- Home
- Kulineran
Perbedaan Cendol dan Dawet: Panduan Lengkap Agar Tak Salah Sebut Lagi
Cendol dan dawet adalah bagian dari kekayaan kuliner Nusantara,yang berbeda bukan hanya soal nama dan asal, tetapi juga bahan utama dan tekstur.

SOEAT - Saat menikmati segelas minuman segar berwarna hijau dengan santan dan gula merah, banyak orang sering menyebutnya sebagai cendol atau dawet tanpa benar-benar tahu perbedaannya. Padahal, meskipun tampak mirip, kedua minuman ini memiliki sejarah, bahan dasar, dan cara pembuatan yang berbeda.
Cendol dan dawet adalah bagian dari kekayaan kuliner Nusantara yang telah ada sejak lama. Cendol lebih dikenal di Jawa Barat, sementara dawet berasal dari Jawa Tengah. Perbedaan ini bukan hanya soal nama dan asal, tetapi juga bahan utama dan tekstur yang dihasilkan.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas perbedaan utama antara cendol dan dawet, agar kita tidak salah sebut lagi saat memesan minuman segar ini!
Asal-Usul Cendol dan Dawet
Cendol dikenal sebagai minuman khas Jawa Barat, terutama dari wilayah Sunda. Nama "cendol" berasal dari kata "jendol", yang berarti benjolan.
Istilah tersebut merujuk pada bentuk cendol yang kecil dan lonjong. Bentuknya menyerupai benjolan yang terbentuk saat adonan dicetak melalui saringan khusus.
Sedangkan dawet memiliki sejarah yang lebih panjang, dan bahkan tercatat dalam Prasasti Taji dari abad ke-10. Awalnya, dawet berwarna bening dan berasal dari Desa Jebung, Ponorogo.
Pada abad ke-15, minuman ini diperkenalkan kepada Raden Fatah, Sultan Kerajaan Demak, dan sejak saat itu diberi pewarna hijau untuk menambah daya tariknya.
Bahan Dasar
Meskipun sekilas tampak sama, bahan dasar cendol dan dawet sedikit berbeda. Cendol dibuat dari tepung beras yang dicampur dengan air pandan untuk memberikan warna hijau alami serta aroma khas.
Sementara itu, dawet lebih sering dibuat menggunakan tepung hunkwe (tepung kacang hijau). Teksturnya lebih lembut dan kenyal dibandingkan cendol.
Bentuk dan Cara Pembuatan
Selain bahan dasar, bentuk dan cara pembuatan cendol dan dawet juga berbeda. Cendol dicetak menggunakan saringan berlubang besar, sehingga bentuknya lebih panjang dan bulat seperti mie kecil.
Dawet dibuat dengan menuangkan adonan ke dalam air dingin menggunakan sendok atau alat penyaring. Hal itu membuat bentuknya lebih kecil dan sedikit lebih pipih dibandingkan cendol.
Karena perbedaan cara pembuatan ini, tekstur cendol lebih kenyal dan elastis. Sedangkan dawet terasa lebih lembut saat dikunyah.
Penyajian
Meskipun sama-sama disajikan dengan santan dan gula merah, ada beberapa perbedaan dalam penyajiannya. Cendol biasanya disajikan dengan es batu, sehingga lebih segar dan cocok untuk cuaca panas.
Dawet sering kali disajikan dalam wadah tanah liat. Hal itu memberikan sensasi tradisional dan menjaga suhu minuman tetap dingin lebih lama.***