- Home
- Kulineran
Fakta Unik Matcha: dari Tradisi Zen hingga Tren Kafe Kekinian
Matcha adalah bukti bahwa tradisi bisa hidup dan relevan di tengah dunia yang terus berubah. Ia mengajarkan kita untuk melambat, hadir, dan menghargai momen.

SOEAT - Di tengah derasnya arus tren kuliner global, ada satu elemen yang tetap bertahan, bahkan semakin bersinar: matcha. Bubuk hijau yang tampak sederhana ini menyimpan kisah panjang yang melintasi zaman, budaya, dan filosofi hidup.
Dari perjalanannya, matcha terbukti bukan sekadar bahan tambahan dalam minuman kekinian atau topping dessert yang Instagrammable. Matcha adalah simbol ketenangan, konsentrasi, dan penghormatan terhadap momen kini —sebuah warisan dari biara-biara Zen yang kini menemukan rumah baru di kafe-kafe urban.
Ironisnya, justru di era serba cepat dan digital ini, banyak orang kembali mencari makna dalam ritual sederhana seperti menyeduh teh. Mungkin karena di balik setiap tegukan matcha, ada ruang untuk bernapas, merenung, dan hadir sepenuhnya.
Dan, siapa sangka, dari secangkir teh, kita bisa belajar tentang kesederhanaan yang mendalam.
Jejak Sejarah Matcha: Dari Tiongkok Kuno ke Jepang yang Meditatif
Asal-usul matcha dapat ditelusuri hingga Dinasti Tang di Tiongkok, ketika teh mulai dikeringkan dan digiling menjadi bubuk. Namun, benih matcha modern baru benar-benar tumbuh ketika biksu Zen Jepang, Eisai, membawa praktik minum teh ke Jepang pada abad ke-12.
Di tangan para biksu Zen, teh bubuk ini bukan hanya minuman, melainkan sarana kontemplasi. Murata Juko, tokoh penting dalam sejarah teh Jepang, mengembangkan chanoyu, upacara minum teh yang menekankan empat prinsip utama yakni wa (harmoni), kei (rasa hormat), sei (kemurnian), dan jaku (ketenangan).
Matcha menjadi pusat dari ritual ini, bukan karena rasanya semata. Akan tetapi, karena kemampuannya menghubungkan tubuh dan pikiran dalam satu momen hening.
Matcha dan Samurai: Energi Tenang Sebelum Pertempuran
Tak hanya para biksu, kalangan samurai juga menjadikan matcha sebagai bagian dari rutinitas mereka. Kandungan kafein yang stabil dan L-theanine dalam matcha memberikan efek fokus dan ketenangan —kombinasi ideal sebelum memasuki medan perang.
Dalam konteks ini, matcha bukan sekadar minuman, melainkan alat untuk mengasah kesiapan mental dan fisik. Bisa dibilang, matcha adalah “minuman energi” versi abad pertengahan Jepang. Alami, tanpa gula tambahan, dan penuh makna.
Evolusi Matcha: Dari Tatami ke Tren Global
Seiring waktu, matcha keluar dari ruang-ruang tatami dan memasuki dunia modern. Di era digital, matcha menjelma menjadi simbol gaya hidup sehat dan estetika minimalis.
Matcha hadir dalam bentuk latte dengan susu oat, es krim artisan, hingga masker wajah. Popularitasnya melonjak berkat media sosial, kolaborasi dengan influencer, dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya mindfulness dan nutrisi alami.
Beberapa bentuk modern matcha yang populer yakni Matcha Latte, kombinasi matcha dengan susu nabati seperti almond atau oat. Kombinasi ini menciptakan rasa lembut dan menenangkan.
Ada juga berbagai dessert matcha. Misalnya, tiramisu, brownies, mochi, dan bahkan croissant, yang bisa berpadu dengan matcha.
Matcha juga lumrah dijadikan campuran smoothie. Kemudian, di-mix pula dengan buah tropis seperti pisang dan mangga untuk energi alami yang menyegarkan.
Fakta Unik Matcha yang Jarang Dibahas
Meski berasal dari tanaman yang sama (Camellia sinensis), matcha diproses secara berbeda dengan teh hijau. Daun tencha ditanam di bawah naungan selama 3–4 minggu untuk meningkatkan kadar klorofil dan L-theanine, menghasilkan warna hijau cerah dan rasa umami yang khas.
Kemudian, tidak seperti teh biasa yang hanya diseduh dan daunnya dibuang, matcha dikonsumsi seluruhnya. Artinya, semua nutrisi dalam daun teh —termasuk antioksidan dan serat, ikut masuk ke tubuh.
Kombinasi kafein dan L-theanine menciptakan efek energi yang stabil tanpa rasa gelisah. Inilah alasan banyak orang mengganti kopi pagi mereka dengan matcha.
Matcha kualitas tertinggi (ceremonial grade) digunakan dalam upacara teh dan memiliki rasa paling halus. Culinary grade cocok untuk memasak dan membuat dessert, dengan rasa yang lebih kuat dan harga lebih terjangkau.
Manfaat Kesehatan Matcha: Lebih dari Sekadar Tren
Matcha bukan hanya enak dan estetik, tapi juga kaya manfaat. Misalnya, memiliki kadar antioksidan yang tinggi. Terutama EGCG (epigallocatechin gallate), yang membantu melawan radikal bebas dan memperkuat sistem imun.
Selain itu, matcha juga meningkatkan fokus dan konsentrasi. Efek sinergis antara kafein dan L-theanine membantu menjaga kewaspadaan tanpa efek “crash” seperti kopi.
Matcha juga mendukung kesehatan jantung. Misalnya, menurunkan kolesterol, memperbaiki pembuluh darah, dan mengurangi tekanan darah. Lebih lanjut, kandungan klorofil membantu membersihkan tubuh dari racun dan logam berat.***