- Home
- Sehat
Kenali Efek Samping Kencur dan Tips Bijak Mengonsumsinya
Mengenali efek samping bukan berarti menakuti, tapi mengajak kita untuk lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap tubuh sendiri.

SOEAT - Kencur, si rimpang mungil beraroma tajam, telah lama menjadi primadona dapur dan jamu tradisional. Ia hadir dalam sambal yang menggigit, jamu yang menghangatkan tubuh, dan masakan yang membangkitkan selera.
Di balik bentuknya yang sederhana, kencur menyimpan kekuatan luar biasa sebagai antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi yang menjadikannya rempah serba guna. Tak heran jika ia dijuluki sebagai “penjaga rasa dan penyembuh alami.”
Namun, seperti halnya rempah lain, kencur bukan tanpa batas. Di tengah euforia manfaatnya, ada sisi yang jarang disorot: efek samping jika dikonsumsi berlebihan.
Layaknya kopi yang bisa memicu jantung berdebar jika diminum terlalu banyak, kencur pun bisa menimbulkan gangguan jika tidak digunakan dengan bijak. Bagaimana sisi lain dari kencur untuk mengenali dan menghargainya dalam keseimbangan?
Efek Samping Kencur yang Perlu Diwaspadai
Meski tergolong aman dalam dosis wajar, konsumsi kencur berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping yang telah dicatat oleh berbagai sumber medis dan penelitian. Salah satunya adalah gangguan pencernaan.
Kencur mengandung senyawa aktif yang merangsang produksi asam lambung. Jika dikonsumsi berlebihan, terutama oleh penderita maag atau GERD, bisa menyebabkan perut perih dan kembung, diare atau sembelit, serta mual dan muntah.
Beberapa orang juga bisa sensitif terhadap komponen dalam kencur. Efek alergi yang mungkin muncul adalah gatal-gatal dan ruam kulit, pembengkakan ringan, serta sesak napas pada kasus ekstrem.
Kencur juga bisa menyebabkan gangguan tekanan dan sirkulasi darah pada orang-orang tertentu. Dalam dosis tinggi, ia bisa meningkatkan tekanan darah bagi penderita hipertensi, serta menurunkan tekanan darah secara drastis pada individu tertentu.
Penelitian dari LIPI dan Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak kencur dalam dosis tinggi dapat memberi beban tambahan pada hati dan ginjal, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Sementara itu, studi dari Universitas Indonesia mengungkap bahwa kencur dapat memengaruhi kadar estrogen jika dikonsumsi berlebihan, berpotensi mengganggu keseimbangan hormon, terutama pada wanita.
Tips Bijak Mengonsumsi Kencur
Agar manfaat kencur tetap optimal dan aman, beberapa tips yang bisa kita terapkan adalah dengan memperhatikan dosis harian. Dosis aman untuk konsumsi kencur sekitar 1–2 sendok teh per hari dalam bentuk segar atau bubuk. Hindari konsumsi ekstrak kencur dalam jumlah besar tanpa pengawasan medis
Kemudian, gunakan kencur sebagai bumbu, bukan suplemen harian. Tambahkan kencur dalam masakan seperti sambal, seblak, atau nasi tutug oncom. Hindari menjadikannya sebagai konsumsi harian dalam bentuk mentah atau ekstrak pekat.
Lakukan patch test untuk penggunaan topikal. Jika menggunakan kencur untuk masker atau perawatan kulit, uji dulu di bagian kecil kulit. Hentikan penggunaan jika muncul iritasi atau gatal.
Terakhir, konsultasi dengan tenaga medis sebelum rutin mengonsumsi kencur. Terutama, jika memiliki riwayat penyakit lambung, tekanan darah, atau gangguan hormon.***