1. Home
  2. Nusarasa

Tradisi Makan Seblak di Bandung, Apa yang Membuatnya Istimewa?

Lebih dari sekadar makanan, seblak berkembang menjadi bagian dari tradisi kuliner Bandung yang unik dan penuh cerita.

Seblak.
Seblak. (Instagram @dapurmoss_)

SOEAT - Seblak bukan hanya bercerita tentang rasa pedas yang menggigit atau aroma kencur yang khas. Di Bandung, menikmati seblak adalah pengalaman sosial yang erat kaitannya dengan gaya hidup masyarakat setempat.

Ya, lebih dari sekadar makanan, seblak berkembang menjadi bagian dari tradisi kuliner Bandung yang unik dan penuh cerita.

Dari warung kaki lima hingga restoran modern, seblak hadir sebagai pilihan utama bagi mereka yang mencari sensasi pedas yang menggugah selera.

Hal tersebut menumbuhkan pertanyaan: apa yang membuat tradisi makan seblak di Bandung begitu istimewa? Penasaran? Mari kita telusuri lebih dalam!

Seblak sebagai kuliner jalanan yang merakyat

Seblak awalnya dikenal sebagai jajanan kaki lima yang dijual di berbagai sudut kota Bandung. Pedagang seblak sering kali beroperasi di dekat kampus, sekolah, atau pusat keramaian, menjadikannya makanan favorit bagi pelajar dan mahasiswa.

Harga yang terjangkau serta pilihan topping yang beragam membuat seblak semakin populer di kalangan masyarakat.

Artikel yang ditulis Kompas (18 Februari 2023) menyebutkan bahwa seblak pertama kali muncul di Bandung pada tahun 1990-an. Kehadirannya mulai populer sejak awal 2000-an.

Seiring waktu, variasi seblak semakin berkembang. Mulai dari yang sederhana hingga yang memiliki tambahan bahan premium seperti seafood dan keju mozzarella.

Sensasi pedas yang menantang

Salah satu daya tarik utama seblak adalah tingkat kepedasannya yang bisa disesuaikan dengan selera. Banyak warung seblak di Bandung menawarkan pilihan level pedas, mulai dari yang ringan hingga yang ekstrem.

Tradisi ini membuat seblak menjadi makanan yang sering dijadikan tantangan oleh para pecinta kuliner pedas. Terlebih, kehadiran tempat makan seblak yang menawarkan konsep prasmanan, membebaskan pecinta seblak untuk memilih topping yang benar-benar diinginkan atau disukai.

Laporan yang ditulis Nolmeter (1 Januari 2024), kepopuleran seblak tidak lepas dari sensasi pedasnya yang khas. Bumbu utama seperti cabai rawit dan kencur memberikan rasa yang kuat dan menggugah selera. Hal ini kontan menjadikannya makanan yang selalu dicari oleh mereka yang menyukai tantangan rasa.

Variasi seblak yang terus berkembang

Seblak tidak hanya hadir dalam satu bentuk. Di Bandung, inovasi seblak terus berkembang dengan berbagai tambahan bahan seperti seblak ceker, seblak mi, seblak seafood, hingga seblak kering.

Bahkan, kini banyak pula ditemui seblak enoki, seblak suki, hingga varian lain yang menggugah selera. Tak heran, popularitas seblak juga bisa dikatakan mengikuti tren makanan pedas yang semakin digemari.

Seblak sebagai identitas kuliner Bandung

Seblak telah menjadi bagian dari identitas kuliner Bandung yang tidak bisa dipisahkan dari budaya makan masyarakatnya. Banyak wisatawan yang datang ke Bandung menjadikan seblak sebagai salah satu makanan wajib coba.

Bahkan, seblak kini telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, tetapi tetap mempertahankan ciri khasnya sebagai makanan khas Bandung. Meskipun, di beberapa tempat, banyak juga warganet yang menyebutkan bahwa tak sempurna rasanya menyantap seblak jika tak dilakukan di Bandung.***