- Home
- Kulineran
5 Bakmi Alternatif untuk Kita yang Tidak Suka Mi Kuning
Dari bihun yang ringan hingga shirataki yang rendah kalori, setiap jenis mi memiliki karakteristik unik yang bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan diet.

SOEAT - Bakmi merupakan salah satu hidangan yang memiliki banyak variasi di seluruh dunia. Akan tetapi, tidak semua orang menyukai mi kuning, yang biasanya dibuat dari tepung terigu dan telur.
Beberapa orang menghindari mi kuning karena teksturnya yang terlalu kenyal, rasanya yang khas, atau bahkan karena alasan kesehatan seperti alergi terhadap gluten atau telur. Untungnya, ada banyak alternatif bakmi yang bisa dinikmati tanpa harus menggunakan mi kuning.
Dari bihun yang ringan hingga shirataki yang rendah kalori, setiap jenis mi memiliki karakteristik unik yang bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan diet. Untuk kita yang ingin menikmati bakmi tanpa mi kuning, berikut lima alternatif yang bisa dicoba.
Bihun, Mi Beras yang Lembut dan Mudah Menyerap Bumbu
Bihun adalah salah satu alternatif paling populer untuk mi kuning. Mi ini terbuat dari tepung beras, sehingga memiliki tekstur yang lebih lembut dan ringan dibandingkan mi kuning.
Bihun juga lebih mudah menyerap bumbu. Hal ini membuatnya cocok untuk berbagai jenis masakan, baik yang berkuah maupun yang digoreng.
Bihun sering digunakan dalam hidangan seperti bihun goreng, bihun kuah, dan bakmi Jawa, di mana bihun dicampur dengan mi kuning untuk memberikan variasi tekstur. Selain itu, bihun juga sering menjadi isian dalam bakso dan soto.
Jika ingin bihun yang lebih kenyal, pilih bihun beras dibandingkan bihun jagung. Itu karena bihun beras memiliki tekstur yang lebih padat dan tidak mudah hancur saat dimasak.
Soun, Mi Transparan yang Kenyal dan Kaya Serat
Soun adalah mi yang terbuat dari tepung kacang hijau atau ubi, sehingga memiliki tekstur yang lebih kenyal dan transparan. Mi ini sering digunakan dalam hidangan seperti soto, sup, dan tumisan, karena mampu menyerap kuah dengan baik.
Soun memiliki kandungan serat yang lebih tinggi dibandingkan mi kuning, sehingga lebih mengenyangkan dan cocok untuk mereka yang ingin menjaga pola makan sehat. Selain itu, soun juga bebas gluten, sehingga aman bagi kita yang memiliki alergi terhadap tepung terigu.
Untuk mengolah soun, rendam terlebih dahulu di dalam air hangat sebelum dimasak. Itu dilakukan agar teksturnya lebih lembut dan tidak terlalu keras saat dimasak.
Mi Shirataki, Alternatif Rendah Kalori untuk Diet
Mi shirataki adalah pilihan yang semakin populer bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi karbohidrat. Mi ini terbuat dari konjac (umbi porang), yang memiliki kandungan kalori sangat rendah dan hampir tidak mengandung karbohidrat.
Karena teksturnya yang kenyal dan sedikit licin, mi shirataki sering digunakan dalam hidangan seperti bakmi sehat, sukiyaki, dan ramen rendah kalori. Mi ini juga sangat cocok bagi mereka yang menjalani diet keto atau rendah karbohidrat.
Bilas mi shirataki dengan air panas sebelum digunakan. Hal itu untuk menghilangkan aroma khas konjac yang mungkin kurang disukai.
Mi Lethek, Mi Tradisional dari Tepung Singkong
Mi lethek adalah mi khas Yogyakarta yang terbuat dari tepung singkong dan tapioka, sehingga memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan mi kuning. Mi ini memiliki tekstur yang lebih padat dan sedikit kasar, tetapi tetap kenyal saat dimasak.
Mi lethek sering digunakan dalam hidangan seperti bakmi Jawa dan mi goreng tradisional, di mana mi ini dicampur dengan bumbu rempah yang kaya rasa. Karena tidak mengandung telur, mi lethek juga menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menghindari produk hewani.
Akan tetapi, mi lethek membutuhkan waktu lebih lama untuk dimasak dibandingkan mi biasa. Jadi, pastikan untuk merebusnya dengan cukup air agar tidak terlalu keras.
Udon, Mi Jepang yang Tebal dan Kenyal
Untuk kita yang mencari alternatif mi yang lebih tebal dan kenyal, mi udon bisa menjadi pilihan. Mi ini terbuat dari tepung terigu tanpa telur, sehingga memiliki tekstur yang lebih lembut dibandingkan mi kuning.
Mi udon sering digunakan dalam hidangan Jepang seperti udon kuah, yaki udon (udon goreng), dan udon kari, di mana mi ini disajikan dengan kuah kaldu yang kaya rasa. Karena ukurannya yang lebih besar, mi udon memberikan sensasi mengunyah yang lebih memuaskan.
Jika ingin mi udon yang lebih kenyal, pilih udon segar dibandingkan udon kering. Itu lantaran udon segar memiliki tekstur yang lebih elastis.***