1. Home
  2. Nusarasa

Seblak: Identitas Kuliner Bandung yang Mendunia

Dengan cita rasa unik yang menggabungkan pedas, gurih, dan aroma khas kencur, seblak berhasil menarik perhatian pecinta kuliner dari berbagai latar belakang.

Seblak mozzarella.
Seblak mozzarella. (Instagram/@seblakpasta)

SOEAT - Dikenal sebagai Paris van Java, Bandung selalu menjadi pusat inovasi kuliner di Indonesia. Dari makanan tradisional hingga hidangan modern, Bandung terus melahirkan tren kuliner yang menarik perhatian masyarakat luas.

Salah satu makanan yang berhasil mencuri perhatian dan menjadi ikon kuliner Bandung adalah seblak. Ini adalah hidangan berbahan dasar kerupuk basah dengan kuah pedas yang kaya rempah.

Seblak bukan sekadar makanan biasa. Ia telah berkembang menjadi identitas kuliner Bandung yang semakin dikenal di berbagai daerah, bahkan mulai merambah pasar internasional.

Dengan cita rasa unik yang menggabungkan pedas, gurih, dan aroma khas kencur, seblak berhasil menarik perhatian pecinta kuliner dari berbagai latar belakang. Popularitasnya tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga mulai dikenal di luar negeri sebagai bagian dari gastrodiplomasi -strategi memperkenalkan budaya melalui makanan.

Bagaimana seblak bisa mencapai status sebagai kuliner yang mendunia? Mari kita telusuri sejarah, inovasi, dan potensinya di pasar global.

Sejarah seblak: dari tradisi Sunda ke tren kuliner modern

Seblak memiliki akar sejarah yang cukup panjang. Menurut penelitian, konsep dasar seblak sudah ada sejak awal 1900-an, meskipun baru populer secara luas pada tahun 2000-an.

Awalnya, seblak dikenal sebagai makanan sederhana yang menggunakan kerupuk basah dengan bumbu pedas khas Sunda. Namun, inovasi dalam penyajian dan bahan baku membuatnya berkembang menjadi hidangan yang lebih kompleks dan menarik.

Bandung memainkan peran besar dalam mempopulerkan seblak. Kota ini dikenal sebagai pusat kuliner Jawa Barat, tempat lahirnya berbagai tren makanan yang kemudian menyebar ke daerah lain.

Bahkan, di berbagai kota lain seperti di Jawa Timur dan Sumatera, banyak pedagang yang menggunakan nama “Seblak Bandung” untuk menarik perhatian konsumen.

Inovasi seblak: dari tradisional ke premium

Seblak terus mengalami inovasi yang membuatnya semakin menarik bagi berbagai kalangan. Beberapa varian modern yang kini populer antara lain:

  • Seblak seafood: Menggunakan bahan seperti udang, cumi, dan kepiting untuk memberikan rasa gurih yang lebih kompleks.

  • Seblak kuah susu: Kombinasi unik antara pedas dan creamy yang semakin digemari oleh pecinta kuliner.

  • Seblak bumbu Korea: Menggabungkan cita rasa khas Korea seperti gochujang dan kimchi untuk memberikan sensasi baru.

  • Seblak premium: Menggunakan bahan berkualitas tinggi seperti wagyu, truffle, dan keju premium untuk menciptakan pengalaman kuliner yang lebih eksklusif.

Inovasi ini tidak hanya meningkatkan daya tarik seblak tetapi juga memperluas pasar, menjadikannya lebih dari sekadar jajanan kaki lima.

Seblak di kancah internasional: potensi dan tantangan

Seblak memiliki potensi besar untuk dikenal di pasar internasional. Konsep gastrodiplomasi yang diterapkan oleh beberapa negara, seperti Thailand dengan Tom Yum, bisa menjadi inspirasi bagi Indonesia untuk memperkenalkan seblak sebagai bagian dari identitas kuliner nasional.

Akan tetapi, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam membawa seblak ke pasar global. Misalnya, adaptasi terhadap selera internasional, branding dan promosi, hingga standarisasi dan regulasi.***