- Home
- Resepedia
Cara Menanam Leunca di Pekarangan Rumah: Panduan Lengkap dari Biji Hingga Panen Melimpah
Kita tidak hanya mendapatkan bahan makanan yang segar, tetapi juga memastikan bahwa tanaman tersebut bebas dari pestisida dan bahan kimia berbahaya.

SOEAT - Menanam tanaman sendiri di pekarangan rumah bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga cara cerdas untuk mendapatkan bahan makanan segar dan sehat. Salah satu tanaman yang mudah dibudidayakan dan memiliki banyak manfaat adalah leunca (Solanum nigrum).
Tanaman ini sering digunakan dalam berbagai hidangan tradisional, terutama di Jawa Barat, dan dikenal karena kandungan gizinya yang tinggi. Selain itu, leunca memiliki sifat tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan, sehingga cocok ditanam di pekarangan rumah dengan perawatan minimal.
Leunca mengandung berbagai senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti flavonoid dan fenolik yang berperan sebagai antioksidan alami. Selain itu, tanaman ini juga kaya akan vitamin A dan C yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh serta menjaga kesehatan kulit dan mata.
Dengan menanam leunca sendiri, kita tidak hanya mendapatkan bahan makanan yang segar, tetapi juga memastikan bahwa tanaman tersebut bebas dari pestisida dan bahan kimia berbahaya.
Untuk kita yang ingin menanamnya sendiri di rumah, berikut panduan lengkap menanam leunca dari biji hingga panen, termasuk persiapan lahan, teknik penyemaian, perawatan, serta cara panen yang optimal. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan kita bisa mendapatkan panen leunca yang melimpah di pekarangan rumah.
Syarat Tumbuh Leunca
Leunca dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan, baik di dataran rendah maupun tinggi. Tanaman ini lebih menyukai tanah yang subur dan gembur dengan pH sekitar 5,5–6,5.
Selain itu, leunca membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh optimal, tetapi juga bisa bertahan di tempat yang agak teduh.
Waktu tanam yang ideal adalah awal musim kemarau atau akhir musim hujan, karena kondisi tanah pada periode ini lebih stabil dan mendukung pertumbuhan tanaman. Jika ditanam pada musim hujan, pastikan drainase tanah baik agar tanaman tidak mengalami pembusukan akibat kelebihan air.
Persiapan Lahan
Sebelum menanam leunca, lahan harus dipersiapkan dengan baik agar tanaman dapat tumbuh optimal. Berikut langkah-langkahnya:
Bersihkan gulma dan tanaman pengganggu dari lahan yang akan digunakan.
Gemburkan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak agar akar tanaman dapat berkembang dengan baik.
Buat bedengan dengan jarak tanam sekitar 40 x 40 cm untuk memberikan ruang yang cukup bagi tanaman.
Tambahkan pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Pemilihan dan Penyemaian Bibit
Bibit leunca dapat diperoleh dari buah yang matang dan sehat. Berikut cara menyemai biji leunca:
Pilih buah leunca yang sudah tua dan berwarna ungu pekat.
Pisahkan biji dari daging buah, lalu cuci bersih dan keringkan.
Semai biji di wadah kecil berisi campuran tanah subur dan pupuk kandang.
Buat lubang tanam sedalam 0,5–1 cm, masukkan biji, lalu tutup dengan tanah tipis.
Siram secara merata dan tutup wadah dengan plastik transparan untuk menjaga kelembapan.
Setelah 4–6 minggu, bibit yang memiliki 2–3 helai daun siap dipindahkan ke lahan.
Penanaman dan Perawatan
Setelah bibit siap, pindahkan ke lahan dengan jarak tanam yang cukup agar tidak saling bersaing. Berikut langkah-langkah perawatan yang perlu dilakukan:
Penyiraman. Siram tanaman secara rutin, terutama saat cuaca panas. Hindari penyiraman berlebihan agar akar tidak membusuk.
Pemupukan. Berikan pupuk organik setiap beberapa minggu untuk menjaga kesuburan tanah.
Pengendalian Gulma. Bersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman agar tidak menghambat pertumbuhan leunca.
Pengendalian Hama dan Penyakit. Gunakan metode alami seperti larutan bawang putih atau neem oil untuk mengendalikan hama seperti kutu daun dan ulat. Jika ada tanda-tanda penyakit, segera pangkas bagian yang terinfeksi agar tidak menyebar.
Panen dan Penyimpanan
Leunca bisa mulai dipanen setelah berumur 3–4 bulan. Pilih buah yang hampir tua, karena buah yang terlalu matang cenderung lebih liat. Berikut cara panen yang optimal:
Panen dengan cara memetik langsung dari tangkai menggunakan tangan atau gunting kecil.
Simpan leunca di tempat yang sejuk atau gunakan segera dalam masakan agar tetap segar.***