1. Home
  2. Sehat

Manfaat Salmon untuk Diet dan Penurunan Berat Badan: Benarkah Sumber Protein Terbaik Pembakar Lemak?

Sehat

Mengonsumsi salmon bisa membuat kita kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk ngemil, dan membantu menjaga defisit kalori.

Salmon
Salmon. (Pixabay/Barbara Jackson)

SOEAT - Dalam dunia diet dan gaya hidup sehat, salmon sering disebut-sebut sebagai superfood yang tak hanya memanjakan lidah, tapi juga mendukung penurunan berat badan. Salmon juga punya cita rasa yang lezat dan tekstur yang lembut.

Tapi benarkah salmon seefektif itu? Apakah ia benar-benar bisa membantu membakar lemak dan menurunkan berat badan secara alami?

Pertanyaan ini bukan sekadar tren, tapi juga refleksi dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih sumber protein yang tidak hanya tinggi gizi, tapi juga ramah metabolisme. Artikel ini akan mengupas tuntas manfaat salmon untuk diet, dari kandungan nutrisinya hingga bagaimana ia bekerja dalam tubuh untuk mendukung pembakaran lemak.

Tinggi Protein, Rendah Kalori

Dalam 100 gram salmon Atlantik, terkandung sekitar 22–25 gram protein dan hanya sekitar 208 kalori. Protein adalah makronutrien paling mengenyangkan dibanding karbohidrat dan lemak.

Artinya, mengonsumsi salmon bisa membuat kita kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk ngemil, dan membantu menjaga defisit kalori, yang merupakan kunci utama dalam penurunan berat badan.

Omega-3: Lemak Baik yang Membakar Lemak Jahat

Diet.
Ilustrasi diet untuk menurunkan berat badan. (Pixabay/Thomas Wolter)

Salmon mengandung asam lemak omega-3 jenis EPA dan DHA yang terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan metabolisme, mengurangi peradangan, dan membantu tubuh membakar lemak lebih efisien. Omega-3 juga membantu menstabilkan hormon leptin, yang berperan dalam mengatur rasa lapar dan pembakaran energi.

Meningkatkan Sensitivitas Insulin dan Keseimbangan Gula Darah

Omega-3 dalam salmon juga berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin, yang berarti tubuh lebih efisien dalam mengelola gula darah. Ini sangat penting bagi mereka yang sedang menjalani diet rendah karbohidrat atau memiliki risiko diabetes tipe 2.

Menjaga Massa Otot saat Defisit Kalori

Saat diet, tubuh cenderung kehilangan massa otot jika asupan protein tidak mencukupi. Protein dalam salmon membantu mempertahankan dan membangun otot, yang penting untuk menjaga metabolisme tetap tinggi.

Otot yang sehat membakar lebih banyak kalori, bahkan saat tubuh sedang beristirahat.

Kaya Vitamin dan Mineral Pendukung Metabolisme

Salmon
Salmon. (Pixabay/Wow_Pho)

Salmon mengandung vitamin B12, D, selenium, dan kalium. Vitamin B12, misalnya, berperan penting dalam metabolisme energi dan pemecahan lemak.

Kekurangan B12 bahkan dikaitkan dengan peningkatan lemak tubuh dan obesitas. Satu porsi salmon bisa memenuhi lebih dari 100% kebutuhan harian vitamin B12.

Mudah Dicerna dan Serbaguna dalam Menu Diet

Salmon mudah dicerna dan cocok dikombinasikan dengan berbagai sayuran rendah kalori. Kita bisa memanggangnya dengan lemon dan rosemary, mengukusnya dengan brokoli, atau mencampurnya dalam salad alpukat.

Yang penting, hindari menggoreng dengan minyak berlebih agar manfaatnya tetap optimal.

Bukti Ilmiah: Apa Kata Penelitian?

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Obesity menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi salmon dua kali seminggu dalam diet rendah kalori mengalami penurunan berat badan lebih besar dibanding yang tidak mengonsumsi salmon.

Meski hasilnya masih perlu penelitian lanjutan, ini menunjukkan potensi salmon sebagai bagian dari strategi diet yang efektif.

Tips Konsumsi Salmon untuk Diet

  • Pilih metode memasak sehat: panggang, kukus, atau rebus.

  • Konsumsi 2–3 kali seminggu: ideal untuk mendapatkan manfaat omega-3 tanpa berlebihan.

  • Padukan dengan sayuran tinggi serat: seperti brokoli, bayam, atau asparagus.

  • Hindari saus tinggi gula atau krim: gunakan bumbu alami seperti lemon, bawang putih, atau lada hitam.***