- Home
- Sehat
7 Khasiat Daun Katuk yang Jarang Diketahui, dari ASI hingga Antioksidan
Kenali manfaat daun katuk untuk kesehatan, termasuk pelancar ASI, antioksidan, dan pencegahan anemia. Superfood lokal yang terbukti secara ilmiah.

SOEAT - Bagi sebagian besar orang, daun katuk mungkin hanya dikenal sebagai bahan sayur bening yang biasa hadir di meja makan rumah. Tapi di balik kesederhanaannya, tanaman dengan nama ilmiah Sauropus androgynus ini menyimpan potensi besar bagi kesehatan tubuh.
Dikenal luas sebagai pelancar ASI alami, daun katuk ternyata menyimpan lebih dari sekadar khasiat untuk ibu menyusui. Kaya akan vitamin C, beta-karoten, mineral penting, dan antioksidan, daun katuk pantas disebut sebagai superfood lokal Indonesia yang tak kalah hebat dari kale atau bayam impor.
Apa Itu Daun Katuk?
Tanaman Herbal Tropis yang Kaya Manfaat
Daun katuk termasuk dalam keluarga Phyllanthaceae dan tumbuh subur di berbagai wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tanaman ini mudah dikenali dari bentuk daunnya yang kecil-kecil, hijau gelap, dan tumbuh lebat. Tingginya bisa mencapai 3 hingga 5 meter, dan biasanya rajin berbunga.
Karena kemampuannya beradaptasi di iklim tropis, daun katuk banyak dibudidayakan di pekarangan rumah sebagai tanaman konsumsi sekaligus obat tradisional.
Nama Lokal di Berbagai Daerah
Di Nusantara, daun katuk dikenal dengan banyak nama. Di Bali disebut “kayu manis”, sementara masyarakat Minangkabau menyebutnya “simani”. Keberagaman nama ini menunjukkan betapa tanaman ini sudah lama menjadi bagian dari tradisi kuliner dan pengobatan lokal.
Kandungan Nutrisi Unggulan Daun Katuk
Vitamin C Tinggi dan Beta-Karoten Kaya Antioksidan
Daun katuk memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi—sekitar 164 mg per 100 gram—setara dengan 182% kebutuhan harian orang dewasa. Ini menjadikannya salah satu sayuran tropis dengan kandungan vitamin C tertinggi.
Kandungan beta-karotennya mencapai lebih dari 9.000 mcg per 100 gram. Nutrisi ini berfungsi sebagai antioksidan kuat sekaligus mendukung kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.
Kalsium, Zat Besi, dan Mineral Lainnya
Selain kaya vitamin, daun katuk juga mengandung:
Kalsium: Penting untuk tulang dan gigi (lebih tinggi dari susu sapi).
Zat besi: Mencegah anemia, terutama bagi ibu hamil dan menyusui.
Kalium dan fosfor: Mendukung fungsi otot dan keseimbangan elektrolit.
Manfaat Daun Katuk untuk Kesehatan
Pelancar ASI Alami yang Terbukti Ilmiah
Khasiat paling dikenal dari daun katuk adalah sebagai pelancar ASI. Senyawa fitokimia dalam daun katuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin yang penting dalam proses menyusui. Studi lokal menunjukkan daun ini memiliki tingkat use value tinggi dalam pengobatan tradisional.
Antioksidan dan Anti-Inflamasi Alami
Gabungan vitamin C, vitamin A, beta-karoten, flavonoid, dan polifenol menjadikan daun katuk sebagai antioksidan alami yang membantu menangkal radikal bebas. Ini juga membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan luka.
Regulasi Gula Darah
Daun katuk berkontribusi dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kandungan serat dan fitonutriennya memperlambat penyerapan glukosa dan meningkatkan efektivitas insulin—baik untuk penderita diabetes tipe 2.
Kesehatan Tulang dan Pencegahan Anemia
Kalsium yang tinggi dalam daun katuk membantu menjaga kepadatan tulang. Sementara zat besi yang terkandung mendukung produksi hemoglobin dan mencegah anemia, terutama penting bagi perempuan usia subur.
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Daun katuk mendukung sistem imun dengan kombinasi vitamin C dan A yang berperan dalam memproduksi antibodi dan menjaga kesehatan sel-sel kekebalan tubuh.
Cara Mengolah Daun Katuk agar Tetap Aman dan Bergizi
Pilih Daun Muda dan Segar
Pilih daun katuk yang masih muda, berwarna hijau segar, dan tidak layu. Daun tua biasanya lebih pahit dan sulit dicerna.
Cuci daun secara menyeluruh dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida.
Jangan Dikonsumsi Mentah
Daun katuk mengandung senyawa alkaloid papaverine yang bisa berbahaya jika dikonsumsi mentah dalam jumlah banyak. Pastikan selalu dimasak hingga matang sempurna untuk menetralisir kandungan ini.
Ide Pengolahan Daun Katuk yang Sehat dan Lezat
1. Sayur Bening Daun Katuk
Masak dengan bawang putih, bawang merah, dan jagung manis untuk hidangan ringan yang kaya nutrisi.
2. Tumis Daun Katuk
Tumis bersama tempe atau tahu untuk menu makan siang praktis yang menggugah selera.
3. Sup Daun Katuk
Tambahkan ke dalam sup ayam atau sup sayur untuk sensasi hijau yang menyegarkan.
4. Sayur Asem Katuk
Gabungkan daun katuk dengan asam jawa dan bumbu rempah khas Indonesia untuk hidangan berkuah yang menyegarkan.
Saran Konsumsi Aman Daun Katuk
Konsumsi tidak lebih dari 100–150 gram per hari
Frekuensi ideal: 3–4 kali seminggu
Selalu masak hingga matang
Hindari konsumsi berlebihan untuk mencegah efek samping
Catatan: Ibu hamil dan penderita kondisi medis tertentu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun katuk secara rutin.
Sebagai bagian dari kekayaan alam Indonesia, daun katuk bukan hanya sekadar bahan masakan tradisional. Ia adalah superfood tropis yang menawarkan manfaat besar bagi kesehatan tubuh, khususnya bagi ibu menyusui, penderita anemia, dan siapa saja yang ingin menjaga imun dan metabolisme tubuh.
Dengan pemilihan yang tepat, pengolahan yang aman, dan konsumsi yang bijak, daun katuk bisa menjadi bagian penting dari pola makan sehat sehari-hari.***