1. Home
  2. Resepedia

Tips Membersihkan Cumi-cumi yang Benar: Rahasia Agar Tidak Amis dan Hasilnya Empuk

Dari memilih cumi yang segar hingga menghilangkan kantung tinta dan tulang rawan, setiap langkah punya peran penting dalam menjaga cita rasa dan tekstur.

Cumi-cumi
Cumi-cumi. (Pixabay/oakdog)

SOEAT - Banyak orang tergoda oleh kelezatan cumi saus Padang, cumi goreng tepung, atau cumi hitam khas pesisir, tapi mundur ketika harus berhadapan dengan bau amis yang menyengat, sulitnya membersihkan cumi, atau tekstur yang berubah jadi alot setelah dimasak. Padahal, rahasia kelezatan cumi bukan hanya terletak pada bumbu, melainkan pada cara membersihkannya.

Membersihkan cumi bukan sekadar rutinitas dapur. Ia adalah proses yang menentukan apakah cumi akan menjadi hidangan yang menggoda atau justru mengecewakan. Dari memilih cumi yang segar hingga menghilangkan kantung tinta dan tulang rawan, setiap langkah punya peran penting dalam menjaga cita rasa dan tekstur.

Memilih Cumi yang Segar: Awal dari Segalanya

Cumi-cumi
Cumi-cumi segar. (Pixabay/DanielaElenaTentis)

Sebelum bicara soal teknik, pastikan cumi yang dibeli benar-benar segar. Ciri-ciri cumi segar yakni kulitnya halus dan mengilap, bukan kusam atau keriput.

Warna tubuhnya putih keabu-abuan dengan bintik kemerahan. Matanya jernih dan tidak berlendir, serta tidak mengeluarkan bau amis menyengat. Cumi yang segar akan lebih mudah dibersihkan dan menghasilkan tekstur yang empuk saat dimasak.

Pisahkan Kepala dan Tubuh dengan Lembut, Buang Kantung Tinta

Pegang bagian ekor cumi, lalu tarik kepala perlahan. Di dalam kepala terdapat kantung tinta dan organ dalam yang harus dibuang.

Lakukan proses ini di bawah air mengalir agar tinta tidak menyebar ke seluruh tubuh cumi. Jika ingin menggunakan tinta untuk masakan seperti cumi hitam, pisahkan dan simpan dengan hati-hati.

Kantung tinta terletak di bawah rahang cumi. Tarik perlahan dan buang.

Pastikan juga untuk membersihkan isi perut cumi yang bisa menjadi sumber bau amis. Jika tinta terlanjur pecah, bilas cumi di bawah air mengalir hingga bersih.

Singkirkan Tulang Rawan dan Paruh, Kupas Membran Kulit

Cumi-cumi
Cumi-cumi yang siap untuk diolah. (Pixabay/Miguelpereda)

Cumi memiliki tulang rawan tipis seperti plastik mika yang tidak bisa dimakan. Tarik keluar dengan jari.

Jika ingin mengolah bagian tentakel, buang juga paruh cumi yang terletak di tengah tentakel dengan cara menekannya hingga keluar.

Kupas membran kulit untuk tampilan bersih. Membran kulit cumi berwarna gelap dan berbintik.

Meski bisa dimakan, banyak koki profesional memilih untuk mengupasnya agar tampilan cumi lebih bersih dan menarik. Cukup tarik perlahan dengan tangan atau pisau kecil.

Setelah semua bagian tak diinginkan dibuang, cuci cumi di bawah air mengalir. Gosok perlahan bagian dalam dan luar tubuh cumi untuk memastikan tidak ada sisa tinta atau lendir yang tertinggal.

Marinasi dengan Bahan Alami Anti Amis

Untuk menghilangkan bau amis dan membuat tekstur cumi lebih empuk, rendam cumi dalam air perasan jeruk nipis atau lemon selama 10–15 menit. Campuran asam jawa dan garam, juga dipercaya lebih ampuh untuk cumi besar.

Cumi yang amis juga bisa diredakan dengan susu tawar, sebagai alternatif untuk menyerap senyawa amis dan melunakkan daging. Setelah direndam, bilas kembali cumi dengan air bersih dan tiriskan.

Agar cumi tidak alot saat dimasak, masak cepat dengan api besar selama 2–3 menit agar tetap empuk. Atau, masak lama dengan api kecil selama 40–60 menit untuk olahan berkuah. Hindari suhu sedang terlalu lama, karena ini akan membuat cumi menjadi keras.***