1. Home
  2. Sehat

Lobster vs Udang: Mana yang Lebih Bernutrisi dan Cocok untuk Diet?

Sehat

Keduanya tampil menggoda. Lobster dengan tubuh besar dan capit kokoh, udang dengan bentuk ramping dan fleksibel.

Seafood
Seafood platter. (Pixabay/NadineDoerle)

SOEAT - Di dunia kuliner laut, lobster dan udang adalah dua primadona yang kerap bersaing memikat lidah dan hati para penikmat makanan sehat. Keduanya tampil menggoda. Lobster dengan tubuh besar dan capit kokoh, udang dengan bentuk ramping dan fleksibel.

Tapi ketika bicara soal nutrisi dan kecocokan untuk diet, pertanyaannya menjadi lebih komprehensif. Mana yang lebih unggul?

Banyak orang mengira lobster lebih mewah dan bernutrisi karena harganya yang tinggi dan statusnya sebagai hidangan elite. Di sisi lain, udang lebih mudah ditemukan, lebih murah, dan sering jadi pilihan utama dalam menu diet rendah kalori. Tapi apakah persepsi itu sejalan dengan fakta nutrisi?

Perbandingan Gizi per 100 Gram

Dalam 100 gram lobster, tersimpang 98 kalori, 19-20 gram protein, 1-2 gram lemak, vitamin B12 yang sangat tinggi, serta asam lemak Omega-3. Kolesterol di dalam lobster cukup tinggi.

Sedangkan di dalam 100 gram udang, terdapat 84 kalori, 18-20 gram protein, kurang dari 1 gram lemak, serta vitamin B12 yang tinggi. Ada asam lemak Omega-3, dan kandungan kolesterol yang cukup tinggi.

Data di atas menunjukkan bahwa lobster dan udang sama-sama padat dengan protein, rendah lemak, serta kaya vitamin dan mineral penting seperti B12 dan selenium.

Keunggulan Lobster untuk Diet

Lobster
Ilustrasi lobster. (Pixabay/Ksbaeg)

Lobster memiliki kandungan protein tinggi memudahkan pemulihan otot usai olahraga. Kandungan vitamin B12 yang dimiliki lobster mendukung fungsi saraf dan produksi sel darah merah.

Sementara itu, selenium berfungsi sebagai antioksidan yang memperkuat daya tahan tubuh. Asam lemak omega-3 menurunkan peradangan dan menjaga kesehatan jantung. Pada lobster, kalori dan lemak yang relatif rendah cocok untuk defisit kalori sedang.

Keunggulan Udang untuk Diet

Udang
Ilustrasi menu udang. (PIxabay/MYCCF)

Udang memiliki kalori yang lebih rendah, sehingga ideal untuk diet kalori sangat terbatas. Lemak minimal juga membantu jaga asupan lemak jenuh.

Di dalam tubuh udang juga mengandung astaxanthin, antioksidan alami yang melawan radikal bebas, serta iodium dan fosfor untuk mendukung fungsi tiroid dan kesehatan tulang. Cita rasa udang yang lebih mild juga mudah dipadukan dengan sayur hijau dan bumbu ringan.

Mana yang Lebih Cocok untuk Diet?

Jika target kita adalah memaksimalkan asupan protein dan antioksidan, lobster bisa menjadi sahabat setia program diet. Namun, untuk menekan total kalori harian, udang menawarkan kompromi optimal.

Kombinasi keduanya dalam porsi seimbang juga bisa menjadi strategi. Misalnya, salad dengan 60% udang dan 40% lobster untuk diversifikasi nutrisi dan rasa.

Intinya, sesuaikan dengan kebutuhan makro dan preferensi rasa. Hal ini dilakukan agar diet terasa menyenangkan, bukan beban.

Tips Memilih dan Mengolah agar Diet Optimal

  1. Pilih krustasea hidup atau yang disimpan pada suhu dingin konstan untuk menjaga kualitas.

  2. Masak dengan teknik kukus, rebus, atau panggang tanpa minyak berlebih.

  3. Hindari saus krim atau mentega leleh; gunakan saus berbasis tomat, lemon, atau bumbu herbal.

  4. Padukan dengan sayuran berdaun hijau untuk tambahan serat dan vitamin.

  5. Konsumsi 2–3 kali seminggu dengan porsi total 150–200 gram untuk manfaat optimal tanpa berlebihan.***