1. Home
  2. Nusarasa

Kenapa Seblak Masuk Daftar Pencarian Terbanyak Google Indonesia?

Fenomena ini menunjukkan bahwa seblak bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari budaya digital yang terus berkembang.

Kreator konten kuliner.
Ilustrasi kreator yang memproduksi konten mengenai kuliner. (Pexels/Polina Tankilevitch)

SOEAT- Seblak bukan hanya sekadar makanan pedas pinggir jalan yang banyak disukai masyarakat. Ia telah berkembang menjadi fenomena kuliner nasional yang terus menarik perhatian masyarakat.

Dalam laporan Google Year in Search 2023, seblak masuk dalam daftar pencarian terbanyak di Indonesia, bersanding dengan berbagai topik populer lainnya seperti film Gadis Kretek dan tren teknologi. Fenomena ini menunjukkan bahwa seblak bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari budaya digital yang terus berkembang.

Lalu, apa yang membuat seblak begitu populer hingga menjadi salah satu kata kunci yang paling banyak dicari di Google Indonesia? Berikut adalah beberapa faktor utama yang mendorong tren ini.

Peran media sosial dalam popularitas seblak

Sebuah artikel yang dimuat Kumparan (7 Desember 2024) berjudul "Alasan Seblak Sangat Menjamur di Indonesia" mengulas bahwa seblak bisa menjadi makanan yang populer karena peran media sosial dalam menyebarkan popularitasnya. Hal ini bisa kita lihat melalui Google Trend, di mana minat penelusuran seblak mulai meningkat pada 2023 hingga 2024.

Semakin banyaknya konten populer mengenai seblak yang beredar, semakin banyak pula permintaan atau minat terhadap seblak.

Hal ini selaras dengan teori permintaan dan penawaran, apabila konten yang beredar sudah banyak dan menyebabkan permintaan semakin naik dan untuk mengimbangi hal tersebut, banyak outlet dan warung seblak yang buka sebagai penawaran.

Hingga kini, banyak konten kreator membagikan video cara membuat seblak atau mengulas berbagai varian seblak yang unik. Platform seperti TikTok dan Instagram memungkinkan penyebaran konten secara cepat dan luas.

Video mukbang, review makanan, dan tantangan makan pedas sering kali menjadi viral, memperkuat posisi seblak sebagai salah satu makanan yang paling banyak dibicarakan.

Inovasi kuliner yang tak berbatas

Seblak terus berkembang dengan berbagai inovasi topping dan kuah yang unik. Dari seblak mozzarella hingga seblak seafood, variasi ini membuat seblak tetap relevan dan menarik bagi konsumen.

Bahkan, seblak juga bisa dikatakan berhasil menjadi kuliner fusion, dimana ia bisa nikmat disantap bersama kuliner atau bumbu khas sebuah negara. Kreativitas dalam penyajian seblak juga menjadi daya tarik utama di media sosial, di mana pengguna sering membagikan foto dan video seblak dengan tampilan yang menggugah selera.

Menurut laporan dari Indozone, seblak menjadi salah satu pencarian terbanyak di kategori Resep. Hal ini juga menunjukkan bahwa banyak orang tertarik untuk mencoba membuat seblak sendiri di rumah.

Harga terjangkau dan fleksibilitas dalam variasi

Seblak dikenal sebagai makanan yang murah dan mudah ditemukan. Banyak warung kaki lima dan restoran yang menawarkan seblak dengan harga terjangkau, menjadikannya pilihan favorit bagi berbagai kalangan.

Selain itu, fleksibilitas dalam pemilihan topping dan tingkat kepedasan membuat seblak semakin menarik bagi konsumen. Juga, dengan harga seblak yang kompetitif dan variasi topping yang beragam menjadi faktor utama dan membuat makanan ini semakin diminati oleh anak muda.

Keterlibatan konsumen dalam tren kuliner

Seblak bukan hanya makanan yang dikonsumsi, tetapi juga menjadi bagian dari tren kuliner yang melibatkan konsumen secara aktif. Banyak orang yang mencoba membuat seblak sendiri di rumah dan membagikan hasilnya di media sosial, menciptakan komunitas pecinta seblak yang semakin besar.

Resep DIY dan tips memasak seblak sering kali mendapatkan banyak interaksi, memperkuat posisinya sebagai makanan yang terus berkembang. Dengan kombinasi rasa yang unik, inovasi yang terus berkembang, serta dukungan dari media sosial dan influencer, seblak berhasil menjadi salah satu makanan paling viral di Indonesia.

Banyak pihak yang memperkirakan, tren ini kemungkinan besar akan terus berlanjut, dengan semakin banyak inovasi dan strategi pemasaran digital yang membuat seblak tetap relevan di dunia kuliner modern.***