1. Home
  2. Kulineran

Jenis Susu Terbaik untuk Es Kopi Susu: Full Cream, Skim, atau Nabati?

Susu bukan hanya pelengkap. Ia adalah partner sejati bagi kopi, yang bisa memperkuat atau justru menenggelamkan karakter rasa si biji hitam.

Es kopi susu
Ilustrasi es kopi susu. (Pexels/Cup of Couple)

SOEAT - Es kopi susu bukan sekadar tren sesaat. Ia telah menjelma menjadi bagian dari gaya hidup urban yang dinamis. Menyegarkan, memanjakan lidah, dan memberi jeda di tengah hiruk-pikuk aktivitas.

Dari kedai kopi artisan hingga dapur rumah, ritual meracik kopi dengan susu telah menjadi seni tersendiri. Tapi di balik kesederhanaan segelas es kopi susu, ada satu elemen yang sering kali luput dari perhatian: jenis susu yang digunakan.

Susu bukan hanya pelengkap. Ia adalah partner sejati bagi kopi, yang bisa memperkuat atau justru menenggelamkan karakter rasa si biji hitam.

Pilihan susu yang tepat bisa mengubah keseluruhan pengalaman minum kopi. Dari sekadar enak menjadi luar biasa. Maka, pertanyaannya bukan lagi “pakai susu atau tidak?”, melainkan “pakai susu yang mana?”.

Mari kita telusuri tiga jenis susu utama yang paling sering digunakan dalam es kopi susu: full cream, skim, dan nabati. Masing-masing punya kelebihan, kekurangan, dan karakter unik yang layak dipertimbangkan.

Susu Full Cream: Si Kaya Tekstur dan Rasa

Susu
Ilustrasi susu. (Pixabay)

Susu full cream, atau susu murni dengan kandungan lemak sekitar 3,5–4%, adalah pilihan klasik yang banyak digunakan oleh barista profesional. Lemaknya yang tinggi memberikan tekstur lembut dan rasa manis alami yang menyatu sempurna dengan espresso.

Karakteristiknya antara lain, memiliki tekstur yang creamy dan lembut, memberikan sensasi “menggigit” di lidah.Rasa susu yang kuat, mampu menyeimbangkan pahitnya kopi. Jenis susu ini cocok untuk teknik steaming dan menghasilkan foam yang stabil.

Susu full cream ideal untuk es kopi susu gula aren, latte dingin, atau cappuccino versi cold brew. Jika menyukai kopi dengan rasa yang kaya dan “berisi”, full cream adalah pilihan yang sulit dikalahkan.

Beberapa merek seperti Greenfields, Ultra Milk, dan Indomilk varian full cream dikenal memiliki konsistensi rasa yang stabil dan cocok untuk kopi.

Susu Skim: Ringan, Bersih, dan Ramah Kalori

Biji kopi
Ilustrasi biji kopi. (Pixabay/Coeleur)

Susu skim adalah susu sapi yang telah dihilangkan sebagian besar kandungan lemaknya, biasanya hanya mengandung 0,1–0,5% lemak. Hasilnya adalah susu yang lebih ringan, baik dari segi rasa maupun kalori.

Karakteristiknya adalah memiliki tekstur yang lebih encer, dan rasa susu lebih “tipis”. Jenis susu ini tidak terlalu mendominasi rasa kopi, cocok untuk yang ingin kopi tetap jadi bintang utama. Susu ini lebih rendah kalori, cocok untuk diet rendah lemak.

Susu skim cocok untuk kita yang ingin menikmati kopi susu setiap hari tanpa merasa bersalah. Cocok juga untuk cold brew atau kopi hitam yang hanya butuh sentuhan creamy ringan.

Meski tidak menghasilkan foam sebaik full cream, susu skim tetap bisa digunakan untuk minuman dingin yang tidak membutuhkan tekstur busa.

Susu Nabati: Alternatif Inklusif yang Penuh Karakter

Susu nabati
Susu almond, sebagai salah satu varian susu nabati. (Pixabay/Couleur)

Susu nabati kini bukan hanya pilihan bagi vegan atau mereka yang intoleran laktosa. Ia telah menjadi bagian dari eksplorasi rasa dalam dunia kopi. Dari oat hingga almond, masing-masing membawa keunikan tersendiri.

Jenis-jenis populer yakni susu oat dengan tekstur creamy, rasa netral, sangat cocok untuk latte dan cappuccino. Oatside adalah salah satu merek yang populer di kalangan barista.

Ada pula susu almond, dengan rasa kacang yang khas, sedikit manis, cocok untuk cold brew atau kopi dengan sirup rasa. Atau, susu kedelai dengan rasa yang mirip susu sapi, bisa menghasilkan foam yang baik, cocok untuk latte art.

Kelebihannya adalah bebas laktosa dan kolesterol, ramah lingkungan (produksi susu nabati umumnya lebih hemat air dan energi), dan memiliki banyak pilihan rasa dan tekstur.

Kekurangannya antara lain, beberapa jenis mudah pecah saat dipanaskan. Rasanya juga bisa mendominasi kopi jika tidak seimbang.

Susu jenis ini cocok digunakan ketika kita ingin mencoba sesuatu yang baru. Atau, ketika kita sedang ingin kopi yang lebih ringan di perut dan lebih ramah lingkungan.

Selain jenis susu, metode pengolahan juga memengaruhi rasa. Susu UHT (Ultra High Temperature) lebih tahan lama dan cenderung lebih creamy saat digunakan dalam es kopi. Sementara susu pasteurisasi (fresh milk) menawarkan rasa yang lebih segar dan alami, meski umur simpannya lebih pendek.***