kedai pasta homemade yang berlokasi di Jl. Gempol Wetan, begitu menarik perhatian. Mereka memodifikasi ubi kukus Cilembu yang manis, menjadi hidangan bernama Baked Hui.

Ubi Cilembu yang menjadi bahan baku dasar, diletakkan di dasar loyang. Bacailte kemudian melapisinya dengan keju slice creamy, dan kemudian menambahkannya dengan filling keju. Bechamel yang merupakan signature sauce dari Bacailte, kemudian disiram di bagian atas.

Setelah dipanggang, tampilan dan aroma Baked Hui kemudian disempurnakan lagi dengan proses torch. Warna kecokelatan yang mendekati karamelisasi dengan kesan brulee yang dihasilkan, semakin menggoda lidah untuk segera menyantapnya.

"Kenapa ubi kukus, karena kami ingin merambah pasar baru. Biasanya, pasta kan cenderung template, ya. Ternyata, dipadukan dengan ubi kukus, rasanya jadi luar biasa," kata Abay, salah seorang perwakilan Bacailte, ketika ditemui di sela-sela Keuken SundayFunday, beberapa waktu lalu.

Selain tampilannya yang cantik, ketika dicicipi, rasanya memang tak kalah estetik. Ubi kukus yang didominasi rasa manis, berpadu mulus dengan sensasi creamy dan gurih. Tak ada kesan rasa eneg yang tertinggal sebagai after taste.

Hidangan Fusi yang Terinspirasi dari Umbi-umbian

Pasta
Bahan makanan yang menjadi bahan baku berbagai menu di Bacailte. (Soeat/Nday)

Selain Baked Hui, ada pula hidangan menarik berbahan dasar umbi-umbian yang menjadi signature dish Bacailte. Rose Gnocchi, namanya.

Ini merupakan versi unik dari gnocchi berbasis kentang yang dibalut dengan saus bergaya Korea. Meski namanya rose, hidangan ini bukan merujuk pada bunga, melainkan pada rose sauce khas Korea yang biasanya berbasis gochujang dan krim, menghasilkan rasa pedas-manis yang creamy dan berani.

Abay menuturkan, ketika mendengar namanya, banyak orang yang menyangka bahwa ini merupakan olahan nasi (dari kata rice). Padahal bahan baku utamanya adalah kentang.

Pasta
Menu andalan Bacailte, Baked Spagheti. (Soeat/Nday)

Teksturnya lembut, namun tetap "menggigit". Ini menandakan bahwa Bacailte menerapkan teknik masak yang presisi.

Perpaduan gochujang, krim, dan sedikit keju menciptakan rasa yang kompleks. Karakter rasanya pedas, gurih, dan creamy. Ini bukan saus pasta biasa, melainkan interpretasi Korea yang membuat hidangan terasa edgy dan modern.

Sosis dan jamur enoki menambah dimensi tekstur dan umami, memperkaya keseluruhan rasa tanpa mengganggu keseimbangan saus. Plating-nya minimalis, dengan tampilan yang tetap menggoda selera. Jangan lupa menyantapnya selagi hangat!

Bukan Hanya Sekadar Gimmick

Pasta
Beberapa menu creamy di Bacailte yang dihadirkan di Festival Kuliner Keuken, Gedung Posco, Kota Bandung, 2-3 Agustus 2025. (Soeat/Nday)

Fusi yang dilakukan antara bahan baku tradisional dengan bahan dan gaya memasak internasional, nyatanya bukan sekadar gimmick bagi Bacailte. Dari beberapa menu yang dihadirkan, konsumen akan menyesapi bahwa saus dan hidangan yang diracik benar-benar menyatu di lidah.

Gnocchi menjadi salah satu buktinya. Panganan yang biasanya diasosiasikan dengan masakan Italia ini, dibawa ke ranah fusion Asia dengan pendekatan yang tidak asal tempel. Terdapat pula sentuhan saus bechamel yang menyempurnakan rasa.

Saus rose Korea menyatu dengan karakter gnocchi. Ini contoh sempurna bagaimana comfort food bisa naik kelas lewat kreativitas dan keberanian menggabungkan budaya.

Racikan tersebut melahirkan rasa pedas dan creamy, dengan sedikit sentuhan asam dan segar. "Meski fusion, kami usahakan rasanya tetap masuk di lidah Indonesia," ujarnya.***