1. Home
  2. Resepedia

Perbedaan Cumi-cumi, Sotong, dan Gurita: Mana yang Cocok untuk Masakan Kita?

Cumi-cumi tampil ringan dan fleksibel, sotong lebih berdaging, sementara gurita penuh misteri dan butuh pendekatan khusus.

Gurita
Gurita. (Pixabay/Cnippato78)

SOEAT - Pernahkah berdiri di depan etalase seafood pasar tradisional atau supermarket, menatap bingung antara cumi-cumi, sotong, dan gurita? Bentuknya mirip, warnanya serupa, dan semuanya punya tentakel.

Tapi saat masuk dapur, ketiganya punya karakter yang sangat berbeda. Cumi-cumi tampil ringan dan fleksibel, sotong lebih berdaging, sementara gurita penuh misteri dan butuh pendekatan khusus.

Di balik kesamaan mereka sebagai hewan laut bertubuh lunak dari kelas Cephalopoda, ada perbedaan biologis, tekstur, rasa, dan cara masak yang bisa menentukan apakah masakan kita akan jadi bintang meja makan atau hanya sekadar lauk pelengkap. Yuk, mari kita selami dunia cumi, sotong, dan gurita, agar kita bisa memilih bahan yang paling pas untuk kreasi kuliner yang akan diciptakan.

Kenali Karakter Biologisnya

Sotong
Sotong. (Wikimedia Commons/Nick Hobgood)

Secara umum, kita bisa mengenali perbedaan ketiganya dari penampakannya. Cumi memiliki 8 lengan dan 2 tentakel, serta memiliki cangkang dalam berwarna bening, seperti tangkai.

Tubuh cumi-cumi berbentuk panjang dan meruncing, dengan kemampuan khusus mengubah warna kulit dan menyemprotkan tinta hitam.

Sotong juga memiliki 8 lengan dan 2 tentakel, tapi memiliki cangkang dalam berbentuk pipih yang disebut cuttlebone. Bentuk tubuhnya lebar dan pipih.

Sotong memiliki kemampuan khusus berkamuflase warna dan tekstur kulit. Sedangkan gurita, memiliki 8 lengan, dan tidak memiliki cangkang.

Bentuk gurita bulat dan fleksibel, dengan kemampuan khusus bisa berkamuflase ekstrem seperti memotong lengan saat menghadapi ancaman.

Tekstur dan Rasa: Siapa yang Paling Bersahabat di Lidah?

Gurita
Gurita. (Pixabay/StockSnap)

Tekstur cumi-cumi kenyal, tapi ringan. Cocok untuk digoreng tepung (calamari), ditumis, atau dibakar.

Rasanya netral, dan mudah menyerap bumbu. Cumi-cumi ideal untuk masakan cepat saji dan camilan.

Sedangkan sotong, memiliki tekstur yang lebih berdaging dan tebal. Cocok untuk masakan berkuah seperti gulai, tumisan bumbu kuning, atau isian panggang. Rasanya lebih gurih alami dan tidak mudah hancur saat dimasak lama.

Gurita memiliki tekstur lebih alot dan berserat. Untuk mengolahnya, perlu direbus lama atau dimasak dengan teknik slow cook.

Gurita cocok untuk salad ala Mediterania, takoyaki, atau rendang gurita. Rasanya lebih kompleks dan eksotis.

Kandungan Gizi: Siapa yang Paling Bernutrisi?

Cumi-cumi
Cumi-cumi. (Pixabay/oakdog)

Dalam 300 gram cumi-cumi, terdapat 48 gram protein, kandungan kalsium yang sedang, zat besi yang tinggi, serta Omega-3 yang tinggi. Sedangkan sotong, mengandung 28 gram protein, kandungan kalsium yang tinggi, zat besi yang sedang, serta Omega-3 yang sedang.

Untuk gurita, memiliki 40 gram protein, kandungan kalsium yang sedang, zat besi yang tinggi, serta Omega-3 yang tinggi.

Cocok untuk Masakan Apa?

Pilihan utama cumi-cumi adalah untuk gorengan crispy, tumisan cabai hijau, atau sate seafood. Cumi-cumi cepat matang dan mudah dibumbui.

Cumi-cumi
Calamari alias cumi goreng tepung. (PIxabay/Jonathanvalencia5)

Sedangkan sotong cocok untuk masakan berkuah atau berbumbu kuat seperti gulai, rica-rica, atau sotong panggang isi tahu. Gurita, ideal untuk masakan fusion atau eksperimental seperti gurita panggang madu, salad gurita lemon, atau rendang gurita.

Tips Memilih dan Mengolah

  • Cumi segar: Warna putih cerah, tidak berlendir, dan mata jernih.

  • Sotong segar: Tubuh pipih, bintik hitam alami, dan tidak berbau tajam.

  • Gurita segar: Lengan lentur, warna kulit merata, dan tidak amis.

Untuk mengurangi aroma amis, rendam dengan air jeruk nipis atau cuka selama 10–15 menit sebelum dimasak. Gurita sebaiknya direbus dulu agar teksturnya lebih lembut.***