- Home
- Kulineran
Sejarah dan Fakta Menarik Pizza, dari Italia untuk Dunia
Dari roti pipih di zaman Neolitikum hingga pizza Margherita, dari jalanan Napoli hingga restoran bintang lima di New York,pizza menempuh perjalanan panjang.

SOEAT - Pizza memiliki rasa yang begitu akrab lidah, sekaligus universal. Seolah-olah, pizza adalah bagian dari setiap budaya.
Di balik kelezatan pizza yang menjadi ikon global tak tergantikan, tersimpan kisah panjang yang dimulai dari roti pipih sederhana di zaman kuno. Pizza bukan sekadar adonan dan topping, namun juga merupakan perjalanan rasa yang melintasi zaman dan benua.
Pizza bukan hanya makanan cepat saji. Ia adalah warisan budaya, simbol kreativitas kuliner, dan bukti bahwa makanan bisa menyatukan dunia.
Dari Roti Datar ke Pizza Modern: Jejak Sejarah yang Panjang
Sekitar 10.000 tahun yang lalu, manusia purba di Timur Tengah mulai memanggang adonan tepung di atas batu panas. Inilah cikal bakal roti pipih yang menjadi dasar pizza.
Kemudian dalam perkembangannya, masyarakat Mesir menemukan ragi, yang memungkinkan adonan mengembang dan menjadi lebih lembut. Ini adalah langkah penting menuju pizza modern.
Di Roma kuno, muncul hidangan yang dikenal sebagai panis focacius, roti pipih yang dipanggang dan diberi minyak zaitun serta rempah. Ini disebut-sebut sebagai nenek moyang dari focaccia dan pizza.
Pada abad pertengahan, muncul kata "pizza". Kata ini pertama kali tercatat dalam dokumen dari Gaeta, Italia, pada tahun 997 M.
Saat itu, pizza merujuk pada roti pipih yang diberi topping sederhana. Di Napoli, Italia, pizza mulai berkembang sebagai makanan rakyat miskin yang murah, cepat dibuat, dan mengenyangkan.
Napoli: Tempat Lahir Pizza Sejati
Pada abad ke-18, pizza menjadi makanan pokok masyarakat Napoli. Mereka menambahkan tomat —yang saat itu dianggap beracun, ke atas roti pipih, menciptakan kombinasi yang revolusioner.
Dikutip dari laman nibble.id, popularitas pizza berawal dari kunjungan Raja Umberto I dan Ratu Margherita ke Naples membeli pizza di pasar, ternyata Ratu Margherita sangat menyukainya. Namun, pizza tidak bisa masuk ke istana karena pizza dianggap makanan orang miskin di kalangan bawah.
Ratu Margherita merasa bosan dengan hidangan standar makanan kerajaan. Saat itulah, Raffaele Esposito dipanggil ke Istana untuk membuat pizza. Raffaele datang ke istana dengan membawa tiga jenis pizza, tapi dua jenis pizza pertama yang diberikan tidak mengundang selera sang Ratu.
Hidangan pizza pertama adalah pizza marinara yang dibuat dengan minyak dan bawang putih. Hidangan kedua adalah pizza napoli yang menggunakan semacam ikan pada pizza tersebut. Hingga kini, kedua hidangan pizza tersebut masih bisa ditemui.
Hidangan terakhir yang ketiga ini sangat disukai oleh Ratu, yaitu hidangan pizza menggunakan saus tomat, daun basil dan keju yang melambangkan warna bendera Negara Italia. Raffaele menamakan hidangan pizza ketiga favorit Ratu Margherita sebagai pizza margherita untuk menghormatinya.
Ketiga jenis hidangan pizza tersebut dianggap sebagai hidangan pizza ikonik makanan asli Italia. Setelah itu, ada banyak variasi pizza Italia lainnya yang bermunculan dan sering dipilih sebagai variasi makan malam keluarga di rumah.
Pada 1830, Pizzeria (tempat menikmati hidangan khusus pizza) pertama di dunia bernama Antica Pizzeria Port’Alba, dibuka di Napoli, Italia. Tempat ini masih beroperasi hingga kini.
Dari Italia ke Dunia: Pizza Menjadi Ikon Global
Kini, pizza telah bertransformasi menjadi ikon kuliner global yang digemari di berbagai negara. Seiring dengan migrasi orang Italia ke berbagai negara, pizza mulai dikenal dan digemari di seluruh dunia.
Imigran Italia membawa pizza ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Pizzeria pertama di AS, Lombardi’s, dibuka di New York pada tahun 1905.
Setelah Perang Dunia II, tentara Amerika yang bertugas di Italia membawa pulang kecintaan mereka terhadap pizza, mempercepat penyebarannya di seluruh dunia. Sejak dikreasikan di Amerika, pizza mengalami adaptasi di berbagai negara, dengan penyesuaian topping dan rasa sesuai dengan selera lokal.
Sebut saja pizza tuna pedas di Indonesia, pizza jagung mayo di Jepang, hingga pizza tandoori di India. Saat ini, industri pizza global bernilai miliaran dolar, menunjukkan betapa populernya makanan ini.
Kenapa Pizza Begitu Dicintai?
Ada berbagai alasan yang melandasi mengapa pizza begitu dicintai masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Pizza termasuk hidangan yang sederhana, tapi fleksibel. Adonan dasar bisa dipadukan dengan berbagai topping sesuai budaya dan selera.
Pizza juga bisa dibuat dengan cepat dan praktis. Hal ini selaras dengan gaya hidup modern.
Rasanya pun universal. Kombinasi karbohidrat, lemak, dan umami membuatnya disukai hampir semua orang.
Yang tak kalah penting, pizza juga menjadi simbol kebersamaan. Pizza sering disantap bersama, menjadikannya makanan sosial yang menyatukan.***