1. Home
  2. Nusarasa

Asal Usul Seblak dan Evolusinya di Dunia Kuliner Indonesia

Seblak awalnya dikenal sebagai makanan sederhana yang dijajakan oleh PKL, tetapi kini telah berevolusi menjadi sajian yang digemari berbagai kalangan.

seblak
Seblak tanpa minyak. (Cookpad/Stasionerita Purna Cita)

SOEAT - Seblak adalah salah satu kuliner khas Indonesia yang telah mengalami perjalanan panjang dari jajanan kampung hingga menjadi tren kuliner modern. Panganan ini awalnya dikenal sebagai makanan sederhana yang dijajakan oleh pedagang kaki lima, tetapi kini telah berevolusi menjadi sajian yang digemari berbagai kalangan dengan beragam inovasi.

Seblak berasal dari daerah Jawa Barat, khususnya Bandung, dan memiliki akar yang kuat dalam tradisi kuliner Sunda. Nama "seblak" sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti "mengaduk" atau "meremas," yang merujuk pada cara memasak kerupuk basah dengan bumbu khas seperti kencur, bawang putih, dan cabai.

Dalam versi lain, seblak berasal dari bahasa sunda "segak" dan "nyegak" yang artinya menyengat. Makna seblak ditujukan untuk bumbu cikur atau kencur yang menjadi penyedap masakan.

Hasil kreativitas

Sejarawan kuliner Fadly Rahman dalam wawancaranya dengan Kompas(25/2/2022), mengatakan bahwa tidak ada bukti tertulis yang pasti mengenai asal mula hadirnya seblak.

"Tidak ada bukti tertulisnya, ada yang mengatakan (seblak) dari Bandung, ada yang mengatakan asalnya dari Cianjur. Tapi yang pasti memang seblak lahir atau muncul pertama kali di beberapa daerah di wilayah Jawa Barat," kata Fadly.

Meskipun banyak yang menganggap seblak sebagai makanan khas Bandung, hidangan serupa sebenarnya telah ditemukan di beberapa daerah lain dengan nama berbeda. Misalnya, di Garut terdapat kerupuk leor, sedangkan di Sumpiuh, Jawa Tengah, dikenal dengan kerupuk godog.
Beberapa orang berpendapat bahwa seblak terpengaruh oleh budaya kuliner Tionghoa, khususnya penggunaan bumbu-bumbu pedas dan cara memasak yang cepat. Namun, teori ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Yang membedakan seblak dari hidangan serupa adalah penggunaan kencur sebagai bumbu utama. Kehadiran kencur memberikan aroma dan rasa khas.

Fadly menambahkan bahwa seblak merupakan hasil dari kreativitas masyarakat Jawa Barat yang mencampurkan aneka bahan makanan. Menurutnya, daya tarik kuliner seblak itu terdapat pada cita rasa pedas yang dinilai menantang.

"Bahkan kalau dilihat dari buku resep masakan Sunda zaman dahulu, tidak ada seblak. Ini memang murni hasil dari kreativitas generasi muda zaman dulu," katanya.

Berkembang di era modern

Pada awalnya, seblak hanya terdiri dari kerupuk yang direbus dengan bumbu sederhana. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai menambahkan berbagai bahan pelengkap seperti telur, mi, bakso, ceker ayam, dan sayuran.

Sekitar tahun 2000-an, seblak mulai dijual oleh pedagang kaki lima di Bandung dan menarik perhatian karena cita rasanya yang unik dan pedas. Popularitas seblak semakin meningkat ketika media sosial mulai memperkenalkan berbagai varian baru hingga kini.***