1. Home
  2. Kulineran

Macaroni vs Pasta Lain: Apa Bedanya dan Kapan Harus Digunakan?

Dalam dunia kuliner, memilih pasta bukan sekadar bentuk lucu atau kebiasaan. Ia adalah keputusan strategis yang bisa mengubah hidangan biasa jadi luar biasa.

Pasta
Pasta, makanan olahan yang umumnya terbuat dari adonan tepung terigu yang dicampur dengan air atau telur, dan dibentuk menjadi berbagai varian. (Pixabay/Couleur)

SOEAT - Saat sedang berdiri di depan rak pasta di supermarket, kita seringkali bingung mengenai jenis-jenis pasta yang tersedia. Saat hendak memasak pasta, kita mungkin juga seringkali bingung akan menggunakan pasta yang mana agar cocok dengan hidangan yang akan dimasak.

"Apakah macaroni cocok untuk ini? Atau sebaiknya aku pakai fussili, atau pasta lain?". Pertanyaan sederhana itu membawa kita pada perjalanan yang lebih dalam, tentang bagaimana bentuk, tekstur, dan sejarah sebuah pasta bisa memengaruhi rasa dan pengalaman makan.

Karena dalam dunia kuliner, memilih pasta bukan sekadar soal bentuk lucu atau kebiasaan. Ia adalah keputusan strategis yang bisa mengubah hidangan biasa menjadi luar biasa.

Dan di tengah semua pilihan itu, macaroni —si kecil melengkung yang sering dianggap remeh, ternyata menyimpan kekuatan besar. Mari kita telusuri kisahnya.

Apa Itu Pasta dan Di Mana Posisi Macaroni?

Pasta
Macaroni. (Pixabay/Mustafa_Fahd)

Pasta adalah istilah umum untuk adonan berbahan dasar tepung (biasanya semolina dari gandum durum) dan air, yang dibentuk menjadi berbagai bentuk dan ukuran. Ia bisa panjang seperti spaghetti, pipih seperti fettuccine, atau spiral seperti fusilli.

Pasta telah menjadi bagian dari budaya kuliner Italia sejak abad ke-13. Kini, pasta telah menjelma menjadi makanan global.

Macaroni, di sisi lain, adalah salah satu jenis pasta yang paling dikenal. Bentuknya khas, menyerupai tabung pendek yang melengkung seperti siku.

Di Amerika, ia menjadi ikon comfort food lewat mac and cheese. Di Indonesia, ia tampil elegan dalam macaroni schotel, sering hadir di meja saat perayaan atau arisan keluarga.

Meski semua macaroni adalah pasta, tidak semua pasta adalah macaroni. Dan di situlah letak perbedaannya.

Perbedaan Macaroni dan Pasta Lain: Lebih dari Sekadar Bentuk

Pasta
Beberapa bentuk pasta. (Pixabay/Сибирка)

Secara bentuk, macaroni menyerupai tabung pendek, dengan lengkung ke bawah (elbow). Teksturnya padat, kadang beralur, dan memiliki kemampuan menyerap saus dengan baik.

Macaroni paling baik digunakan untuk hidangan yang dipanggang, menggunakan saus kental, atau bahkan dicampurkan dengan salad. Waktu masaknya relatif lebih cepat, antara 7 hingga 9 menit. Macaroni ideal untuk saus keju, krim, atau panggang.

Sedangkan pasta lain seperti spaghetti, penne, fusilli, dan lain-lain, memiliki variasi bentuk yang panjang, spiral, pipih, dan berlubang. Teksturnya tergantung bentuk, bisa halus, kenyal, atau beralur.

Waktu masaknya relatif lebih lama dibanding macaroni, sekitar 8–12 menit tergantung bentuk. Pasta lain tersebut cocok untuk saus tomat, pesto, atau dicampurkan dengan minyak zaitun.

Kapan Harus Menggunakan Macaroni?

Bayangkan kita ingin membuat hidangan yang creamy, hangat, dan memanjakan lidah, maka macaroni adalah pilihan yang tepat. Bentuknya yang melengkung menciptakan kantong-kantong kecil tempat saus bisa bersembunyi, menciptakan ledakan rasa di setiap gigitan.

Kita juga bisa menggunakan macaroni saat membuat hidangan panggang seperti macaroni schotel atau baked mac and cheese, atau menyajikan saus creamy seperti béchamel, keju, atau saus putih lainnya.

Macaroni juga bisa digunakan dalam salad pasta dingin. Bentuknya yang kecil memudahkan pencampuran bahan. Juga dengan hidangan yang disantap oleh anak-anak, karena teksturnya lembut dan bentuknya menarik.

Kapan Lebih Baik Gunakan Pasta Lain?

Pasta.
Pasta. (Pixabay)

Di sisi lain, tidak semua hidangan cocok dengan macaroni. Ada saatnya kita butuh pasta yang bisa melilit saus, atau menahan potongan daging dan sayur.

Kita bisa menggunakan pasta lain saat membuat spaghetti bolognese atau carbonara, karena membutuhkan bentuk panjang untuk melilit saus. Atau, ketika memasak sup atau hidangan berkuah. Fusilli atau farfalle lebih cocok karena bentuknya menahan kuah lebih baik.

Pasta lain juga digunakan ketika kita ingin tekstur al dente yang lebih kenyal seperti pada penne atau rigatoni. Atau, membuat lasagna, karena butuh lembaran pipih seperti lasagna sheets.

Sedikit Sejarah: Dari Makaria ke Macaroni

Kata macaroni diyakini berasal dari bahasa Yunani kuno “makaria,” makanan persembahan untuk orang yang telah meninggal. Dari sana, ia berkembang di Italia, khususnya di Napoli, dan menjadi bagian penting dari budaya kuliner.

Pada abad ke-18, macaroni mulai diproduksi secara massal dan menyebar ke seluruh dunia. Di Amerika, macaroni menjadi simbol comfort food.

Sedangkan di Indonesia, ia diadopsi dan diadaptasi menjadi macaroni schotel, perpaduan budaya Belanda dan lokal yang kini jadi favorit banyak keluarga.***