- Home
- Kulineran
Korean BBQ vs Yakiniku: Apa Bedanya dan Mana yang Lebih Enak?
Korean BBQ dan yakiniku adalah dua gaya makan yang sama-sama mengandalkan teknik memanggang di meja, namun keduanya lahir dari akar budaya yang berbeda.

SOEAT - Antara Korean BBQ dan yakiniku, kita seringkali kesulitan untuk membedakannya. Yang disantap memang sama-sama daging panggang, tapi beda negara, beda budaya, dan tentu saja beda rasa.
Bayangkan ketika kita duduk di meja bundar, asap mengepul dari panggangan di tengah meja, dan aroma daging yang sedang dibakar mulai menggoda indera penciuman. Di satu sisi, ada Korean BBQ dengan banchan berjejer rapi dan daging yang sudah dimarinasi.
Di sisi lain, ada yakiniku Jepang yang menyajikan potongan daging segar, siap dicelup ke saus tare. Sekilas mirip, tapi begitu mencicipinya, kita akan tahu bahwa ini bukan sekadar beda nama, tapi beda filosofi menyantap.
Korean BBQ dan yakiniku adalah dua gaya makan yang sama-sama mengandalkan teknik memanggang di meja, namun keduanya lahir dari akar budaya yang berbeda. Tulisan ini akan membedah perbedaan keduanya dari berbagai aspek: sejarah, jenis daging, bumbu, cara penyajian, hingga pengalaman bersantap.
Asal-Usul dan Filosofi
Korean BBQ (gogi-gui) berasal dari Korea dan telah menjadi bagian dari budaya makan sejak era Dinasti Joseon. Ia menekankan pada kebersamaan dan interaksi sosial.
Daging dipanggang bersama, dibungkus dengan daun selada, dan disantap dengan berbagai lauk kecil (banchan).
Sedangkan yakiniku, meskipun populer di Jepang, sebenarnya memiliki akar dari imigran Korea yang memperkenalkan gaya BBQ ini pasca Perang Dunia II. Kata “yakiniku” sendiri berarti “daging panggang” dalam bahasa Jepang. Filosofinya lebih menekankan pada kualitas daging dan kesederhanaan rasa.
Jenis Daging dan Potongan
Pada Korean BBQ, daging yang digunakan yakni potongan seperti samgyeopsal (perut babi) untuk versi non halal, bulgogi (daging sapi iris tipis berbumbu manis), dan galbi (iga pendek sapi). Daging biasanya sudah dimarinasi sebelum dipanggang.
Untuk yakiniku, lebih berfokus pada daging sapi premium seperti sirloin, ribeye, dan lidah sapi (gyutan). Daging disajikan segar dan diiris tipis, tanpa bumbu berat.
Bumbu dan Saus
Pada Korean BBQ, daging direndam dalam bumbu berbasis kecap asin, bawang putih, gula, dan minyak wijen. Daging disajikan dengan saus celup seperti ssamjang (pasta pedas gurih) dan gochujang (pasta cabai fermentasi).
Sementara pada yakiniku, daging biasanya tidak dibumbui, tapi dicelup ke saus tare (campuran kecap asin, mirin, dan bawang putih) setelah dipanggang. Rasanya lebih ringan dan menonjolkan rasa asli daging.
Lauk Pendamping
Ketika menikmati Korean BBQ, pengalaman bersantap kita akan kaya terhadap banchan seperti kimchi, japchae, gyeran-jjim (telur kukus), dan acar lobak. Makanannya disusun untuk dimakan bersama dalam satu gigitan lengkap.
Sedangkan ketika menikmati yakiniku, akan lebih minimalis. Daging biasanya hanya disajikan dengan nasi putih, sup miso, dan sayuran panggang seperti bawang bombay atau paprika.
Pada Korean BBQ, daging dibungkus dalam daun selada bersama nasi, bawang putih, dan saus, lalu dimakan dalam satu suapan (ssam). Sedangkan pada yakiniku, daging dimakan langsung setelah dicelup ke saus, tanpa dibungkus.***