- Home
- Kulineran
Kimbap vs Sushi: Apa Bedanya dan Mana yang Lebih Enak?
Begitu mencicipi kimbab dan sushi, kita akan sadar: ini bukan sekadar beda negara, tapi juga beda filosofi rasa, bahan, dan cara penyajian.

SOEAT - Kimbab dan sushi adalah kuliner yang sekilas mirip. Akan tetapi, di balik gulungan nasi dan nori, tersembunyi dua "dunia" rasa yang begitu berbeda.
Ketika kita melihatnya di etalase restoran atau di layar drama Korea dan anime Jepang, keduanya sekilas memang terlihat serupa. Keduanya sama-sama tampil dalam bentuk gulungan nasi yang dibalut rumput laut, dipotong rapi, dan disajikan dalam piring cantik.
Akan tetapi begitu mencicipinya, kita akan sadar: ini bukan sekadar beda negara, tapi juga beda filosofi rasa, bahan, dan cara penyajian.
Kimbap dan sushi adalah dua ikon kuliner dari Korea Selatan dan Jepang yang sering kali disalahartikan sebagai kuliner yang kembar identik. Padahal, mereka lebih tepat disebut “saudara sepupu”. Mirip secara visual, tapi punya kepribadian yang sangat berbeda.
Apa saja dan bagaimana perbedaannya?
Asal dan Filosofi Kuliner
Sushi berasal dari Jepang dan telah ada sejak abad ke-2 Masehi. Awalnya, sushi digunakan sebagai metode pengawetan ikan dengan nasi dan garam.
Sushi kemudian berevolusi menjadi hidangan seni yang disajikan oleh koki profesional. Filosofinya menekankan kesegaran, keseimbangan rasa, dan estetika.
Sedangkan kimbap (atau gimbap) berasal dari Korea dan mulai populer pada awal abad ke-20, dipengaruhi oleh sushi Jepang selama masa penjajahan. Namun, kimbap berkembang menjadi makanan praktis rumahan yang sering dijadikan bekal sekolah, piknik, atau camilan kaki lima. Filosofinya lebih pada kenyamanan, kepraktisan, dan keberagaman rasa.
Nasi: Cuka vs Minyak Wijen
Perbedaan paling mendasar antara keduanya terletak pada bumbu nasi. Sushi menggunakan nasi putih pendek yang dibumbui dengan cuka beras, gula, dan garam, menghasilkan rasa asam-manis yang khas.
Sedangkan kimbap menggunakan nasi yang dibumbui dengan minyak wijen dan garam, memberikan aroma gurih dan rasa yang lebih lembut. Bahkan, kimbap bisa menggunakan nasi merah, hitam, atau quinoa untuk variasi sehat.
Isian: Mentah vs Matang
Sushi sering kali menggunakan ikan mentah seperti salmon, tuna, atau hamachi, serta seafood segar lainnya. Ada juga versi vegetarian, tapi fokus utamanya tetap pada bahan mentah berkualitas tinggi.
Sementara, kimbap selalu menggunakan bahan matang, seperti bulgogi, telur dadar, sosis, fish cake, acar lobak, bayam, dan wortel. Tidak ada ikan mentah di dalamnya, sehingga lebih tahan lama dan cocok untuk dibawa bepergian.
Penyajian dan Pelengkap
Sushi biasanya disajikan dengan wasabi, kecap asin, dan acar jahe sebagai pembersih mulut antar jenis ikan. Sedangkan kimbap disajikan tanpa saus tambahan, karena rasa dari isian dan nasi sudah cukup kompleks.
Kadang, penyajian kimbab juga ditemani kimchi atau acar lobak sebagai pelengkap.
Variasi dan Gaya
Sushi memiliki banyak jenis. Misalnya nigiri, maki, sashimi, gunkan, dan lainnya. Setiap jenis punya teknik dan presentasi tersendiri.
Sementara itu, kimbap jauh lebih sederhana dalam bentuk, tapi kaya dalam variasi isian. Ada juga versi unik seperti mayak kimbap (kimbap mini dengan saus mustard) dan samgak kimbap (kimbap segitiga ala convenience store).
Sushi cenderung memiliki rasa ringan, segar, dan lembut, dengan tekstur halus dari ikan mentah dan nasi pulen. Sedangkan kimbap menawarkan rasa gurih, manis, dan sedikit asam, dengan tekstur lebih renyah dari sayuran dan isian matang.
Jadi, Mana yang Lebih Enak?
Jawabannya sangat subjektif dan tergantung selera. Untuk kita yang menyukai rasa segar, minimalis, dan seni dalam setiap gigitan, sushi bisa menjadi pilihan.
Akan tetapi untuk kita yang lebih suka rasa gurih, kenyang, dan praktis untuk dibawa ke mana-mana, kimbap adalah pilihan tepat.
Tentu saja, keduanya punya tempat istimewa di dunia kuliner. Dan siapa bilang kita harus memilih salah satu? Nikmati keduanya sesuai suasana hati dan momen yang sedang kita jalani!***