1. Home
  2. Sehat

Tulang Rangu dalam Cirawang, Amankah Dikonsumsi?

Sehat

Meski dianggap "sampah", tulang rawan pada umumnya aman dikonsumsi, asalkan dalam jumlah yang wajar.

Cirawang.
Cirawang, yang kini tak hanya dikenal di Jawa Barat, melainkan di beberapa kota besar lainnya seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. (SOEAT/Nday)

SOEAT - Tulang rangu dalam cirawang bukan sekadar bagian dari hidangan yang digemari, tetapi juga menjadi perbincangan di kalangan pecinta kuliner dan kesehatan. Teksturnya yang kenyal dan cita rasanya yang gurih memuncul pertanyaan: apakah tulang rangu aman dikonsumsi?

Tulang rangu merupakan bagian tulang ayam yang strukturnya lebih lentur. Biasanya, bagian ini dibuang selama persiapan memasak.

Dalam dunia kuliner, tulang rangu sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam berbagai hidangan, terutama dalam cirawang—hidangan khas Garut yang memadukan baso aci, tulang rangu, dan bawang. Meski dianggap "sampah", tulang rawan pada umumnya aman dikonsumsi.

Bahkan, untuk kita yang tidak alergi, tulang rawang ternyata mengandung sejumlah manfaat untuk kesehatan.

Cirawang
Cirawang. (Instagram/@cirawangsimisdasem)

Kandungan Gizi Tulang Rangu

Tulang rangu kaya akan kolagen, kalsium, fosfor, dan magnesium, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan sendi. Kolagen membantu elastisitas kulit dan kesehatan persendian, sementara kalsium dan fosfor berkontribusi pada kekuatan tulang.

Pada dasarnya, kolagen merupakan salah satu senyawa protein penyusun jaringan-jaringan tubuh, termasuk kulit. Bila jumlah kolagen dalam tubuh cukup banyak, maka kulit menjadi keras dan kencang.

Seiring bertambahnya usia, jumlah kolagen dalam tubuh akan semakin berkurang. Pada saat inilah tubuh memerlukan pemicu dari luar (makanan atau minuman) yang bisa mempercepat terbentuknya kolagen dalam tubuh.

Dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung asam amino, seperti tulang rawan ayam atau sapi, molekul-molekul asam amino akan cepat diserap dalam tubuh kemudian dibentuk menjadi kolagen.

Meskipun memiliki manfaat kesehatan, konsumsi tulang rangu juga memiliki beberapa risiko. Salah satunya adalah kandungan lemak dan purin yang cukup tinggi, yang dapat berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.

Selain itu, jika tidak diolah dengan baik, tulang rangu dapat mengandung residu dari proses pemotongan daging yang kurang higienis.

Cara Mengonsumsi Tulang Rangu dengan Aman

Untuk memastikan keamanan konsumsi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Misalnya, dengan memilih sumber yang terpercaya. Pastikan tulang rangu berasal dari sumber yang higienis dan berkualitas.

Proses memasak juga harus tepat. Merebus tulang rangu dalam waktu lama dapat membantu menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkan dan meningkatkan kandungan kolagen.

Selain itu, konsumsi dalam jumlah wajar. Mengonsumsi tulang rangu dalam porsi yang seimbang dapat menghindari risiko kesehatan seperti peningkatan kadar asam urat.

Cirawang, yang terdiri dari baso aci, tulang rangu, dan bawang, memiliki cita rasa yang khas dan tekstur yang unik. Akan tetapi, bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti hipertensi atau gangguan metabolisme, sebaiknya memperhatikan jumlah konsumsi agar tetap aman.***