- Home
- Kulineran
Se'eng Noodle Boat, Daya Tarik Mi Lampung yang Terlahir Kembali
Meski sekilas mirip dengan mi Jawa, mi Lampung punya sentuhan khas yang membuatnya jadi primadona kuliner Lampung.
-800.jpg)
SOEAT - Di kalangan pecinta kuliner, Se'eng Noodle sebenarnya bukan merupakan nama baru. Pada 2012, nama ini sempat hadir di Jl. Bukit Pakar Timur No. 112, Ciburial, Kab. Bandung (lokasi Se'eng Noodle Bar sekarang) dengan konsep berbeda.
Yang dijagokan adalah mi Lampung, dengan dominasi rasa gurih dan asin. Tiga belas tahun berlalu, dan Se'eng Noodle terlahir kembali.
"Dulu di tahun 2012, Se'eng Noodle memang sudah ada, konsepnya mi Lampung dengan bumbu tradisional. Setelah itu, tempat ini disewakan menjadi restoran Italia. Nah, tahun ini, kami ubah kembali ke wujud aslinya, menjadi Noodle House dengan konsep ala Gen-Z," kata Direktur Se'eng Noodle Boat, Ameera Rahil Sahira Widodo, ketika ditemui di sela-sela Soft Opening Se'eng Noodle Boat, Jumat, 1 Agustus 2025.
Ameera menyebutkan, Se'eng Noodle Boat reborn ini menjagokan aneka mi fusion yang resepnya diadaptasi dari berbagai negara. Mi Lampung tetap menjadi bahan utama yang dijagokan, namun diipadukan dengan berbagai rempah dan resep dari berbagai negara.
Sedikitnya ada enam mi fusion andalan yang ditawarkan. Ada Salsa Mexicana, Parisian Cream, Pesto Italiana, Indian Curry, Blackpepper Oriental, dan yang paling dijagokan, Rendang Raya. Uniknya, meski mengambil DNA berbagai negara, akan tetapi semua bahan pembuatannya dikatakan Ameera berasal dari tanah air, demi mendekatkan diri pada lidah lokal.
Daya Tarik Mi Lampung yang Tak Ada Habisnya
Mi Lampung, khususnya yang dikenal sebagai mi kodon, punya karakter yang membedakannya dari mi daerah lain di Indonesia. Meski sekilas mirip dengan mi Jawa, mi Lampung punya sentuhan khas yang membuatnya jadi primadona kuliner Lampung.
Ciri khasnya adalah tekstur mi yang lembut dan kenyal. Mi Lampung menggunakan mi kuning dengan tekstur yang lebih lembut dibandingkan mi Jawa biasa. Saat disantap, mi ini tidak mudah putus dan terasa kenyal di mulut.
Kuah yang disajikan secara terpisah, merupakan kuah kaldu ayam yang gurih. Kuahnya dibuat dari kaldu ayam asli, bukan sekadar air rebusan bumbu. Ini memberi rasa gurih yang dalam dan aroma yang menggoda.
Di daerah asalnya, mi Lampung juga diracik dengan bumbu-bumbu lokal yang khas, seperti bawang putih, bawang merah, merica, dan kadang ditambahkan ebi (udang kecil kering) sebagai taburan. Racikan ini memberi rasa umami yang kuat dan aroma khas yang tidak ditemukan di mi daerah lain.
Di Lampung, mi ini disajikan dengan irisan daging ayam, bawang goreng, dan kadang telur rebus. Beberapa penjual menambahkan sambal khas Lampung untuk sensasi pedas yang berbeda.
Mi kodon juga sering dijual di warung kaki lima atau gerobak keliling. Tentu saja, ini menjadikannya camilan favorit masyarakat Lampung dari berbagai kalangan.
Mi Lampung di Tangan Peracik Se'eng Noodle Boat
Lewat kreasi baru, mi Lampung yang autentik dipadukan dengan aneka rempah. Selain bisa dinikmati oleh orang tua, mi ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak muda.
"Kami juga akan menyajikannya bersama complimentary kuah kaldu panas, sehingga makin pas dinikmati di tengah udara Dago Atas yang sejuk," ujar Ameera.
Se'eng Noodle Boat buka setiap hari (Senin-Jumat) mulai pukul 12.00 hingga 22.00 WIB. Di akhir pekan, mereka buka lebih pagi untuk sarapan, mulai pukul 09.00 - 23.00 WIB.***