- Home
- Kulineran
Perbedaan Pizza Italia dan Amerika: Mana yang Cocok dengan Lidah Kita?
Pizza Italia dan Amerika mungkin terlihat serupa di mata awam, tapi di baliknya tersembunyi perbedaan mendasar cerminan cara dua bangsa memandang seni kuliner.

SOEAT - Pizza bukan sekadar makanan. Ia adalah cermin budaya, gaya hidup, bahkan filosofi memasak.
Pizza Italia dan pizza Amerika mungkin terlihat serupa di mata awam, tapi di baliknya tersembunyi perbedaan mendasar yang mencerminkan cara dua bangsa memandang makanan.
Sebenarnya, apa saja perbedaan itu, mulai dari adonan hingga topping, dari teknik memasak hingga cara menikmatinya. Karena memahami pizza, sejatinya adalah memahami cerita di balik setiap gigitan.
Adonan: Filosofi Tipis vs Kenyang Maksimal
Pizza Italia mengusung prinsip “less is more”. Adonannya tipis, elastis, dan dibuat dari tepung gandum murni atau sourdough.
Saat dipanggang dalam oven batu bersuhu tinggi, pinggirannya mengembang ringan dan bagian tengahnya tetap lembut. Ini memungkinkan topping sederhana bersinar tanpa tertutup rasa adonan.
Sedangkan pizza Amerika lebih tebal dan padat. Beberapa varian seperti deep dish dari Chicago bahkan menyerupai pie dengan pinggiran tinggi dan isi melimpah.
Adonan ini lebih mengenyangkan dan cocok untuk mereka yang ingin pizza sebagai makanan utama, bukan sekadar camilan.
Saus: Segar Alami vs Kaya Bumbu
Pizza Italia menggunakan saus tomat segar yang dimasak ringan —biasanya dari tomat San Marzano, minyak zaitun, bawang putih, dan basil. Rasanya ringan, asam alami, dan tidak mendominasi topping.
Sedangkan pizza Amerika memakai saus tomat kental yang dimasak lama dengan tambahan gula, bawang, oregano, dan rempah lainnya. Rasanya lebih manis dan kompleks, cocok untuk menyeimbangkan topping daging yang berat.
Topping: Minimalis Elegan vs Pesta Rasa
Pizza Italia percaya pada kualitas, bukan kuantitas. Topping biasanya hanya satu atau dua bahan utama.
Sebut saja mozzarella segar dan basil (Margherita), atau prosciutto dan arugula. Tujuannya adalah menonjolkan rasa alami bahan, bukan mencampur semuanya sekaligus.
Di sisi lain, pizza Amerika adalah surga bagi pecinta topping. Dari pepperoni, sosis, bacon, hingga jagung dan nanas atau bahkan kiwi—semuanya bisa masuk.
Bahkan, ada varian dengan empat jenis keju sekaligus atau topping setebal adonannya.
Teknik Memasak: Oven Batu vs Oven Komersial
Pizza Italia dipanggang dalam oven batu bersuhu tinggi (hingga 500°C) hanya selama 60–90 detik. Hasilnya adalah pinggiran gosong tipis yang khas dan aroma smokey alami.
Pizza Italia berukuran kecil hingga sedang (sekitar 12 inci), disajikan utuh untuk satu orang, dan biasanya dimakan dengan pisau dan garpu.
Pizza Amerika biasanya dipanggang di oven listrik atau gas dengan suhu lebih rendah dan waktu lebih lama. Ini membuat teksturnya lebih empuk dan matang merata.
Ukurannya lebih besar (hingga 18 inci), dipotong segitiga, dan dimakan dengan tangan. Pizza ini cocok untuk sharing bersama teman atau keluarga.***