1. Home
  2. Sehat

Apakah Kerang Aman untuk Ibu Hamil? Mengupas Mitos dan Fakta Konsumsi Kerang

Sehat

Kerang bukanlah musuh bagi ibu hamil. Justru, jika dipilih dan diolah dengan benar, kerang bisa menjadi sumber nutrisi yang mendukung tumbuh kembang janin.

Ibu hamil
Kehamilan dan menyusui adalah fase penting dalam kehidupan seorang ibu. Selama periode ini, kebutuhan nutrisi meningkat untuk mendukung kesehatan ibu sekaligus pertumbuhan dan perkembangan bayi. (Pixabay/Tasha)

SOEAT - Kehamilan adalah perjalanan penuh harapan, namun juga dipenuhi dengan berjuta pertanyaan. Setiap makanan yang masuk ke tubuh ibu hamil seolah menjadi bahan diskusi panjang —dari meja makan hingga ruang praktik dokter.

Salah satu yang kerap menimbulkan dilema adalah kerang. Di satu sisi, kerang adalah primadona laut yang kaya nutrisi. Di sisi lain, ia juga dikenal sebagai makhluk penyaring yang bisa menyerap zat berbahaya dari lingkungannya. Maka tak heran jika banyak ibu hamil bertanya-tanya: “Bolehkah aku makan kerang, dan sebanyak apa?”

Pertanyaan ini bukan sekadar soal rasa, tapi menyangkut keselamatan janin yang sedang tumbuh. Ada yang bilang kerang bisa menyebabkan bayi autis, memperlambat persalinan, bahkan membuat air ketuban berbau.

Tapi, apakah semua itu benar? Atau hanya mitos yang diwariskan dari generasi ke generasi tanpa dasar ilmiah?

Kerang: Si Penjaga Nutrisi dari Laut

Kerang
Kerang. (Pexels/Roman Odintsov)

Kerang merupakan zat makanan yang padat nutrisi. Dalam 85 gram kerang yang diukur berdasarkan AKG (Angka Kecukupan Gizi harian berdasarkan kebutuhan rata-rata orang dewasa), terdapat antara lain kalori 63 kkal (3%), protein 11 gram (22%), lemak 1 gram (1%), Omega-3 168 mg, zat besi 12 mg (66%), Vitamin B12 42 mcg (700%), Vitamin C 11 mg (18%), Kalsium 78 mg (7%), Kalium 533 mg (15%), dan selenium 20 mcg (30%).

Kerang juga memiliki segudang manfaat. Kerang membantu tubuh meningkatkan kadar hemoglobin. Kandungan zat besi membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia.

Omega-3 dalam kerang menurunkan trigliserida dan risiko penyakit jantung, sehingga membantu terhadap pencegahan penyakit jantung. Selain itu, konsumsi kerang juga mendukung fungsi otak dan saraf. Vitamin B12 dan omega-3 berperan dalam menjaga sistem saraf dan meningkatkan daya ingat.

Kerang juga memperkuat sistem imun. Zinc dan selenium membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.

Kandungan protein tinggi dan kalori rendah membuat kerang cocok untuk diet sehat. Kalsium, magnesium, dan zinc mendukung kepadatan tulang dan regenerasi sel kulit.

Kerang juga rendah lemak dan kalori, menjadikannya pilihan ideal bagi ibu hamil yang ingin menjaga berat badan tetap stabil.

Risiko Konsumsi Kerang: Fakta yang Perlu Diwaspadai

Kerang
Mussel, si kerang biru yang populer di Eropa dan Amerila Utara. (Pixabay/Donieve)

Meski kaya nutrisi, kerang juga menyimpan potensi risiko jika dikonsumsi secara tidak tepat. Jika berasal dari perairan yang tercemar, kerang bisa mengandung bakteri Vibrio vulnificus.

Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi darah (sepsis) yang berbahaya bagi ibu hamil. Kerang yang tercemar juga bisa mengandung parasit Toxoplasma gondii. Ini bisa menyebabkan keguguran, cacat lahir, atau keterlambatan perkembangan.

Zat berbahaya lain yang bisa dikandung kerang yakni logam berat seperti merkuri. Jika berasal dari perairan tercemar, dapat mengganggu perkembangan otak janin.

Kerang mentah atau setengah matang sangat rentan terhadap kontaminasi ini. Oleh karena itu, pengolahan yang benar menjadi kunci utama.

Mitos yang Perlu Diluruskan

Ikan
Ilustrasi nelayan yang sedang memancing ke lautan. (Pixabay/Anwic)

Salah satu mitos yang berkembang di masyarakt, yakni konsumsi kerang menyebabkan bayi autis. Sejuah ini, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Autisme dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk genetik dan lingkungan.

Kerang juga disebutkan membuat air ketuban berbau. Faktanya, bau air ketuban tidak dipengaruhi oleh makanan, melainkan oleh kondisi kesehatan ibu dan janin.

Satu mitos lagi, yakni kerang memperlambat proses persalinan. Secara medis, tidak ada hubungan langsung antara konsumsi kerang dan durasi persalinan. Justru nutrisi dalam kerang dapat membantu menjaga stamina ibu.

Tips Aman Konsumsi Kerang untuk Ibu Hamil

Kerang
Kerang dara. (Wikimedia Commons)

Untuk meminimalisir dampak kerang bagi kesehatan, sebaiknya pilih kerang dari perairan bersih dan bersertifikat. Hindari kerang dari daerah tercemar seperti Teluk Jakarta, yang terbukti memiliki kadar logam berat tinggi. Jika sulit, kita bisa memulainya dengan memperhatikan kesegaran kerang.

Kerang yang segar adalah kerang yang memiliki cangkang tertutup rapat dan bisa menutup saat diketuk. Ia juga tidak berbau amis menyengat.

Kerang segar juga memiliki daging yang kenyal, tidak lembek atau koyak. Hindari kerang dengan isi perut hitam pekat, karena ini adalah indikasi kerang hidup di laut tercemar.

Selain itu, beli dari penjual terpercaya. Pastikan kerang berasal dari distributor atau pasar yang menjaga rantai dingin dan kebersihan.***