- Home
- Kulineran
Olahraga dan Wisata Rasa di Tegallega Bandung, Jajanan Gurih dan Manis
Ada kuliner legendaris yang sudah ada beberapa dekade, tak sedikit pula kuliner viral yang kini sedang memantik rasa penasaran masyarakat untuk mencobanya.

SOEAT - Bingung mencari kegiatan apa di akhir pekan? Mampir ke Lapangan Tegallega, yuk! Setelah membakar kalori mengitari track atau sekadar berjalan-jalan, berbagai ragam jajanan siap memanjakan lidah dan perut. Nikmat, bukan?
Lapangan Tegallega, Kota Bandung, merupakan salah satu ruang publik yang bisa diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat. Tak heran, masyarakat hampir selalu memadati lapangan ini untuk berbagai tujuan, terutama olahraga dan olahrasa.
Lapangan Tegallega dulu merupakan lokasi pesta pacuan kuda bernama Tegallega Raceterrein. Lokasinya dikelilingi Jalan Moh. Toha, Jalan BKR, dan Jalan Otto Iskandar Dinata.
Jika tahun lalu hanya pedagang kaki lima (termasuk kuliner) yang memadati trotoar di ruas jalan Moh. Toha, kini kondisinya sudah jauh lebih tertib. Ratusan pedagang kini direlokasi ke bagian dalam pagar Lapangan Tegallega. Tak sedikit pula yang menempati taman -perbatasan antara lokasi parkir dan lapangan.
Ada kuliner legendaris yang sudah ada sejak beberapa dekade, tak sedikit pula kuliner viral yang kini sedang memantik rasa penasaran masyarakat untuk mencobanya. Ada apa saja? Kita telusuri, yuk!
Baso Goreng Ikan Tenggiri
Tak jauh dari gerbang utama Taman Tegallega di ruas Jalan Moh. Toha, sebuah meja pedagang kaki lima (PKL) bertuliskan “Baso Goreng Ikan Tenggiri” langsung menyambut. Aroma bakso ikan tenggiri yang digoreng hingga merekah, menguar ke segala penjuru, seakan mengajak pengunjung untuk merapat.
Pemandangan semacam itu, akan menyambut kita yang baru saja tiba ke Taman Tegallega, sekitar pukul 06.30 WIB. Rupanya, Rustandi -salah seorang pedagangnya, sudah mulai menggoreng bakso sejak belasan menit sebelumnya.
“Pengunjung sudah mulai datang sejak pukul enam pagi, jadi kami harus bersiap sejak Subuh,” ucapnya, ketika ditemui pada beberapa waktu lalu. Mereka mulai berjualan sejak 2011, dan hanya libur setiap Senin.
Satu buah bakso goreng dihargai Rp5.000. Dalam sehari, Rustandi menyebutkan rata-rata yang terjual sekitar 1.500 buah.
Jumlah ini akan bertambah signifikan ketika akhir pekan tiba. Biasanya, bakso goreng ini sudah habis sekitar pukul 11.00 WIB.
Setiap bakso goreng yang disantap, ditemani oleh seporsi kecil saus yang bercita rasa manis dan sedikit pedas. Saat digigit, tekstur luarnya renyah, dengan bagian dalam yang empuk dan sedikit kenyal.
Dalam setiap gigitan, terasa aroma ikan tenggiri yang segar. After taste-nya tidak pahit, sehingga membuat lidah menagih untuk gigitan bakso goreng yang kedua dan seterusnya.
Bubur Srintil dan Kolak
Setelah puas menyantap jajanan yang punya cita rasa gurih, lidah biasanya mendamba makanan manis. Di salah satu sisi Lapangan Tegallega yang lebih mudah diakses dari Jalan Otista, terdapat warung tenda yang cukup menarik perhatian. Dapoer Kabita, namanya.
Mereka menjagokan bubur srintil dan aneka kolak. Selain di Lapangan Tegallega, mereka juga bisa ditemukan di Lapangan Saparua, Gasibu, Jalak Harupat, Lanud Sulaiman, dan beberapa lokasi lain.
Dengan harga per porsi yang sangat terjangkau, yakni Rp10.000, pengunjung bisa memilih jenis bubur dan kolak yang disajikan. Ada bubur sumsum putih, bubur sumsum pandan, biji salak, bubur ketan item, bubur kacang hijau, mutiara, kolak pisang, dan beberapa jenis kolak yang lain.
Sedangkan bubur srintil sendiri, terdiri dari campuran bubur mutiara, candil, sumsum pandan, dan kuah santan. Saat berkunjung ke warung ini, jangan lewatkan menjajal kolak pisang yang mereka tawarkan.
Daifuku Mochi Moo
Belakangan ini, nama daifuku mochi begitu sering terdengar. Popularitasnya meroket berkat unggahan viral di berbagai platform media sosial seperti TikTok dan Instagram.
Daifuku pada dasarnya adalah kue mochi yang di dalamnya diberi isian berupa olahan kacang merah dan potongan buah segar. Kombinasi filling yang unik ini membuat mochi daifuku digemari, karena tidak membosankan. Sedangkan untuk bagian luarnya, memiliki bahan dasar yang sama dengan mochi pada umumnya.
Di salah satu pinggir Lapangan Tegallega, terdapat pedagang kaki lima penjual mochi yang cukup menyebabkan antrian. Yuk, kita coba!.
Ada berbagai macam mochi yang ditawarkan. Mulai dari daifuku mochi strawberry, mangga, durian, hingga matcha, cokelat, dan oreo. Semua varian dijual dengan harga Rp10.000 per 3 pcs.
Dengan harga yang cukup murah meriah, rasanya cukup pas di lidah. Teksturnya lembut dan kental, dan punya cita rasa yang cenderung manis.***