- Home
- Sehat
Bukan Quinoa atau Avokad: Ini Superfood Indonesia yang Tak Kalah Hebat
Tempe, ikan kembung, daun kelor—bukan cuma makanan rumahan, tapi juga bintang nutrisi dunia. Inilah bukti bahwa kuliner tradisional Indonesia menyehatkan tubuh.

Indonesia dikenal sebagai negeri seribu pulau dengan ribuan cita rasa. Namun, di balik kekayaan kuliner yang menggoda, tersembunyi fakta penting: banyak makanan tradisional kita ternyata adalah superfood alami—penuh nutrisi, murah, dan ramah lingkungan.
Dari tempe yang menyaingi daging sapi, hingga ikan kembung yang mengalahkan salmon dalam kandungan omega-3, berikut adalah makanan lokal yang layak masuk daftar sehat harianmu.
Tempe: Kaya Protein, Ramah Lingkungan
Tempe bukan sekadar lauk pendamping nasi. Makanan fermentasi dari kedelai ini mengandung sekitar 15 gram protein per 84 gram sajian—angka yang menyaingi sumber protein hewani seperti ayam dan sapi.
Lebih dari itu, tempe kaya akan:
Asam amino esensial seperti lisin dan metionin
Kalsium, hampir setara susu
Zat besi dan magnesium untuk sistem saraf dan tulang
Kandungan isoflavon dalam tempe juga berfungsi sebagai antioksidan alami yang membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker.
Ikan Kembung: Lebih Unggul dari Salmon
Di pasar tradisional, ikan kembung mungkin tampak biasa. Tapi kandungan gizinya luar biasa: omega-3-nya 1,5 kali lebih tinggi daripada salmon, menurut data Kementerian Kesehatan RI.
Omega-3 penting untuk:
Kesehatan jantung
Fungsi otak dan daya ingat
Perkembangan anak-anak
Selain itu, ikan ini juga mengandung vitamin D, yodium, dan selenium, penting untuk imunitas dan kesehatan tiroid. Cara masak seperti pepes atau pindang bisa menjaga gizinya tanpa menambah lemak jenuh.
Tinutuan (Bubur Manado): Warna-warni Nutrisi dalam Semangkuk Hangat
Tinutuan adalah bubur khas Sulawesi Utara yang menyatukan beras, ubi jalar, labu kuning, jagung, bayam, dan kangkung. Campurannya bukan hanya kaya rasa, tapi juga mengandung:
Serat tinggi, baik untuk pencernaan
Beta-karoten dari labu dan ubi, penting untuk mata dan kulit
Zat besi non-heme dari sayuran hijau
Tambahkan perasan jeruk nipis atau tomat agar penyerapan zat besinya lebih optimal.
Gado-Gado: Salad Nusantara Penuh Gizi
Gado-gado, salad khas Betawi, menawarkan kombinasi unik:
Sayuran rebus (kacang panjang, kol, tauge)
Tahu dan tempe (protein nabati)
Telur rebus
Saus kacang (lemak sehat dan rasa gurih alami)
Kombinasi ini kaya akan serat, vitamin B kompleks, dan zinc, sekaligus membantu menjaga kadar gula darah lebih stabil. Cocok untuk menu makan siang sehat dan mengenyangkan.
Camilan Tradisional = Sumber Energi Seimbang
Jangan salah, jajanan pasar bukan cuma enak, tapi juga bergizi—asal tahu kandungan dan porsinya.
• Klepon
Kue ketan isi gula merah ini memberikan energi dari karbohidrat kompleks. Gula merah kaya zat besi dan magnesium, sementara kelapa parut menambah asam laurat yang baik untuk imunitas.
• Getuk
Terbuat dari singkong parut, getuk adalah camilan tinggi serat yang baik untuk pencernaan. Versi tanpa minyak menjadikannya lebih sehat dibandingkan kue berbasis tepung terigu.
• Onde-Onde
Isian kacang hijaunya mengandung 24% protein, ditambah lemak baik dan kalsium dari wijen yang melapisinya.
Sayuran & Rempah Tradisional: Kaya Khasiat, Minim Olahan
• Urap-Urap
Sayuran rebus dengan kelapa parut berbumbu ini tak hanya kaya vitamin, tapi juga mengandung rempah anti-inflamasi seperti kunyit dan kencur.
• Daun Kelor
Disebut sebagai "miracle tree", daun kelor punya:
7x vitamin C dibanding jeruk
Kalsium, zat besi, dan asam amino penting Konsumsi rutin bisa bantu cegah anemia dan menjaga elastisitas kulit.
• Sayur Lodeh
Berbahan dasar labu siam, terong, dan melinjo, sayur lodeh kaya prebiotik inulin dan fitokimia seperti resveratrol. Santannya memberi asam laurat yang berfungsi sebagai antibakteri alami.
Superfood tidak selalu datang dari luar negeri. Dari tempe hingga tinutuan, dari klepon hingga kelor, Indonesia menyimpan harta karun gizi yang siap menemani gaya hidup sehatmu.
Mulailah dari dapur sendiri. Siapa tahu, makanan favorit masa kecilmu ternyata bisa jadi penyelamat kesehatan masa depan.