- Home
- Sehat
Tips Makan Seblak untuk Diet, Bisa atau Tidak?
Dengan sedikit modifikasi, seblak ternyata tetap bisa menjadi pilihan makanan yang lebih sehat dan sesuai untuk diet.

SOEAT - Kelezatan seblak sudah tidak diragukan. Hanya saja, hidangan berbasis kerupuk ini sering kali dianggap sebagai makanan yang kurang sehat karena kandungan karbohidrat olahan dan lemaknya yang cukup tinggi.
Nah, bagi pencinta seblak yang sedang menjalani program diet, muncul pertanyaan: Apakah seblak bisa dikonsumsi saat diet tanpa mengganggu tujuan kesehatan?
Tak dapat dipungkiri, seblak memiliki beberapa tantangan dalam hal nutrisi, terutama karena penggunaan kerupuk yang tinggi kalori dan minim serat. Namun, dengan sedikit modifikasi, seblak ternyata tetap bisa menjadi pilihan makanan yang lebih sehat dan sesuai untuk diet.
Beberapa ahli gizi menyebutkan bahwa kunci utama dalam menikmati seblak saat diet adalah pemilihan bahan yang lebih sehat dan cara memasak yang tepat. Yuk, kita bahas bagaimana cara menikmati seblak tanpa merusak pola makan sehat!
Pilih bahan yang lebih sehat
Seblak tradisional biasanya menggunakan kerupuk sebagai bahan utama, yang tinggi karbohidrat sederhana dan rendah serat. Untuk membuatnya lebih sehat, kita bisa mengganti atau mengurangi jumlah kerupuk dan menambahkan bahan lain.
Bahan yang ditambahkan tersebut seperti mi shirataki yang rendah kalori dan tinggi serat. Kemudian, sayuran seperti sawi, bayam, tauge, dan jamur untuk meningkatkan kandungan serat dan vitamin.
Jangan lupakan kehadiran protein rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit, tahu, atau ikan.
Kurangi penggunaan minyak dan garam
Seblak seringkali dimasak dengan banyak minyak dan garam untuk meningkatkan rasa. Namun, konsumsi minyak berlebihan dapat meningkatkan asupan lemak jenuh, sedangkan garam berlebih bisa menyebabkan retensi cairan dan tekanan darah tinggi. Untuk versi lebih sehat, kita bisa menggunakan minyak dalam jumlah minimal atau pilih minyak sehat seperti minyak zaitun. Kurangi pula penggunaan garam dan penyedap rasa, dan menggantinya dengan kaldu alami atau rempah-rempah.
Hindari produk olahan berlebihan
Seblak sering kali menggunakan bahan tambahan seperti sosis, bakso olahan, dan fishcake, yang tinggi lemak dan natrium. Sebagai gantinya, pilih bahan alami seperti telur sebagai sumber protein berkualitas.
Daging ayam tanpa lemak juga bisa digunakan untuk rasa gurih alami. Protein yang satu ini juga baik karena tanpa tambahan bahan kimia.
Perhatikan porsi dan frekuensi konsumsi
Meskipun seblak bisa dimodifikasi agar lebih sehat, tetap penting untuk memperhatikan porsi dan frekuensi konsumsi. Ahli gizi menyarankan agar makanan seperti seblak tidak dikonsumsi setiap hari, tetapi sesekali sebagai variasi dalam pola makan. Pastikan untuk mengimbangi dengan makanan lain yang kaya nutrisi.
Cara memasak yang lebih sehat
Selain pemilihan bahan, cara memasak juga berpengaruh terhadap kesehatan seblak. Beberapa trik memasak yang lebih sehat meliputi menumis bumbu dengan sedikit minyak atau merebusnya langsung dalam kuah.
Gunakan air kaldu alami untuk rasa gurih tanpa tambahan penyedap. Kemudian, masak dengan api kecil agar bahan tetap bernutrisi dan tidak kehilangan tekstur.***