1. Home
  2. Nusarasa

Mengenal Korean BBQ: dari Tradisi hingga Tren Global

Nusarasa

Korean BBQ bukan hanya sekadar makanan, tetapi sebuah ritual sosial yang telah berkembang dari tradisi kuno menjadi fenomena global.

Korean BBQ
Korean BBQ. (Pixabay/Oldblack7210)

SOEAT - Aroma daging yang dipanggang langsung di atas bara api, suara gemerisik lemak yang meleleh, dan sensasi membungkus potongan daging dengan daun selada sebelum dicelupkan ke dalam saus khas, merupakan sedikit suasana ketika kita sedang menikmati Korean BBQ. Semua ini menciptakan pengalaman makan yang bukan sekadar tentang rasa, tetapi juga tentang kebersamaan.

Korean BBQ bukan hanya sekadar makanan, tetapi sebuah ritual sosial yang telah berkembang dari tradisi kuno menjadi fenomena global. Dari restoran mewah di Seoul hingga kedai BBQ di sudut kota di Indonesia, gaya makan ini telah menjadi bagian dari tren kuliner dunia.

Tapi, bagaimana sebenarnya sejarah Korean BBQ? Mengapa metode memanggang daging ini begitu populer, dan bagaimana ia berevolusi hingga menjadi ikon gastronomi Korea yang mendunia?

Sejarah Korean BBQ: Dari Tradisi Kuno ke Tren Modern

Korean BBQ
Korean BBQ, bukan hanya sekadar makanan, tetapi sebuah ritual sosial yang telah berkembang dari tradisi kuno menjadi fenomena global. (Pixabay)

Korean BBQ, atau dalam bahasa Korea disebut “gogi-gui”, memiliki akar sejarah yang panjang. Tradisi memanggang daging di Korea sudah ada sejak zaman Dinasti Goguryeo (37 SM – 668 M), ketika masyarakat Korea mulai mengembangkan teknik memasak daging dengan bara api.

Salah satu bentuk awal dari Korean BBQ adalah maekjeok, yaitu daging yang telah dibumbui dan diawetkan sebelum dipanggang. Seiring waktu, metode ini berkembang menjadi bulgogi, yaitu irisan daging sapi yang dimarinasi dengan campuran kecap, gula, bawang putih, dan minyak wijen sebelum dipanggang.

Selain bulgogi, ada juga galbi, yang menggunakan iga sapi atau babi yang dipotong dan dimarinasi khas, kemudian dipanggang hingga empuk dan beraroma. Kedua jenis hidangan ini telah menjadi favorit masyarakat Korea sejak zaman Dinasti Joseon (abad ke-14 hingga 19).

Korean BBQ sebagai Ritual Sosial

Korean BBQ
Salah satu alasan mengapa Korean BBQ begitu populer adalah karena cara penyajiannya yang interaktif. (Pixabay/Nicehee0610)

Salah satu alasan mengapa Korean BBQ begitu populer adalah karena cara penyajiannya yang interaktif. Berbeda dengan metode memasak daging di dapur, Korean BBQ memungkinkan setiap orang untuk memanggang dagingnya sendiri di atas panggangan yang tersedia di meja makan.

Ini menciptakan suasana kebersamaan dan interaksi, di mana orang-orang bisa berbagi makanan sambil bercengkerama. Selain itu, Korean BBQ selalu disajikan dengan berbagai banchan, yaitu lauk-pauk kecil seperti kimchi, acar lobak, dan salad wijen yang melengkapi rasa daging panggang.

Kombinasi antara daging yang juicy dan banchan yang segar membuat pengalaman makan semakin kaya dan beragam.

Tren Global Korean BBQ

Korean BBQ
Korean BBQ. (Pexels)

Dalam beberapa dekade terakhir, Korean BBQ telah berkembang menjadi fenomena kuliner global. Restoran Korean BBQ kini dapat ditemukan di berbagai negara, dari Amerika Serikat hingga Indonesia.

Popularitasnya semakin meningkat berkat gelombang Hallyu, yaitu penyebaran budaya Korea melalui K-pop, drama Korea, dan media sosial.

Beberapa tren terbaru dalam dunia Korean BBQ meliputi Korean BBQ fusion, di mana teknik memanggang daging Korea dikombinasikan dengan bumbu dan gaya masak dari berbagai negara.

Ada pula perkembangan restoran all-you-can-eat yang cukup masif, yang menawarkan pengalaman makan sepuasnya dengan berbagai pilihan daging dan banchan. Korean BBQ halal juga semakin populer di negara-negara dengan mayoritas Muslim, menawarkan pilihan daging sapi dan ayam tanpa babi.***