- Home
- Resepedia
Tips Memanggang Pizza agar Kulit Renyah dan Topping Tetap Lezat
Dari suhu oven hingga ketebalan adonan, dari jumlah saus hingga posisi loyang, berperan dalam menciptakan kulit yang renyah dan topping yang menggoda.

SOEAT - Pizza yang sempurna bukan hanya soal rasa, tapi juga soal tekstur —dan tekstur dimulai dari kulit yang renyah.
Di sisi lain, memanggang pizza bukan sekadar soal waktu dan suhu. Ia adalah seni yang melibatkan keseimbangan antara panas, kelembapan, dan teknik.
Salah satu kesalahan paling umum dalam memanggang pizza rumahan adalah tidak memanaskan oven cukup lama. Untuk mendapatkan kulit pizza yang renyah, kita memerlukan oven dengan suhu tertinggi (biasanya 250–260°C). Pizza yang renyah biasanya membutuhkan waktu panggang selama minimal 30–60 menit.
Letakkan loyang atau batu pizza di rak paling bawah agar dasar pizza mendapat panas langsung. Jika menggunakan oven listrik, aktifkan fungsi convection atau broil di akhir proses untuk hasil maksimal.
Kenapa hal itu penting? Suhu tinggi membantu menguapkan kelembapan dari adonan dengan cepat, menciptakan kerak yang garing tanpa membuat topping terlalu matang.
Untuk meniru efek oven batu ala pizzeria, gunakan pizza stone untuk menyerap dan mendistribusikan panas secara merata. Ini akan membantu dasar pizza matang sempurna.
Pizza steel juga bisa digunakan, karena lebih konduktif dari batu. Dengan demikian, akan menghasilkan kerak yang lebih renyah dan matang lebih cepat.
Panaskan permukaan ini di dalam oven bersamaan dengan pemanasan awal. Gunakan semolina atau tepung jagung di bawah adonan agar tidak lengket dan menambah tekstur renyah.
Adonan: Kunci dari Kulit yang Sempurna
Adonan pizza yang baik adalah fondasi dari kulit yang renyah. Beberapa tips penting yakni gunakan tepung protein tinggi (bread flour) atau tepung "00" Italia untuk struktur gluten yang kuat.
Tepung "00" atau Double Zero (sering disebut juga sebagai Doppio Zero) adalah jenis tepung terigu asal Italia yang digiling sangat halus, dibuat dari endosperma biji gandum, dan sering digunakan untuk membuat pizza, pasta, dan roti. Tepung ini memiliki tekstur yang sangat lembut, warna yang putih bersih, dan kadar abu yang rendah.
Untuk rasa dan tekstur yang lebih kompleks, lakukan fermentasi dingin di kulkas selama 24–72 jam. Tambahkan sedikit minyak zaitun dan gula ke dalam adonan untuk membantu karamelisasi saat dipanggang.
Saus dan Topping: Jangan Berlebihan
Terlalu banyak saus atau topping bisa membuat pizza basah dan lembek. Gunakan saus tomat yang sudah direduksi agar tidak terlalu cair.
Hindari topping mentah yang berair seperti tomat segar atau jamur (tumis atau tiriskan dulu). Gunakan keju secukupnya dan pilih yang rendah kelembapan seperti mozzarella parut.
Ingat, topping yang terlalu banyak artinya kelembapan berlebih, sehingga membuat kerak menjadi lembek.
Teknik Panggang dan Sentuhan Akhir
Ada beberapa langkah panggang yang direkomendasikan, untuk mendapatkan kulit pizza yang renyah sekaligus topping yang tetap lezat. Kita bisa menggunakan Par-bake (panggang sebagian), atau memanggang adonan tanpa topping selama 5–7 menit untuk mengeraskan dasar pizza.
Kemudian, broil di akhir. Aktifkan fungsi broil selama 1–2 menit terakhir untuk membuat bagian atas pizza lebih garing dan keju lebih caramelized.
Sebagai langkah akhir, oleskan minyak zaitun di pinggiran adonan sebelum dipanggang untuk warna keemasan dan tekstur renyah. Kemudian, taburi oregano kering, garam laut, atau keju parmesan setelah matang untuk aroma dan rasa ekstra.***