1. Home
  2. Nusarasa

Aci dalam Kuliner Indonesia: Cilok, Cireng, Cibay, dan Saudara-saudaranya

Nusarasa

Tepung tapioka adalah bahan yang dinamis, mampu melampaui akar tradisionalnya untuk tetap relevan secara budaya dan gastronomi.

Cilok seringkali dijual oleh pedagang kaki lima dan menjadi jajanan populer di kalangan anak-anak dan remaja.
Gerobak pedagang cilok. (Pixabay/Ratna Fitry)

SOEAT - Berbicara aneka makanan yang menjadikan tepung aci atau tapioka memang tidak ada habisnya. Makanan berbahan dasar aci mencapai ratusan jenis termasuk turunan maupun variannya.

Fadly Rahman, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unpad mengatakan, pada dasawarsa 1980-an, muncul makanan populer bernama cilok (aci dicolok) dan cireng (aci digoreng).

Lantas pada dasawarsa 1990-an hingga 2000-an, bermunculan beragam jenis olahan aci yang umumnya berasal dari Bandung, Garut, dan Tasikmalaya. Sebut saja cireng yang murni makanan dari aci yang diuleni air panas maupun air dingin lalu digoreng. Ia kini sudah banyak varian di antaranya cireng isi, cireng banjur, dan cireng krispi.

Cireng

Nama cireng merupakan singkatan dari 'aci digoreng'. Makanan ini biasanya memiliki tekstur yang kenyal di dalam dan renyah di luar, serta rasa yang gurih.
Cireng isi. (Pixabay/Chan Factory)

Cireng merupakan makanan ringan berupa gorengan aci yang renyah di luar dan kenyal di dalam. Belakangan , cireng banyak dikreasikan dengan menambahkan varian isian selain bumbu kacang. Misalnya, cireng isi ayam pedas atau keju lumer.

Cireng dibuat dari tepung tapioka yang dicampur air panas sebagai bahan utama, serta bumbu-bumbu halus seperti garam, lada, bawang putih, dan bawang merah untuk menambah cita rasa pada kulit cireng.

Cilok

Cilok adalah makanan ringan khas Indonesia yang terbuat dari tepung tapioka (aci) yang dibentuk bulat-bulat seperti bakso dan kemudian direbus atau dikukus.
Cilok. (Soeat/Ambu Gagaiga)

Cilok alias aci dicolok adalah jajanan populer yang terbuat dari tepung tapioka, air, dan bumbu-bumbu sederhana. Adonan dibentuk menjadi bola-bola kecil, kemudian direbus hingga menghasilkan tekstur kenyal dan rasa gurih khas.

Cilok umumnya disajikan dengan saus kacang, saus sambal atau diberi tambahan isian seperti daging atau telur. Contoh resep yang menarik adalah cilok saus keju.

Cimol

Cimol mirip cilok tapi disajikan dengan cara digoreng, menghasilkan tekstur luar yang renyah dan bagian dalam yang kenyal, berkat sifat unik tepung tapioka.

Cimol bisa disajikan polos hanya dengan bumbu bubuk penyedap rasa. Kini bumbu tabur cimol punya banyak varian rasa di antaranya keju, balado, jagung bakar, dan barbeque.

Cilor

Cilor adalah singkatan dari aci telor, sebuah jajanan kaki lima khas Indonesia yang terbuat dari adonan aci (tepung tapioka) yang dibalut telur dan digoreng.
Cilor. (Instagram/@dianfaizin17)

Beberapa tahun ke belakang, makanan berbahan aci dengan nama berawalan ‘ci-‘ semakin bervariasi, terlebih jika dijual di lingkungan sekolah. Salah satu di antaranya adalah cilor alias aci telor. Cilok ditusuk lalu digoreng dalam balutan adonan telur dadar sambil terus diputar dalam minyak panas agar adonan telur menggulung melapisi ciloknya. Setelah matang, biasa disajikan dengan saus.

Cilung

Cilung adalah makanan ringan khas Sunda, yang terbuat dari aci (tepung tapioka) yang digulung.
Cilung allias aci digulung. (Wikimedia/Juan Emilio Prades Bel)

Cilung alias aci digulung banyak digemari anaks ekolah. Adonan aci dan air dibentuk memanjang lalu ditusuk oleh tusuk sate. Sebelum digoreng, biasanya dibalut adonan telur. Cilung dimakan dengan saus sambal dengan dicelupkan langsung atau dipisah.

Cibay

Cibay adalah jajanan khas Jawa Barat, khususnya dari daerah Bandung dan sekitarnya.
Cibay. (ResepKoki)

Cibay kependekan dari aci ngambay atau menjuntai. Cibay merupakan kreasi turunan antara adonan aci dan kulit lumpia. Adonan aci dibungkus kulit lumpia, kemudian digoreng. Ketika matang dan dinikmati, aci dalam kulit lumpia mirip keju mozzarella yang ditarik memanjang karena tekstur adonannya sengaja dibikin cair. Sensasinya kriuk di luar dan lembut di dalam karena faktor tapioka setengah matang di dalamnya.

