- Home
- Sehat
Kerang Aman Dikonsumsi? Ini Fakta Gizi dan Tips Masaknya
Kerang bukan sekadar makanan laut, namun juga menyimpan nutrisi luar biasa, sekaligus potensi bahaya yang tak boleh diabaikan.

SOEAT - Akses terhadap makanan laut yang segar semakin terbuka lebar. Akan tetapi, hal itu juga diikuti dengan kesadaran yang tak hanya "apakah makanan laut ini enak atau tidak", melainkan mengarah ke "apakah makanan laut ini aman atau berisiko?".
Hal itu juga berlaku terhadap kerang, yang merupakan mahluk laut bersifat filter feeder -penyerap segala zat dari air sekitarnya, termasuk nutrisi, bakteri, dan logam berat. Kerang bukan sekadar makanan laut, namun juga menyimpan nutrisi luar biasa, sekaligus potensi bahaya yang tak boleh diabaikan.
Pada akhirnya, pertanyaan itu bukan soal rasa penasaran, melainkan refleksi dari meningkatnya kesadaran akan pentingnya gizi dan keamanan pangan. Maka, satu kesalahan dalam memilih atau memasak bisa mengubah sajian lezat menjadi ancaman kesehatan.
Kandungan Gizi Kerang: Kecil, Tapi Kaya Nutrisi
Kerang merupakan zat makanan yang padat nutrisi. Dalam 85 gram kerang yang diukur berdasarkan AKG (Angka Kecukupan Gizi harian berdasarkan kebutuhan rata-rata orang dewasa), terdapat antara lain kalori 63 kkal (3%), protein 11 gram (22%), lemak 1 gram (1%), Omega-3 168 mg, zat besi 12 mg (66%), Vitamin B12 42 mcg (700%), Vitamin C 11 mg (18%), Kalsium 78 mg (7%), Kalium 533 mg (15%), dan selenium 20 mcg (30%).
Manfaat Kesehatan Kerang: Dari Darah Hingga Otak
Kerang membantu tubuh meningkatkan kadar hemoglobin. Kandungan zat besi membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia.
Omega-3 dalam kerang menurunkan trigliserida dan risiko penyakit jantung, sehingga membantu terhadap pencegahan penyakit jantung. Selain itu, konsumsi kerang juga mendukung fungsi otak dan saraf. Vitamin B12 dan omega-3 berperan dalam menjaga sistem saraf dan meningkatkan daya ingat.
Kerang juga memperkuat sistem imun. Zinc dan selenium membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.
Kandungan protein tinggi dan kalori rendah membuat kerang cocok untuk diet sehat. Kalsium, magnesium, dan zinc mendukung kepadatan tulang dan regenerasi sel kulit.
Selain itu, kerang juga membantu menjaga kesehatan mental. Omega-3 dalam kerang dapat membantu mengurangi gejala depresi dan meningkatkan suasana hati.
Risiko Konsumsi Kerang: Kenikmatan yang Harus Diwaspadai
Meski kaya nutrisi, kerang juga menyimpan potensi bahaya. Kerang mentah bisa mengandung Vibrio, Salmonella, atau virus hepatitis A.
Kerang dari perairan tercemar bisa mengandung merkuri dan kadmium, serta logam berat lainnya. Logam berat seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), dan kadmium (Cd) adalah zat toksik yang tidak bisa terurai secara alami. Mereka cenderung terakumulasi dalam tubuh organisme dan lingkungan.
Dalam tubuh manusia, logam berat bisa menyebabkan berbagai dampak serius seperti gangguan sistem saraf (tremor, insomnia, kehilangan memori), kerusakan ginjal dan hati, gangguan perkembangan janin dan anak-anak, serta risiko kanker dan gangguan reproduksi.
Kerang adalah filter feeder. Mereka menyaring air laut untuk makan. Dalam proses ini, mereka menyerap plankton dan nutrisi alami, logam berat dan polutan dari air tercemar, serta mikroplastik yang bisa menjadi vektor racun.
Kerang tidak memiliki organ hati untuk menghancurkan zat asing, sehingga logam berat yang masuk akan menetap di jaringan tubuhnya. Bahkan setelah dimasak, logam berat tetap tidak bisa hilang karena ikatannya bersifat kovalen dan irreversibel.
Beberapa orang juga bisa mengalami reaksi alergi serius seperti gatal, ruam, atau sesak napas. Untuk itu, ibu hamil, anak-anak, dan lansia sebaiknya menghindari kerang mentah atau setengah matang.
Tips Memasak Kerang yang Aman dan Lezat
Kerang bisa dibersihkan dengan berbagai macam cara. Salah satunya, dengan merendamnya di dalam air garam dan jeruk nipis. Langkah ini bisa menghilangkan lumpur dan bau amis.
Kita juga bisa merebusnya dengan rempah aromatik. Langkah ini bisa membunuh bakteri dan mengurangi amis.
Jangan lupa untuk membuang hepatopankreas (organ dalam), sehingga diharapkan bisa mengurangi akumulasi racun logam berat. Kemudian, masak hingga matang sempurna.
Kerang yang matang mencegah kontaminasi bakteri dan virus. Kerang mentah atau setengah matang juga berisiko membawa bakteri seperti Vibrio dan Norovirus, serta tidak aman bagi ibu hamil dan anak-anak.***