- Home
- Kulineran
Jenis-Jenis Kerang Konsumsi Populer di Indonesia dan Dunia
Memilih jenis kerang yang tepat bukan hanya soal rasa, tapi juga soal keamanan dan nilai gizi.

SOEAT - Dibanding jenis seafood yang lain, kerang punya keunikan tersendiri. Ia adalah filter feeder, menyerap nutrisi dan zat dari lingkungan sekitarnya. Karena itu, memilih jenis kerang yang tepat bukan hanya soal rasa, tapi juga soal keamanan dan nilai gizi.
Di balik cangkang keras yang membungkus tubuh lunaknya, kerang menyimpan rasa laut yang tak hanya menggoda lidah, tapi juga menyimpan sejarah panjang kuliner lintas budaya. Dari warung tenda pinggir pantai di Madura hingga restoran fine dining di Paris, kerang hadir dalam berbagai bentuk, warna, dan rasa.
Hal itu membuat kerang jadi bukan sekadar seafood biasa, melainkan simbol kelezatan yang merakyat sekaligus mewah. Itu tergantung kepada bagaimana ia diperlakukan di dapur.
Sebenarnya, apa saja jenis-jenis kerang konsumsi yang populer di Indonesia dan dunia? Bagaimana dengan karakteristik, cara pengolahan, dan manfaat kesehatannya?
Jenis-Jenis Kerang Populer di Indonesia
Ada beberapa jenis kerang yang populer di Indonesia. Misalnya kerang hijau (Perna viridis), yang memiliki cangkang berwarna hijau dan daging kenyal. Kerang ini cocok untuk saus Padang, tumis, atau rebus.
Ada pula kerang dara (Anadara granosa), yang memiliki daging merah, serta kaya zat besi. Kerang ini sering direbus atau dimasak pedas.
Kerang bambu (Ensis leei) memiliki cangkang panjang seperti bambu, cocok untuk hidangan bakar, saus tiram, atau kukus. Ada pula Kerang Simping (Amusium pleuronectes) yang memiliki cangkang pipih seperti kipas, daging lembut, dan cocok untuk panggang mentega.
Beberapa jenis kerang lain yang populer di Indonesia antara lain kerang tiram (Crassostrea spp) dengan cangkang kasar, serta bisa dimakan mentah atau panggang keju. Juga kerang kepah (Tegillarca granosa), yang memiliki cangkang mirip mangkuk, dan sering diolah jadi pepes, gulai, atau tumis.
Tiga jenis kerang populer lain di Indonesia misalnya kerang macan (Babylonia spirata) yang memiliki motif loreng seperti macan dan cocok untuk rebus atau saus pedas, kerang bulu (Anadara antiquata) yang memiliki cangkang berbulu halus dan perlu dibersihkan ekstra sebelum dimasak, serta kerang kijing (Corbicula spp.) yang hidup di air tawar, dan cocok untuk kuah kuning atau sambal ijo.
Jenis Kerang Konsumsi Populer di Dunia
Berbeda dengan di Indonesia, di belahan negara lain juga populer jenis kerang lain. Sebut saja scallop (kerang kampak) yang disebarkan secara global di Amerika, Eropa, dan Asi. Dagingnya putih lembut, dan populer untuk metode masak grill serta saus mentega.
Ada pula mussel (kerang biru) yang populer di Eropa dan Amerika Utara. Mussel memiliki cangkang biru kehitaman, dan cocok dimasak dengan white wine atau garlic butter.
Selain itu, ada oyster (tiram) yang populer di seluruh dunia. Oyster cocok dimakan mentah, serta kaya zinc dan vitamin D.
Clam (kerang pasir) populer di Amerika dan Jepang, dan digunakan dalam chowder, pasta, atau sup. Juga abalone yang populer di Jepang, Korea, dan Australia. Abalone merupakan jenis kerang yang premium, karena mamiliki tekstur kenyal dan rasa yang fantastis. Ia cocok dimasak slow cook atau grill.
Manfaat Gizi Kerang
Bukan hanya lezat, kerang juga kaya nutrisi. Kerang memiliki protein tinggi, yang membantu pembentukan otot dan jaringan tubuh. Kerang juga mengandung zat besi dan vitamin B12 yang mencegah anemia serta mendukung sistem saraf.
Beberapa kandungan lain yang dimiliki kerang yakni Omega-3 untuk menjaga kesehatan jantung dan otak, serta selenium dan zinc yang meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan kulit. Ada pula kandungan Vitamin D dan kalsium yang mendukung kesehatan tulang.
Tips Aman Konsumsi Kerang
Agar terhindar dari potensi bahaya, pilih kerang dari perairan bersih dan bersertifikat. Hindari ppula kerang mentah jika memiliki gangguan imun atau sedang hamil.
Rebus kerang dengan rempah seperti jahe dan serai untuk mengurangi amis. Jangan masak terlalu lama agar tekstur tetap empuk, dan buang bagian hepatopankreas (organ dalam) untuk mengurangi risiko logam berat.***