1. Home
  2. Resepedia

Cara Memilih Ikan Lele Segar di Pasar: Tips Dapat Kualitas Terbaik dan Bebas Penyakit

Memilih ikan lele segar di pasar bukan hanya soal rasa, tapi soal tanggung jawab terhadap kesehatan keluarga.

Lele
Ikan lele. (Pexels/Mahmudul Hasan)

SOEAT - Ikan lele bukan sekadar lauk yang digoreng garing lalu disandingkan dengan sambal dan lalapan. Ia adalah sumber protein, omega-3, dan asam lemak esensial yang bisa memperkuat daya tahan tubuh.

Sebaliknya, ikan lele justru membawa risiko jika kualitasnya buruk. Di balik harga yang terjangkau, ada potensi bahaya tersembunyi. Misalnya kontaminasi logam berat, bakteri aktif, bahkan risiko gangguan tiroid jika lele berasal dari tambak yang tidak higienis.

Memilih ikan lele segar di pasar bukan hanya soal rasa, tapi soal tanggung jawab terhadap kesehatan keluarga. Bagaimana tips untuk menjadi pembeli yang cermat dan bijak dalam membeli ikan lele yang segar?

Mata dan Insang: Jendela Kesegaran

Lele
Ikan lele. (Pexels/Juliane Monari)

Mata ikan lele segar tampak menonjol, jernih, dan "hidup". Mata yang keruh, tenggelam, atau kemerahan menandakan proses pembusukan telah dimulai.

Mata adalah indikator pertama yang bisa kita lihat secara mudah, bahkan tanpa menyentuh ikan. Insang pun demikian, merupakan hal pertama yang bisa diperhatikan.

Buka penutup insang dengan hati-hati. Lele segar memiliki insang berwarna merah cerah dan lembap, tanda bahwa darahnya masih mengalir dengan baik.

Insang yang kecokelatan, kehitaman, atau berlendir adalah sinyal bahwa ikan sudah tidak layak konsumsi.

Kulit, Sisik, dan Aroma

Kulit lele yang sehat tampak mengilap dan cerah, dengan sisik yang menempel kuat. Jika sisik mudah rontok atau kulit tampak kusam, itu pertanda lele sudah lama disimpan dan mulai kehilangan kualitasnya.

Dari sudut pandang aroma, lele segar memiliki aroma laut yang ringan dan tidak menyengat. Bau amis yang tajam atau bau busuk adalah pertanda pembusukan dan potensi kontaminasi bakteri.

Yang harus diperhatikan, jangan ragu untuk mencium ikan sebelum membeli. Indera penciuman adalah alat deteksi alami yang sangat akurat.

Tekstur Daging, Hindari Lele Kembung

Tekan bagian tubuh ikan dengan jari. Daging yang kenyal dan kembali ke bentuk semula menunjukkan elastisitas yang masih terjaga.

Daging yang lembek atau meninggalkan bekas tekanan menandakan ikan sudah kehilangan kesegarannya. Hindari pula lele yang tampak kembung, karena bisa jadi sudah mengalami pembusukan internal.

Gas dalam tubuhnya menandakan proses fermentasi yang tidak sehat. Jangan tergiur harga murah jika bentuk fisiknya mencurigakan.

Jika membeli lele hidup, pilih yang bergerak aktif dan lincah. Lele yang diam, menggantung, atau berenang malas bisa jadi sedang sakit atau stres. Gerakan adalah cerminan kondisi internal ikan.

Sumber Budidaya dan Risiko Kesehatan

Lele
Ikan lele. (Pexels/Mahmudul Hasan)

Lele yang dibesarkan di tambak bersih dan diberi pakan sehat seperti singkong, tahu, dan ikan kecil memiliki kualitas lebih baik dibanding lele yang hidup di lingkungan kotor atau diberi jeroan hewan. Hindari lele dari tambak yang berada di bawah jamban atau dekat kandang ternak.

Jangan anggap pula risiko kesehatan yang mungkin dimiliki ikan lele. Lele dari tambak tidak higienis berisiko mengandung bakteri aktif, logam berat, dan zat berbahaya yang bisa menyebabkan diare, gangguan pencernaan, bahkan pembengkakan tiroid.

Konsumsi lele yang tidak sehat juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung jika digoreng dengan minyak bekas.

Tips Praktis Saat Berbelanja

  • Belilah di pasar yang bersih dan memiliki reputasi baik

  • Tanyakan asal ikan dan cara budidayanya

  • Simpan ikan segera di kulkas atau olah dalam waktu dekat

  • Gunakan minyak baru saat menggoreng untuk menghindari radikal bebas.***