- Home
- Kulineran
Apa Itu Teh Putih? Panduan Lengkap untuk Pecinta Teh Premium
Bagi para penikmat teh sejati, teh putih adalah teh premium yang jarang ditemukan.

SOEAT - Sebuah pagi yang tenang. Udara masih segar, cahaya matahari baru menyentuh dedaunan, dan di tangan ada secangkir teh berwarna keemasan yang nyaris bening. Rasanya ringan, nyaris tak terasa, tapi justru di situlah letak keindahannya.
Teh putih bukanlah minuman yang berusaha mencuri perhatian. Ia hadir dengan kesederhanaan yang anggun. Bagi para penikmat teh sejati, teh putih adalah teh premium yang jarang ditemukan.
Ia bukan sekadar minuman, melainkan pengalaman rasa. Siap mengenalnya lebih dalam?
Asal-Usul Teh Putih: Dari Dinasti Song ke Cangkir dalam Genggaman
Teh putih (white tea) berasal dari tanaman yang sama seperti teh hijau dan teh hitam: Camellia sinensis. Yang membuatnya istimewa adalah waktu panen dan minimnya proses pengolahan.
Daun dan kuncup teh dipetik saat masih sangat muda, bahkan sebelum mekar sepenuhnya. Kuncup ini biasanya masih diselimuti rambut putih keperakan. Dari situlah asal nama white tea.
Sejarahnya berakar dari Dinasti Song (960–1279 M) di Tiongkok, di mana teh putih dianggap sebagai minuman eksklusif untuk kaisar. Hanya kuncup terbaik yang dipersembahkan, dan proses pengolahannya dijaga dengan ketat agar tidak merusak kemurnian daun.
Hingga kini, varian seperti Bai Hao Yinzhen (Silver Needle) dan Bai Mu Dan (White Peony) masih dianggap sebagai teh putih kelas dunia. Pecintanya berlomba untuk mendapatkan dan menyesapnya, meski dibanderol dengan harga mahal.
Proses Produksi: Seni dalam Kesederhanaan
Berbeda dari teh hitam yang melalui oksidasi penuh, atau teh hijau yang dipanaskan untuk menghentikan oksidasi, teh putih hanya mengalami dua tahap. Yakni pelayuan alami dimana daun dibiarkan layu di bawah sinar matahari atau ventilasi lembut.
Kedua, yakni pengeringan ringan. Tahap ini dilakukan tanpa penggulungan atau fermentasi.
Hasilnya adalah teh yang paling sedikit diproses, mempertahankan bentuk daun utuh dan kandungan nutrisi alaminya. Karena minim intervensi, teh putih memiliki kadar antioksidan tertinggi di antara semua jenis teh.
Manfaat Teh Putih untuk Tubuh dan Jiwa
Teh putih bukan hanya soal rasa, tapi juga soal kesehatan. Beberapa manfaatnya yang telah diteliti secara ilmiah, yakni melawan radikal bebas. Kandungan polifenol seperti katekin dan flavonoid membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan oksidatif.
Teh putih juga menjaga kesehatan jantung, serta meningkatkan metabolisme dan membakar lemak. Hal ini dimungkinkan karena kadar polifenol dalam white tea yang membantu memperlebar pembuluh darah dan menurunkan kolesterol LDL.
EGCG atau Epigallocatechin Gallate, yaitu senyawa aktif utama yang ditemukan dalam daun teh dan termasuk dalam kelompok katekin, sejenis flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan sangat tinggi. EGCG dalam teh putih membantu proses lipolisis dan mencegah pembentukan sel lemak baru. EGCG juga membantu mencegah penggumpalan protein di otak dan mengurangi peradangan, sehingga meningkatkan fungsi otak dan mencegah Alzheimer.
Teh putih juga diketahui mencegah penuaan dini. Antioksidan dalam teh putih melindungi kulit dari sinar UV dan polusi, menjaga elastisitas dan kecerahan kulit.
Selain itu, teh putih juga memiliki manfaat menjaga kesehatan gigi dan mulut. Kandungan fluoride, tanin, dan katekin membantu melawan bakteri penyebab plak dan memperkuat enamel.
Cara Menyeduh Teh Putih yang Sempurna
Untuk menikmati teh putih secara optimal, teknik penyeduhan harus tepat. Suhu air yang digunakan yakni 70–80°C. Hindari penggunaan air mendidih karena akan merusak tekstur dan manfaat teh putih.
Takaran yang digunakan yakni 2–3 gram daun per 250 ml air. Untuk waktu seduhnya, berkisar antara 2–5 menit, tergantung preferensi rasa.
Gunakan cangkir keramik atau kaca agar aroma dan warna teh tetap terjaga. Hindari menambahkan gula atau susu. Biarkan teh putih "berbicara" dengan kehalusannya sendiri.***