Cipak

cipak atau aci dempak mirip adonan cireng tetapi bentuknya seperti koin dengan diameter sekira 4 cm.
Cipak. (YouTube/Ahza Kitchen)

Ada lagi cipak atau aci dempak. Makanan ini mirip adonan cireng tetapi bentuknya seperti koin dengan diameter sekira 4 cm. Cipak dibumbui, sama halnya dengan cimol. Namun, pendamping cipak umumnya adalah chili oil dengan berbagai level kepedasan.

Cipuk

cipuk alias aci kurupuk. Adonan aci dikukus bersamaan dengan kerupuk yang nantinya dicetak kemudian dipotong dalam ukuran tertentu dan digoreng.
Cipuk. (Youtube/CR Cook)

Makanan dari aci yang populer saat ini yaitu cipuk alias aci kurupuk. Adonan aci dikukus bersamaan dengan kerupuk yang nantinya dicetak kemudian dipotong dalam ukuran tertentu dan digoreng. Hasil akhirnya, sensasi lembut dan kenyal di dalam tetapi ada sensasi renyah dari kerupuknya.

Kue Talam Abon

Kue talam abon disajikan dengan abon daging gurih dan renyah.
Kue talam abon. (Instagram/@sithoel)

Kue tradisional ini umumnya dibuat dengan mencampur tepung beras, tepung tapioka, dan santan untuk menciptakan lapisan yang lembut, kenyal, dan gurih.

Kue talam abon disajikan dengan abon daging gurih dan renyah, seringkali dilengkapi potongan cabai dan daun seledri sebagai hiasan dan penambah cita rasa. Tersedia juga versi tanpa santan untuk mereka yang sedang diet.

Telur Kodok Khas Betawi

Telur kodok disajikan dengan kuah santan tetapi dapat dimodifikasi untuk tetap mendapatkan rasa gurih dan creamy tanpa santan.
Telur kodok. (YouTube/Ruri Aprilia)

Hidangan tradisional ini sering disebut sebagai "minuman boba dengan kearifan lokal". Secara tradisional, Telur kodok disajikan dengan kuah santan tetapi dapat dimodifikasi untuk tetap mendapatkan rasa gurih dan creamy tanpa santan. Hal ini menunjukkan fleksibilitas tapioka dalam memenuhi tren kesehatan modern.

Kue Latok atau Kue Lapis Pelangi

Kue latok atau kue lapis pelangi terbuat dari campuran tepung terigu dan tapioka, gula pasir, garam, air kapur sirih, dan pewarna makanan.
Kue latok atau kue lapis pelangi. (Youtube/Dapur Yanguu)

Kue kukus berwarna-warni ini terbuat dari campuran tepung terigu dan tapioka, gula pasir, garam, air kapur sirih, dan pewarna makanan. Setelah dikukus, kue dipotong sesuai selera dan disajikan dengan parutan kelapa sebagai topping.

Kue Sanole Tapioka

Kue sanole tapioka terdiri atas kulit yang dibuat dari tepung tapioka, kelapa parut, dan maizena, kemudian dimasak di teflon seperti pancake.
Kue sanole tapioka. (Cookpad/Ellaelloet)

Kue ini terdiri atas kulit yang dibuat dari tepung tapioka, kelapa parut, dan maizena, kemudian dimasak di teflon seperti pancake. Bagian dalamnya diisi campuran gula merah, tepung tapioka, dan air yang dilelehkan.

Goguma Ppang

Goguma ppang dibuat dari ubi yang dicampur tepung tapioka dan bahan lainnya.
Goguma ppang. (Instagram/@jakulsemarang)

Tepung tapioka tidak hanya terbatas pada hidangan tradisional. Ia juga aktif berpartisipasi dalam tren kuliner kontemporer. Kehadiran hidangan seperti goguma ppang yang sempat populer beberapa waktu yang lalu menunjukkan bahwa makanan berbasis aci tidak hanya menjadi warisan masa lalu tetapi juga relevan dalam lanskap gastronomi modern.

Kue asal Korea ini dibuat dari ubi yang dicampur tepung tapioka dan bahan lainnya. Adonan dibentuk menyerupai ubi, diisi keju, diberi lapisan bubuk taro, lalu dipanggang.

Bola Ubi Kopong

bola ubi ini menjadi kopong atau kosong di bagian tengahnya, menciptakan tekstur yang unik dan menarik.
Bola ubi kopong. ((Shutterstock/funny face)

Camilan ubi ini juga pernah viral. Awalnya berupa adonan padat tetapi setelah digoreng, bola ubi ini menjadi kopong atau kosong di bagian tengahnya, menciptakan tekstur yang unik dan menarik.

Fenomena viral ini menggarisbawahi kemampuan tapioka beradaptasi dengan tren makanan kekinian, menarik audiens yang lebih muda dan sadar tren. Hal ini menunjukkan bahwa tapioka adalah bahan yang dinamis, mampu melampaui akar tradisionalnya untuk tetap relevan secara budaya dan gastronomi.***